Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Selaras: Mengenal Bahasa Isyarat
Bend Abidin Santosa
Jum'at, 18 November 2022 pukul 10:40:54   |   305 kali

Malang – Selaras, (15/11) ini KPKNL Malang kembali hadir dengan tema yang menarik. Siti Indah Susilowati, pegawai Subbagian Umum KPKNL Malang, mengusung tema Mengenal Bahasa Isyarat. Mengapa tema ini dipilih? Menurut Indah, demikian narasumber akrab disapa, tema ini menarik dibahas karena KPKNL sebagai institusi dengan banyak stakeholder , mulai dari instansi pemerintah sampai dengan masyarakat umum, besar kemungkinan memberikan pelayanan kepada pengguna layanan dengan keterbatasan kemampuan (disabilitas). Keterbatasan ini tidak selalu pada keterbatasan fisik, namun juga keterbatasan komunikasi karena tidak dapat berbicara dan mendengar (bisu dan tuli).


Ada satu peristiwa yang membuat Indah mempunyai ketertarikan pada bahasa isyarat. Jadi, suatu saat, Indah bertemu dengan seseorang, lalu secara alamiah ia mencoba berkomunikasi dengan menyapa orang tersebut. Namun sapaan tersebut tidak direspon, kemudian baru diketahui bahwa orang yang Indah berkomunikasi tersebut adalah seorang tuli setelah diberi tahu oleh orang yang duduk di sampingnya. Dari hal tersebut, Indah mulai memiliki ketertarikan untuk belajar bahasa isyarat.


Pengenalan bahasa isyarat disampaikan dengan dua arah. Para pegawai KPKNL Malang langsung praktik berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Yang menarik adalah ketika pegawai diminta untuk menebak arti bahasa isyarat yang diperagakan oleh Indah.


Setelah penyampaian materi, dialog interaktif dilakukan. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh pegawai. Pertanyaan yang menggelitik sekaligus konstruktif dijawab langsung. Seperti pertanyaan bagaimana standardisasi bahasa isyarat, apakah ada bahasa isyarat yang bersifat lokal sebagaimana bahasa daerah atau bahasa nasional, dan bagaimana proses pembelajaran bahasa isyarat yang dapat diikuti oleh orang umum.


Ada juga pertanyaan terkait kosakata atau istilah teknis yang berhubungan dengan pelayanan KPKNL, misal bagaimana bahasa isyarat untuk lelang, piutang negara, penilaian, dan sebagainya. Disampaikan oleh Indah bahwa kosakata teknis bahasa isyarat masih sangat terbatas, oleh karena itu Teman Tuli (sapaan penyandang disabilitas Tuli) merasakan kesulitan untuk mengomunikasikan atau menyampaikan permasalahan di berbagai bidang, seperti bidang hukum maupun keuangan. Oleh karena itu, penting bagi institusi pemerintahan untuk menjadikan bahasa isyarat sebagai salah satu media komunikasi agar informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh semua pihak tanpa adanya diskriminasi.

Sebagai penutup, Kepala KPKNL Malang Ridho Wahyono, menyampaikan overview terhadap tema  pengenalan bahasa isyarat. Ridho Wahyono menyatakan bahwa bahasa isyarat sangat luas maknanya. Tidak hanya bahasa verbal yang diartikulasikan dengan bahasa isyarat, tapi juga dapat ditelaah secara lebih luas. Kita harus sensitif terhadap isyarat–isyarat yang ada di sekitar kita. Tanggap ing sasmita, artinya bagaimana kita dapat menerima isyarat dari sekeliling kita, dari rekan kerja kita, dan dari pimpinan organisasi di mana isyarat tersebut penuh arti untuk kemudian dapat segera direspon demi kepentingan organisasi. Gestur dan bahasa tubuh adalah sebagian dari isyarat yang membutuhkan sensitivitas untuk direspon. Oleh karena itu, Ridho Wahyono berharap bahasa isyarat dapat menjadi salah satu cara KPKNL Malang untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. (Kasi HI KPKNL Malang - Ali Ridho)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini