Denpasar memiliki sejumlah fasilitas olahraga
yang masing-masing memiliki keunikannya tersendiri. Sebut saja Lapangan Niti
Mandala Renon yang beralamatkan di Jalan Raya Puputan, sekitar 15 menit
berkendara dari Pantai Sanur. Lebih dikenal dengan nama Lapangan Puputan Renon,
lapangan ini merupakan salah satu lokasi favorit warga di Denpasar untuk
berolahraga. Selain luas, di tengah lapangan ini terdapat monumen ikonik yang
sudah mendunia, sehingga menambah daya tarik kawasan tersebut. Namanya Monumen
Bajra Sandhi atau Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Mulai dibangun sejak 1987 dan
diresmikan pada 2003 lalu, monumen ini didirikan untuk mengenang perjuangan
rakyat Bali saat melawan penjajah. Hampir sekujur monumen ini dipenuhi dengan
ukiran batu, yang detailnya menarik untuk diperhatikan secara saksama. Memasuki
lebih dalam area monumen tersebut, kamu akan menjumpai sebuah museum berisikan
setidaknya 30 diorama yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali melawan penjajah.
Keindahan dan keunikan arsitekturnya,
banyak wisatawan tertarik mengunjungi monumen tersebut. Selain sebagai tempat
liburan, monumen tersebut juga kerap dijadikan sebagai salah satu lokasi
foto prewedding di Bali.Kalau sekadar ingin berolahraga, kamu
bisa memanfaatkan trek joging yang dibangun mengelilingi Lapangan Puputan
Renon. Treknya berupa paving block yang nyaman, dengan
pepohonan rindang di sekitarnya. Satu putaran lapangan ini sekitar 1,5 km, jadi
berlari mengitarinya beberapa kali saja sudah lumayan menguras tenaga. Hamparan
rerumputannya juga biasanya dimanfaatkan sejumlah komunitas olahraga untuk
melakukan yoga, senam pagi, dan sebagainya. Sementara yang ingin beristirahat,
dapat duduk di bawah teduhnya pepohonan sembari berpiknik. Disarankan untuk
membawa bekal sendiri ya, termasuk air minum, karena di dalam area ini tidak
boleh ada pedagang yang berjualan sembarangan. Bukan tanpa alasan, hal ini
dilakukan untuk memastikan kebersihan lapangan agar tetap asri dan nyaman untuk
semua orang. Kalau tak sempat membawa bekal, kamu bisa membelinya dari pedagang
di luar pembatas area.
Kontributor : Yuniantoro Sudrajad