Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Ibadah Paskah Oikumene DJKN: Gereja Hadir di Tengah Tantangan COVID-19
Esti Retnowati
Jum'at, 24 April 2020 pukul 15:02:26   |   867 kali

Jakarta - Berbagai keterbatasan yang disebabkan oleh wabah pandemi global Corona Virus Disease (COVID-19) tidak lantas menyurutkan semangat Paskah di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Hal ini dicerminkan dengan terlaksananya Perayaan Paskah Oikumene yang diinisiasi oleh Pembinaan Mental (Bintal) Protestan dan Katolik Pegawai DJKN pada Jumat, (24/04) melalui media aplikasi zoom meeting. Perayaan Paskah yang dihadiri oleh pegawai DJKN yang beragama Kristen Protestan dan Kristen Katolik di seluruh Indonesia ini mengangkat tema “Makna Paskah dalam Menghadapi COVID-19” dengan subtema Jadikan Kebangkitan Yesus sebagai Tujuan Semangat Kemenangan atas COVID-19.  

Hadir sebagai pengkhotbah, Romo Andreas Triadi Kurniawan. Dalam khotbahnya, Romo Andreas berpesan kepada seluruh peserta Perayaan Paskah Oikumene agar gereja dapat menjadi pioner/penggerak orang-orang dari peer zone menjadi group zone. “Saya dan anda harus menemukan di dalam Tuhan jalan untuk menghadapi penderitaan. Itulah perayaan paskah yang sebenarnya. Itulah semangat paskah yang kongkrit, yang bisa dirasakan oleh semakin banyak orang,” ujarnya.

Lebih lanjut Sekretaris Keuskupan Agung Semarang ini mengingatkan seluruh peserta, bahwa adanya pandemi COVID-19 ini harus dijadikan sebagai kesempatan untuk bersyukur dan berbagi kepada banyak orang di tengah wabah. Karena dengan meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, mengalihkan dana untuk kegiatan-kegiatan untuk sosial ekonomi, gereja akan menjadi sumber sukacita dan keluarga kristiani menjadi sumber pengharapan. “Dengan begitu, keluarga kristiani membagikan semangat paskah bagi semakin banyak orang,” tuturnya.

Menurut Romo Andreas, hal tersebut merupakan contoh konkrit dalam merayakan paskah dalam situasi pandemi ini. Paskah seharusnya menghadirkan gereja yang solider yang peduli terhadap dunia sekitarnya. “Pasakah menjadi momentum untuk berubah, dari gereja yang sangat menjadi gereja yang berwajah sosial, peka, hadir di tengah keprihatinan, tantangan manusia jaman ini,” tambahnya.

Direktur Pengelola Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) Purnama T. Sianturi selaku Penasihat Bintal Kristian Protestan dalam sambutannya menyampaikan harapannya atas terselenggaranya Paskah Oikumene DJKN di tengah pandemi COVID-19. “Semoga dengan adanya kebaktian ini, kita semakin kuat dan bersandar pada Tuhan. Semoga kita semua dan negara ini bisa melalui semua ini,” ujarnya.

Sejalan dengan penyataan Purnama, Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah sekaligus Penasihat Bintal Katolik DJKN Ferdinand Lengkong menambahkan bahwa peringatan Paskah ini diharapkan dapat membawa pengharapan baru bagi seluruh pegawai.  “Walaupun dalam situasi tidak normal karna adanya COVID-19. Kita tetap mempunyai keimanan yang tinggi, masih bisa beribadah di kediaman masing-masing melalui berbagai media sepanjang kita mengimani bahwa Kristus turut hadir,” tutur Ferdinan.

Ferdinan juga berpesan kepada seluruh peserta Perayaan Paskah Oikumene agar seluruh pegawai senantiasa menjunjung nilai-nilai Kementerian Keuangan. “Di masa sulit ini, kita harus menerapkan nilai-nilai Kementerian Keuangan, antara lain dengan mematuhi semua peraturan guna mencegah COVID-19,” tambahnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan peserta Bintal Kristen Protestan dan Katolik agar senantiasa berpengharapan kepada Tuhan dalam menghadapi wabah pandemi global saat ini. Pegawai DJKN juga diimbau untuk tidak menjadi rapuh, mudah putus asa dan bosan dalam menghadapi situasi dan kondisi di rumah saja atau work from home. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi para pegawai untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dengan aksi nyata memberikan dukungan moril maupun materiil bagi sesama yang membutuhkan.  Tetap bersyukur dan senantiasa berpengharapan pada Tuhan. Hidup kita punya tujuan yaitu Kristus. Gereja pada saat ini adalah mezbah-mezbah yang dibangun di setiap keluarga. “Mari kita tampilkan wajah gereja kita itu dengan menebarkan nilai-nilai kemanusiaan yang kita imani bersama karena gereja bisa berarti di sekeliling kita”, tutup Wakil Ketua Panitia Perayaan Paskah Oikumene Evelyn Linda Susanti. (tsy/rk/inez)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini