Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Jejak Langkah Pegawai DJKN di Negara 16 Negeri, Malaysia
Ali Ridho
Jum'at, 18 Mei 2018 pukul 14:00:29   |   311 kali

Bila kita ditanya apa saja yang kita ingat ketika ditanya tentang Malaysia tentu beragam jawaban akan muncul. Mulai dari memori akan perseteruan Indonesia dengan Malaysia di zaman presiden Soekarno dimana tagline "Ganyang Malaysia" yang pada saat itu disuarakan Presiden Soekarno sebagai wujud ketidaksukaan beliau terhadap langkah politik malaysia, sengketa Pulau Sipadan yang diklaim negara tsb, perebutan budaya batik, reog ponorogo, hingga yang terakhir insiden bendera Indonesia yang terbalik pada perhelatan SEA Games 2017 di Malaysia. 

Perseteruan-perseteruan tersebut mungkin hanya sebagian kecil hal-hal yang mewarnai hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Mari kita kesampingkan perseteruan-perseturuan yang pernah ada karena baik Malaysia maupun Indonesia sebagai negara serumpun memiliki banyak kerjasama yang efek nya sangatlah besar bagi kemajuan negara masing-masing.

Belum lama ini Kementerian Keuangan Malaysia melalui Jabatan Penilaian dan Perkhidmatan Harta (JPPH) bersama dengan Kementerian Keuangan RI dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menjalin kerjasama strategis dalam hal Technical Cooperation. Salah satu program yang diselenggarakan adalah Attachment Program in Organising International Committee. Pada program tersebut JPPH melalui Institut Penilaian Negara (INSPEN) mengundang secara khusus staf dari DJKN dan Politeknik Keuangan Negara STAN untuk internship di Malaysia selama 15 hari mulai dari 15-29 April 2018. Tujuan utama dari program internship ini adalah memberikan pemahaman lebih mendalam dan lebih teknis terkait bagaimana menyelenggarakan konferensi internasional yang telah 9 kali dilakukan oleh INSPEN sejak tahun 2002.

Pada progran tersebut, DJKN mengirimkan satu orang pegawai dari Subbagian Pengembangan Pegawai dan Kepemimpinan, Bagian Kepegawaian Sekretariat DJKN, Guntur Priadi. Selama mengikuti program tersebut, perwakilan DJKN ditempatkan di Research Division INSPEN yang mana memiliki tugas utama untuk mengembangkan penelitian-penelitian di lingkungan JPPH serta membangun kerjsama internasional dengan negara-negara lain di bidang Real Estate Valuation. Salah satu kegiatan yang menjadi fokus utama dari program ini adalah mempelajari bagaimana sebuah institusi pemerintah berhasil mengadakan konferensi bertaraf internasional di bidang yang sangat spesifik yaitu Real Estate. Konferensi 2 tahunan yang rutin diselenggarakan oleh INSPEN adalah International Real Estate Research Symposium (IRERS).

Begitu beragam tugas yang diberikan kepada perwakilan DJKN dalam program internship ini. Mulai dari bertindak sebagai Secretariat Committee yang bertanggung jawab penuh terhadap jalannya acara konferensi, hingga menjadi bagian dari Paper Review Committee yang memiliki tugas besar bersama kolaborator yang berasal dari Professor Real Estate ternama di dunia untuk menyeleksi paper yang ikut serta dalam perhelatan IRERS. Kolaborator yang ikut serta dalam IRERS diantaranya Prof. Graeme Newell dari Western Sydney University Australia, Dr. Jasmine Lay Cheng Lim dari Belfast-Ulster University United Kingdom, Dr. Andrea Blake dari Queensland University of Technology Australia, Prof. Hishamudin dari UTM Malaysia, serta Prof. Ting dari UiTm Malaysia. Pada program attachment tersebut, perwakilan DJKN Guntur Priadi juga didaulat sebagai Presenter dalam Academia Tips dimana pada sesi tersebut Guntur memandu Prof Graeme Newell dari Australia dan Dr.Jasmine Lay Cheng Lim dari UK untuk memberikan tips bagaimana mendapatkan penelitian yang berkualitas dalam menjalani program PhD serta langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh orang-orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang PhD.

Dalam rangkaian perhelatan IRERS 2018 di Malaysia ini juga banyak prestasi yang ditorehkan oleh pegawai DJKN yang ikut serta dalam konferensi tersebut. Dari 6 paper yang menjadi finalis dalam konferensi tersebut, terdapat 3 awards yang didapatkan oleh perwakilan DJKN. Hal ini mengulangi prestasi serupa di perhelatan IRERS 2016 dimana pada saat itu terdapat 2 awards yang berhasil didapatkan oleh perwakilan DJKN. Awards yang didapatkan oleh pegawai DJKN pada IRERS 2018 diantaranya:

1.     5th Best Poster Presentation yang diraih oleh Helvita Dorojatun dan Edy Purwanto dari KPKNL Palangkaraya yang menyajikan poster yang berjudul Potential Utilization Mapping of State Asset in the Form of Land and Building Lease in Palangkaraya City.

2.     Encouragement Award yang diraih oleh M. Miftahul Huda Noor dari Sekretariat DJKN dengan paper yang berjudul Small Islands Valuation Modelling Based on Use Value: a Preliminary Study.

3.     Merit Award yang diraih oleh Jerri Falson dari Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan yang menyajikan paper dengan tajuk Analytic Hierarchy Process: An Empirical Valuation for Intangible Asset.

Pada perhelatan IRERS 2018 DJKN juga mengirimkan wakil pada 2 sesi seminar yaitu Industry Session terkait Natural Resource Valuation for Non-Commercial Purposes yang dibawakan oleh Muhamad Nahdi dari Direktorat Penilaian serta pada Plenary Session yang bertemakan Emerging Trends and Evolving Diversity in Real Estate yang dibawakan oleh Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas KND, Arik Hariyono.

Satu hal yang dapat dipelajari dari Attachment Program maupun IRERS 2018 yang diikuti oleh para pegawai DJKN adalah sebagai organisasi besar, DJKN perlu Sumber Daya Manusia dengan kualitas yang memiliki kapasitas yang tinggi untuk bersaing secara global bukan lagi di tingkat nasional namun ke tingkat internasional. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan pegawai DJKN pada program ini dimana pegawai DJKN dapat berbicara banyak dan menorehkan prestasi yang bermanfaat bukan hanya untuk pegawai itu sendiri namun juga untuk kemajuan organisasi secara luas.

Program attachment terutama memberikan suatu insight baru yang sangat mencerahkan. Melalui program ini, kita dapat belajar banyak bagaimana sebuah organisasi di negara lain dijalankan, bagaimana proses bisnis disana, etos kerja pegawai-pegawai di sana, hingga integritas dan profesionalisme yang sangat dijunjung tinggi di negara jiran tersebut. Indonesia dalam hal ini Kementerian Keuangan RI dan DJKN dapat belajar banyak dari hal-hal positif tersebut. Etos kerja dan profesionalisme yang dibangun di Kementerian Keuangan Malaysia bukan hanya menginspirasi namun juga menjadi bahan refleksi positif bagi kemajuan organisasi DJKN. Di lain kesempatan mungkin tidak hanya kita yang mengirimkan pegawai untuk belajar namun pegawai negara lain juga dapat belajar tentang organisasi di Indonesia karena Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke 4 di dunia memiliki bonus demografi yang luar biasa besar dari sisi Sumber Daya Manusia. Kemajuan pengelolaan Human Capital menjadi salah satu hal yang krusial dalam pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bukan hanya memiliki wilayah kedaulatan dan sumber daya alam yang luas dan berlimpah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mendayagunakan potensi manusia di negara tersebut untuk berkembang membangun bangsa tersebut. Kali ini kita boleh belajar di negara 16 negeri Malaysia, di lain kesempatan kita harus optimis bahwa negara kita akan menjadi destinasi utama orang di luar sana untuk belajar (GP).

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini