Bima – 9 Juli 2014 adalah hari digelarnya pesta demokrasi berupa pemilihan presiden (pilpres) di negara tercinta ini. Setiap warga negara diberikan pilihan dua pasang calon presiden(capres)  dan wakilnya yang harus dipilih guna memimpin negeri ini untuk masa bakti lima tahun ke depan.

Kemeriahan pesta demokrasi ini disambut setiap warga dan elemen masyarakat dengan antusias. Hal ini tercermin dengan derasnya dukungan kepada masing-masing capres melalui berbagai media massa dan media sosial. Tidak jarang aksi dukung mendukung ini berakhir dengan gesekan-gesekan kecil di masyarakat, akan tetapi dengan semakin cerdasnya calon pemilih maka pilpres tahun ini sampai dengan hari pemilihan kondisi tetap terjaga dengan kondusif.

Salah satu wujud antusiasme dalam mensukseskan pesta demokrasi ini dapat dilihat dengan kompaknya keluarga besar Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bima ketika menyalurkan hak pilihnya. Tepat pukul 10.30 Wita, secara bersama-sama keluarga besar ini menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pada pesta demokrasi kali ini, KPKNL Bima juga ikut berpartisipasi secara langsung yaitu dengan menempatkan beberapa pegawainya untuk menjadi petugas di TPS terdekat.“Kita Sukseskan pilpres ini dan mari gunakan hak pilih kita secara bijak untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Kepala KPKNL Bima Samsul Alam sebelum berangkat ke TPS. Sebanyak 19 pegawai memberikan suaranya di TPS III RT 04 RW 02 Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

Antuasiasme lain juga ditunjukkan oleh salah satu pegawai KPKNL Bima Sumarno. Ketika waktu menunjukkan pukul 11:35 Wita terlihat berjalan dengan tergesa-gesa meminta agar televisi di ruang lobby KPKNL agar diganti. “Pak, tolong ganti chanelnya, udah mulai quick count-nya wilayah Indonesia timur,” pintanya.

Pada akhirnya, siapapun pasangan capres pilihan rakyat, seluruhelemen harus menjaga kerukunan dan toleransi agar kondisi tetap aman dan damai karena siapapun pemenang pilpres ini akan menjadi pemimpin rakyat dan jika ada masalah sudah disediakan jalur hukum dengan mekanisme yang jelas. (Penulis/foto : Yadi Tri Siswanto/edited/bas)