Ibadah puasa ramadhan 1444 H ini merupakan lahan bagi umat Islam untuk
melatih dan meningkatkan kesadaran serta ketaatan beragama. Puasa apabila
dilakukan dengan syarat dan rukunnya yang akan mempunyai faedah yang sangat
besar bagi diri kita yaitu kesehatan secara jasmani dan bertambahnya tingkat
ketaqwaan kita kepada Allah. Adapun arti puasa menurut terminologi agama ialah
“menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa semenjak waktu terbit fajar sampai waktu
terbenam matahari dengan niat ikhlas dan mengharapkan keridhaan Allah. Perintah
puasa juga terdapat dalam surat QS Al-Baqarah 183 yang artinya “Wahai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Puasa menjadi sarana efektif penanaman sekaligus pengaplikasian nilai-nilai
pendidikan islam. Nilai pendidikan yang bisa digali dari pelaksanaan ibadah
puasa karena puasa mengajari kita untuk senantiasa menahan dan mengendalikan
diri. Karakter ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk masyarakat umum , tetapi
juga untuk semua profesi dan jabatan. Karakter ini sudah tertanam dan tumbuh
subur dalam setiap pribadi bangsa, setidaknya akan meminimalisirkan praktek
korupsi, kolusi, nepotisme, suap, dan praktek-praktek tercela. Untuk mengatasi
dan mengurangi segala masalah dan penyakit tersebut yakni dengan puasa karena
puasa merupakan ibadah yang paling ampuh dan efektif, asalkan pelaksanaan puasa
tersebut dilakukan dengan dasar iman yang mantap kepada Allah.
Dalam menyambut bulan ramadhan 1444 H ini, kita sebagai pegawai Kemenkeu
khususnya dilingkungan pegawai DJKN dapat mengambil hikmah dari puasa Ramadhan ini.
Puasa dapat dikatakan sebagai ibadah yang istimewa dalam Islam. Keistimewaan itu
antara lain terletak pada adanya keterlibatan banyak aspek dalam diri manusia
selama menjalankan ibadah puasa, baik aspek yang bersifat jasmaniah maupun
aspek yang bersifat rohaniah, aspek emosional dan aspek spritual. Berpuasa
dapat mencegah manusia dari perbuatan dosa yang dilakukan oleh anggota
tubuhnya. Ibadah puasa yang dijalani umat muslim, bukan hanya sekedar menahan
lapar dan haus, tetapi lebih dari itu, karena puasa anugerah besar dari Allah untuk
menjadikan diri menuju karakter muslim sejati. Dengan berpuasa, sebenarnya
banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan. Adapun pelajaran - pelajaran tersebut
adalah sebagai berikut di bawah ini :
1.Puasa mendidik kejujuran
Salah satu refleksi ketakwaan dalam kehidupan manusia adalah sikap
jujur. Puasa memiliki korelasi yang kuat dengan sikap positif ini. Ibadah puasa
ini hubungannya langsung dengan Allah Yang Maha Mengetahui. Puasa memiliki
tujuan antara lain menyucikan aspek batin manusia (agar menjadi takwa), di mana
kesucian itu juga harus diaktualisasikan dalam kehidupannya sehari-hari agar
terhindar dari sifat kemunafikan dan kefasikan serta perilaku koruptif.
2. Puasa mendidik kerja keras
Saat berpuasa, kita senantiasa dituntut untuk bekerja keras dan bukan
malah mengendorkan semangat dalam mencari nafkah. Bekerja keras bagi orang beriman,
bukanlah suatu tuntutan karena adanya pengawasan dari atasan tapi senantiasa
merasa diawasi langsung oleh Allah. Puasa akan mendidik orang tetap bekerja meski
tidak diawasi manusia. Perwujudan kerja keras ini dapat juga di lihat dari
semangat untuk menjalankan ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan.
Seseorang yang jarang shalat sekalipun, akan berusaha untuk menunaikan shalat
secara lengkap dan tepat waktu, bahkan shalat Tarawih, saat Ramadhan.
3. Puasa mendidik kedisiplinan
Puasa melatih diri kita untuk hidup berdisiplin karena selama berpuasa
kita tidak makan dan minum kecuali setelah terbenamnya matahari atau datangnya
waktu magrib. Kedisiplinan seperti itulah hendaknya dapat menjadi kebiasaan
dalam keseharian. Ibadah paling rahasia di mata manusia yaitu ibadah puasa,
karena yang mengetahui seorang berpuasa atau tidak hanya dirinya dan Allah. Belajar
disiplin bukan berarti menyiksa diri sendiri, namun belajar tentang kesabaran
dan penderitaan orang lain.
4.Puasa mengajarkan kesabaran
Pada saat puasa kita akan merasa haus dan lapar yang melilit perut.
Ketika waktu magrib belum tiba, kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum
meskipun itu halal melainkan kita harus bersabar menunggu hingga waktu berbuka
tiba. Bukan hanya itu saja. Kebiasaan pada hari di luar bulan Ramadhan,
sepertinya kemarahan begitu mudah terjadi, namun pada waktu berpuasa kita
diingatkan untuk bersabar agar pahala puasa kita tidak batal. Jadi berpuasa
pada intinya adalah melatih kesabaran dan kurangnya daya tahan, di mana kedua
sifat ini merupakan kelemahan manusia. Orang yang berpuasa akan merasakan lapar
dan dahaga. Di sinilah rasa kepekaan sosial kita dilatih, apakah dengan puasa
kita menjadi dermawan dan penyabar.
5. Puasa mengajarkan rasa syukur
Puasa
mengajarkan rasa syukur atas nikmat dan rahmat dari Allah. Banyaknya nikmat khususnya
makan dan minum tidak serta merta dinikmati oleh orang lain. Kelebihan akan
harta dan materi justru harusnya digunakan untuk membantu orang lain. Dari
puasa inilah rasa syukur itu timbul dan semakin menambah kedekatan kita kepada
sang pencipta. Rasa syukur akan menimbulkan empati kepada orang lain yang
semakin instens sehingga hasilnya rasa syukur kita akan selalu bertambah.
6. Puasa mendidik kesetaraan
Dalam ibadah puasa manusia memiliki kesamaan. Ketika berpuasa sama-sama
menahan dari segala yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum dan lain
sebagainya. Puasa ramadhan memberikan
pendidikan kepada kita tentang sikap kesetaraan. Allah akan meninggikan derajat
orang beriman tanpa melihat jenis kelamin atau gender. Kesetaraan inilah yang
akan memberikan semangat dan motivasi untuk kita selalu berbuat baik.
7.Puasa mendidik manusia agar senantiasa
belajar dan menuntut ilmu
Puasa ramadhan mengandung perintah belajar yang terkandung dengan makna
yang sangat mendalam. Melalui belajar, manusia akan memperkaya ilmu pengetahuan
yang dimilikinya. Dengan mengikuti kajian-kajian dakwah, ceramah agama, kuliah
subuh dan lain sebagainya akan semakin memperkaya keilmuan kita tentang agama.
Selain itu juga, puasa juga mendorong kita untuk bisa mengambil hikmah dari
kesulitan hidup serta mengamalkannya ilmu yang kita peroleh kepada orang lain.
8. Puasa mendidik rasa empati
Bulan ramadhan akan mendidik umat Muslim agar timbul rasa empati
terhadap sesama. Dengan berpuasa kita belajar untuk ikhlas memberi dan peduli
terhadap nasib golongan yang tidak sebaik kita. Dengan merasa keadaan demikian
diharapkan akan membuat kita lebih bersungguh-sungguh secara ikhlas untuk mengulurkan
bantuan kepada mereka yang membutuhkan serta memberikan ruang besar pada diri
mereka untuk mengembangkan kepekaan sosial, tanggung jawab, dan mengedepankan
kepentingan orang lain dan masyarakat.
9.
Melatih hidup sederhana.
Puasa mengajarkan kita untuk hidup sederhana yang dicerminkan saat kita makan
dan minum waktu berbuka. Keinginan untuk makan dan minum berlebih akan
menimbulkan hanya sekedar hawa nafsu saja. Oleh karena itu, dengan puasa ramadhan
kita hendaknya diajari untuk menahan hawa nafsu duniawi dan selalu menerapkan pola hidup sederhana.
10.
Mencegah penyakit karena pola makan yang berkelebihan
Makanan yang berkelebihan belum tentu
baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan makanan akan mengakibatkan kegemukan
yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah
tinggi, jantung koroner, diabetes
melitus dan lain-lain. Maka dengan kita menjalankan puasa ramadhan ini akan memberikan kesempatan bagi alat
pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang
merusak kesehatan dan membunuh bakteri, virus dan sel kanker sehingga
kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup
Kontributor : Yuniantoro Sudrajad