Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Kita adalah Manusia Terpilih
N/a
Jum'at, 16 Agustus 2013 pukul 11:10:19   |   939 kali

Makassar - Buka puasa bersama selain bersilaturahim dengan sesama keluarga besar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat (Sulseltrabar), juga dalam rangka bersinergi membentuk karakter menuju akhlak yang religius sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Keuangan. Demikian disampaikan Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar Thaufik dalam sambutannya pada acara Buka Puasa Bersama.

Acara yang dilaksanakan di Aula A’bulo Sibatang pada 31 Juli 2013 ini bertemakan “Bersihkan Diri, Sucikan Hati, Langkah Pasti Menuju Ridho Ilahi” dengan siraman rohani oleh Dr. H. Basyiran  Noor, M.A. Dalam ceramahnya, dosen Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar ini menyampaikan bahwa kita adalah salah satu sel yang “terpilih”, dari jutaan sel sperma yang dijadikan manusia. Allah SWT memilih kita sebagai “manusia” untuk menjadi khalifah yang dapat memakmurkan bumi dan memelihara alam semesta ini. Sebelum kita lahir, Allah SWT memberikan persaksian/pakta integritas yaitu komitmen kita sebagai hamba untuk menaati dan mematuhi semua perintah-Nya. Apabila kita tidak menaati dan mematuhi, maka hati kita akan mengalami keguncangan dan kegundahan. Allah SWT memberikan space dalam bentuk G-Force atau titik berat dan ringan. Diilustrasikan oleh Basyiran Noor, apabila seorang suami/istri datang ke rumah dengan  melihat selokan depan rumah kotor, tanaman yang layu dan kering, ketuk pintu disambut istri/suami yang tidak ramah atau cemberut, anak-anak yang tidak peduli, dan rumah yang berantakan (hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang), maka hati seorang suami tersebut terasa “berat”. Akan tetapi sebaliknya, apabila datang ke rumah terlihat selokan bersih, bening (sesuai dengan sifat Allah SWT yang sangat mencintai kebersihan dan keindahan), tanaman yang segar, istri menyambut dengan gembira dan anak-anak yang memuliakannya, maka hati akan terasa “ringan”.

Perasaan “ringan” dan “berat” adalah perumpamaan akibat dari pelaksanaan fitrah manusia yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan yang dahulu kita berjanji akan mengamalkannya di muka bumi. Kalau melaksanakan fitrahnya, maka akan terasa “ringan”, tetapi kalau tidak melaksanakan fitrahnya maka akan terasa “berat”. Kalau fitrah selalu dijaga, apapun akan dilaksanakan dengan baik. Selama fitrah hadir, institusi akan maju dan secara lebih luas negara menjadi lebih kompetitif. Hal ini dapat terlaksana, apabila para penyelenggara negara mengimplementasikan nilai-nilai fitrah dan kejujuran. Substansi bulan Ramadhan adalah akan terlahir manusia-manusia yang adil, jujur, sabar, dan peduli sosial. Demikian kesimpulan yang disampaikan dosen UIN Makassar ini.

Acara ini dirangkai dengan perpisahan Hamsin, salah seorang pegawai yang memasuki masa purnabakti, di awal Bulan Agustus 2013. Dalam kesan dan pesan yang disampaikannya, pria kelahiran Jeneponto ini menyampaikan banyak terima kasih atas kerjasama rekan-rekan di Kanwil DJKN Sulseltrabar. (Teks: Emay Mayasari, foto: Asdar Sahlin/Kwl DJKN Sulseltrabar, editor: dihc).

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini