Hari Ibu, setiap tahun diperingati di tanah air, tapi apakah dalam peringatan itu setiap diri kita dapat memahami lahirnya hari ibu? Kita tentu menyadari betapa besar peran seorang ibu yang telah melahirkan, mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya, bukan mengesampingkan peran ayah dalam sebuah keluarga. Namun, ternyata peran ibu mempunyai pengaruh yang paling besar dalam kebahagiaan dan keberhasilan sebuah keluarga.

Hari ibu bagi kaum laki-laki mungkin akan mengingatkan mereka akan pengorbanan ibu yang telah merawatnya dengan segala pengorbanan. Serta mengetuk hati para pria akan peran seorang istri bagi keberhasilan karir dan juga pendidikan anak-anak.

Hari ibu bagi kaum ibu sendiri menjadi moment untuk melihat ke dalam diri sendiri, apakah peran yang mereka jalankan sudah optimal? Atau masih banyakkah ketertinggalan yang harus mereka jemput di masa-masa mendatang. Apa yang telah kaum ibu lakukan untuk keluarganya, orang tuanya, lingkungan masyarakat dan, sebagai wanita karir, tentang tanggungjawab pekerjaannya. Sudah sesuaikah dengan yang diharapkan? Berbagai pertanyaan itu muncul dan menanti jawaban.

Hari ibu hanyalah sebuah moment sedangkan makna hakikinya adalah bagaimana kaum ibu tersebut menyadari bahwa apapun yang mereka lakukan harus bias dimaknai oleh orang-orang yang mereka cintai dan bagi kaum ayahpun lebih menghargai peran yang dilakoni oleh ibu dan istri mereka.

Memperingati Hari Ibu 2013, pada Jumat 20 Desember 2013 bertempat di lapangan badminton, Kanwil DJKN RSK dengan dukungan penuh dari Kakanwil, Lukman Effendi, mengadakan lomba memasak nasi goreng  yang diikuti oleh para pejabat/pegawai pria di Kanwil DJKN RSK dan KPKNL Pekanbaru. Peringatan ini sebagai refleksi kepedulian atas peran kaum ibu.

Perlombaan ikuti oleh 5 (lima) kelompok, yang masing-masing diketuai oleh Kakanwil—Lukman Effendi (kelompok kuning), Kabid PKN—Jati Wiryawan (kelompok horizontal), Kabid Penilaian—M. Nahdi (kelompok merah), Kabu—Miftahul Huda (kelompok hijau), dan KaKPKNL Pekanbaru—Des Arman( kelompok pelangi vertikal).

Masing-masing kelompok menampilkan kemampuan terbaik dan antusias untuk menyajikan masakan terenak yang akan dicicipi oleh para pejabat/pegawai wanita Kanwil DJKN RSK yang berperan sebagai juri. Bahkan Kakanwil DJKN RSK tidak segan untuk turun langsung dalam mengolah seluruh bahan. Dari bahan dasar yang disediakan oleh panitia, setiap kelompok dapat mengkreasikannya sesuai dengan resep masing-masing. Waktu yang disediakan panitia untuk mengolah semua bahan hingga menjadi sajian yang memikat adalah satu jam, dimulai pukul 09.30 s.d. 10.30.

Lima nasi goreng yang tersaji adalah Nasi Goreng Ceria (kel. kuning), Nasi Goreng Maut (kel. pelangi horizontal), Nasi Goreng Udah (kel. hijau), Nasi Goreng Serpong (kel. merah), dan Nasi Goreng Teri Petai (kel. Pelangi Horizontal).

Setelah dewan juri berdiskusi, didapat tiga nasi goreng favorit, yaitu Nasi Goreng Teri Petai diurutan pertama, disusul Nasi Goreng Udang berada di tempat kedua, dan favorit ketiga adalah Nasi Goreng Maut.

Kemeriah acara ditutup dengan membuka hadiah dan menikmatinya bersama-sama sambil menikmati nasi goreng ala bapak-bapak. (Teks: Syukriah H.G./Foto: N. Cepaka Sari)