Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Melalui Seminar Kesehatan, PUG Dukung Pentingnya Kesehatan Mental Pegawai
Esti Retnowati
Jum'at, 06 Desember 2019 pukul 08:04:31   |   334 kali

Jakarta - Pengarusutamaan gender (PUG) memastikan program-program yang terdapat dalam organisasi dapat memberikan akses yang sama bagi banyak peran yang dimiliki oleh para pegawai. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Bagian Kepegawaian sekaligus Ketua PUG Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rustanto pada saat Seminar Kesehatan yang mengangkat tema Mind and Body Connection pada Kamis, (5/12) di Aula Kantor Pusat DJKN.

Lebih lanjut, Rustanto mengatakan Seminar Kesehatan ini diselenggarakan karena sebelumnya, pihaknya telah melakukan survey pada 700 pegawai dan sekitar 36% mengalami penyakit lambung. “Kita telah melakukan survey, tapi ternyata penyakit lambung itu ada kaitannya dengan stres,” jelasnya. Oleh karena itu, ia berharap dengan seminar ini pegawai dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah stres, memahami cara pengelolaan stres dengan baik, dan menjaga kesehatan secara utuh terhadap jiwa baik secara internal maupun eksternal.

Menanggapi pernyataan Rustanto mengenai survey pegawai, dr. Gia Pratama  mengatakan terdapat 4 penyebab utama penyakit lambung, yaitu bakteri, makanan atau obat, overthinking atau overworry, dan autoimun.

Dari sudut pandang yang berbeda, psikolog dan Founder Klee.id Debora Basaria mengatakan bahwa stres dapat terjadi bergantung pada pemahaman seseorang terhadap situasi yang sedang dihadapi. “Stres terjadi ketika tekanan itu dipersepsi untuk hal yang tidak bisa kita atasi,” ujarnya. Sejalan dengan tema yang diangkat, Debora juga menjelaskan bahwa ketika pikiran terganggu tentu mempengaruhi kondisi fisiologis seseorang yang akhirnya menimbulkan ketidaknyamanan secara fisik. “Semua kondisi fisiologis yang dialami oleh dirinya disebabkan karena memang adanya ketidakseimbangan dalam berpikir atau ketidaknyamanan secara emosi,” ujarnya.

Untuk menangani stres yang dialami, Debora mengungkapkan terdapat dua cara yang dapat mengatasi stres, yaitu Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Problem Focused Coping adalah metode dengan menyelesaikan masalah yang menjadi sumber stres, sementara Emotion Focused Coping adalah jenis manajemen stres yang berupaya mengurangi emosi negatif yang terjadi akibat stres dengan pendekatan emosional. (Rika/Roy)



Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini