Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Ustadz Abdul Shomad: Tidak Hanya Fisik, Rohanipun Memerlukan Refresh
Nurul Hidayat
Kamis, 19 Oktober 2017 pukul 16:02:41   |   806 kali

Jakarta – Kajian Muharram dengan tema Hijrah diselenggarakan oleh Bimbingan Mental (Bintal) DJKN pada Rabu (18/10). Bertempat di Aula Kantor Pusat DJKN, Ustadz Abdul Somad Lc. MA yang populer melalui dunia maya, didaulat untuk menjadi penceramah dalam kajian tersebut.

Kajian dibagi menjadi dua sesi dan diawali terlebih dahulu dengan Shalat Dzuhur berjamaah. Sesi pertama diisi dengan tausiyah atau materi yang dibawakan oleh Ustadz Abdul Somad. Sedangkan sesi kedua merupakan kajian interaktif berupa tanya jawab dimana sebelumnya jamaah diminta untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada secarik kertas.

Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata turut hadir di tengah-tengah jamaah bersama para pejabat eselon II di lingkungan DJKN. Jamaah yang hadir pada Kajian Muharram ini tidak hanya berasal dari DJKN, tetapi juga berasal dari unit eselon I lain di luar DJKN bahkan ada yang berasal dari kementerian/lembaga lain.

Dalam tausiyahnya Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa layaknya mesin atau kendaraan, fisik dan jiwa manusia juga memerlukan istirahat dan refresh. Namun, berbeda dengan ajaran materialisme yang hanya mengenal refresh secara fisik, Islam memberikan cara untuk hidup refresh tidak hanya secara fisik, melainkan juga secara batin. “Orang-orang saat ini banyak yang mengalami kelelahan secara mental/spiritual, tetapi mengobatinya dengan menggunakan material, melakukan refresh fisik, atau mendatangi tempat-tempat spiritual palsu yang justru bukan merupakan solusi yang tepat” terang Ustadz.

“Islam memberikan cara untuk merefresh kelelahan secara spiritual melalui dzikir, shalat dan ibadah-ibadah mahdlah lainnya, termasuk bimbingan mental yang kita lakukan saat ini” lanjutnya.

Ustadz yang berasal dari Pekanbaru ini juga berpesan bahwa Agama Islam tidak menghalangi seseorang untuk bekerja dengan keras, bahkan menganjurkan untuk melakukannya. Tetapi Ustadz Abdul Somad berpesan bahwa jangan sampai menjadi seseorang yang workaholic. “Ketika Adzan dikumandangkan bersegeralah untuk menunaikan salat berjamaah di masjid, dan jadilah umat yang pertengahan (tawasuth)”, pesannya.

Pada sesi kedua, Ustadz Abdul Somad mulai membacakan pertanyaan-pertanyaan dari jamaah yang telah dituliskan melalui secarik kertas kemudian menjawabnya sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur’an, Hadist-Hadist Nabi maupun kitab-kitab karangan para Ulama yang mahsyur.

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan dengan fiqih, aqidah, muamalah, sejarah islam, bahkan ada yang terkait dengan tugas sebagai seorang PNS atau sebagai pegawai DJKN. Pertanyaan yang muncul berkaitan dengan tugas seorang PNS atau Pegawai DJKN diantaranya “Bagaimana sikap kami jika melakukan perjalanan dinas ke daerah lalu dijamu dan diberikan oleh-oleh?”, “Bagaimana pandangan Islam terkait gratifikasi?”, “Apakah PNS tidak diperkenankan menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi?”, dan “Di kantor kami terdapat unit yang mengurusi dan membuat regulasi penagihan piutang negara (termasuk di dalamnya bunga dan denda), apakah hal tersebut termasuk riba? Apakah yang bekerja di bagian tersebut termasuk pencatat riba?”.

Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas dan lugas serta diselingi dengan humor yang menjadi ciri khasnya, sehingga jamaah yang hadir selain mendapatkan ilmu juga merasakan hiburan atas candaan yang disampaikannya. Benar-benar refreshing lahir dan batin.

Tausiyah secara lengkap dapat dilihat pada link: Tausiyah Ustadz Abdul Somad - DJKN

(teks: enha edited m@zh@r)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini