Bantul - Geliat persepakbolaan
di lingkungan DJKN seakan mati suri selepas timnas DJKN merengkuh juara ke-3 di
ajang Turnamen Hari Oeang tahun 2015
lalu. Ketiadaan agenda turnamen kompetitif di lingkungan Kementerian
Keuangan dan juga load pekerjaaan
yang seakan tak pernah berhenti menambah suram profil DJKN FC di hampir seluruh
nusantara.
Work Life Balance, yang
didengungkan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani menjadi angin
segar bagi penggila bola DJKN dan memungkinkan penggiat bola menata lagi dari
awal untuk membangkitkan kembali kejayaan sepak bola di DJKN khususnya dan di
lingkungan Kementerian Keuangan pada umumnya.
Dimulai
dengan latihan rutin tim Kantor Pusat DJKN satu kali seminggu sekali setiap
hari Jumat, yang biasa disebut sebagai “Jumat Krida”, dan selanjutnya
menghidupkan kembali turnamen internal sepak bola DJKN yang berlangsung dengan
sangat sukses, menjadi momentum yang pas untuk menjalin silaturahmi ke daerah.
Minggu,
3 Februari 2019, Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta berkesempatan
untuk sekali lagi menjadi tuan rumah menggelar perlehatan pertandingan
ekshibisi sepakbola melawan tim sepak
bola Kantor Pusat DJKN bertajuk “DJKN FC Tour
De Java: Football Reborn”.
Pertandingan yang digelar meriah di Stadion Sultan Agung Bantul tersebut
berlangsung meriah dan cukup seru dengan hasil akhir 3-1 untuk tim sepak bola
Kantor Pusat DJKN.
Pada
kesempatan tersebut, gabungan tim sepak bola Kantor Pusat DJKN dan Kanwil DJKN
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta berkesempatan menjajal tim bayangan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bantul Yogyakarta yang diperkuat oleh pemain yang beberapa
diantaranya merupakan pemain profesional
yang masih aktif di liga Indonesia yaitu Slamet Widodo dari PS TIRA dan
Johan Manaji dari Persiba Bantul. Pertandingan berjalan cukup berimbang dengan
kedua tim saling bergantian menyerang. Pada akhirnya tim DJKN harus mengakui
keunggulan tim Pemkab Bantul dengan skor akhir 3-5.
Pertandingan
melawan tim Pemkab Bantul ini juga merupakan salah satu agenda reuni bagi
pemain-pemain legenda DJKN yang memungkinkan untuk bermain bersama lagi dalam
satu tim setelah bertahun-tahun tidak dapat bermain bersama lagi, baik karena
tidak adanya agenda sepak bola ataupun karena terpisah oleh SK mutasi. Arif
Rochman, Acep Hadinata, Hadi Wiyono, Agus Gigi, Agus Widayat, Imam Widodo,
Triyanto, Yuhar dan pemain legenda lainnya begitu menikmati pertandingan reuni
ini meskipun pada akhirnya harus menelan kekalahan.
Diharapkan
kegiatan pertandingan ekshibisi sepak
bola bisa seperti ini bisa digelar di wilayah lain di lingkungan DJKN di
seluruh Indonesia. Selain untuk kesehatan jasmani, kegiatan seperti ini
merupakan salah satu ajang untuk menambah erat silaturahmi sesama pegawai di
lingkungan DJKN. (Penulis/foto:Yuhar/Wahid)