Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Tingkatkan Ketahanan Keluarga dengan Semangat Qur’ani
Bend Abidin Santosa
Sabtu, 01 Mei 2021 pukul 21:15:54   |   923 kali

Jakarta – Keluarga yang rapuh di Indonesia jangan dianggap sepele namun harus segera dipikirkan bagaimana membentuk keluarga yang yang kuat dan tangguh. Al quran diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk dan menjadi modal dasar keluarga menjadi generasi yang tangguh. “Jadi kalau generasi saat ini yang banyak masalah sosial maka kita harus mengamalkan apa yang ada di dalam Al Quran,” ujar Ustad Bendri Jaisyurahman saat menjadi narasumber dan memberikan tausyiahnya dalam peringatan Nuzulul Quran yang diadakan Bintal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dengan tema “Meningkatkan Ketahanan Keluarga dengan Semangat Qur’ani” pada Jumat, (30/4) melalui video conference.

Ustadz Bendri menyampaikan bahwa “prestasi” syaitan tan paling besar adalah dapat merusak sebuah keluarga. “Jadi keluarga yang rusak, keluarga yang rapuh memamng merupakan cita-cita iblis dan syaithan,” ungkapnya.

Praktisi parenting ini menyampaikan bahwa keluarga adalah tempat yang tepat untuk mendidik seorang anak yang akan menjadi pemimpin dalam generasi mendatang sehingga sebagai orang tua harus mampu menjadi tauladan bagi anaknya. “Jadi kalau anak menangis adalah momentum berharga supaya menyadari bahwa kita sebagai orang tua itu ada untuk mereka,” ujarnya.

Penggiat & Konsultan Kekokohan Keluarga ini berpesan agar anak-anak dalam sebuah keluarga harus mendapatkan nafkah dari harta yang halal karena jika dinafkahi dengan harta yang haram maka pasti akan rusak akhlak dan moralnya. “Jika anak-anak kita dinafkahi dengan harta haram maka harta haram itu akan menjadi kendaraan syaithan,” pesannya.

Dalam acara yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Mahyuddin Musafir ini, Direktur BMN Encep Sudarwan menyampaikan bahwa menjaga ketahanan keluarga merupakan hal yang sangat penting karena ketahanan keluarga yang kuat akan menjadi pondasi dalam membentuk kualitas sumber daya manusia.

“Masalah ketahanan keluarga merupakan masalah krusial yang harus mendapat perhatian khusus dari segenap pemangku kepentingan, dan seluruh rakyat Indonesia harus mendukung dan berpartisipasi di dalamnya, karena ketahanan keluarga merupakan kunci bagi keberhasilan pembangunan nasional yang akan berdampak pada ketahanan nasional dan keberlangsungan sebuah bangsa,” kata Encep.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa kajian dengan tema yang bersinggungan langsung dengan peran keluarga ini dapat berguna bagi seluruh keluarga khususnya keluarga DJKN.

Peringatan Nuzulul Quran merupakan peringatan diturunkannya Al-Quran ke bumi pada 17 Ramadhan. Peristiwa ini merupakan peristiwa yang istimewa karena turunnya wahyu Allah SWT yakni Al-quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril Alaihisalam secara berangsur-angsur.

Dengan diadakannya peringatan Nuzulul Quran, diharapkan seluruh keluarga besar DJKN dapat memaknai peristiwa turunnya Al-quran sekaligus dapat menjaga ketahanan keluarga yang merupakan ibadah di bulan Ramadhan 1442 H. (bend/Salsabila QA- Humas)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini