Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Meningkatkan Integritas dan Profesionalisme di Bulan Penuh Berkah
Nurul Hidayat
Jum'at, 19 Mei 2017 pukul 17:03:23   |   878 kali

Jakarta – “Jika kita ingin meneladani Nabi Muhammad SAW maka yang harus kita ketahui adalah akhlak dari Nabi Muhammad SAW itu sendiri, dan akhlak dari Beliau itu digambarkan dalam Al-Qur’an”. Itulah pesan awal yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat Lc., M.A. dalam kajian yang diselenggarkan oleh Bintal DJKN dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H. Acara dengan tema “Meneladani Nabi Muhammad SAW untuk Menggapai Integritas dan Profesional dalam Bekerja” diselenggarakan pada hari Rabu (18/5) di aula lantai 5 kantor pusat DJKN.

Sebelum pelaksanaan tausiyah, acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Direktur Penilaian. Dalam sambutannya, Meirijal Nur menjelaskan bahwa momen ini merupakan kesempatan langka untuk dapat menggali ilmu secara langsung dari narasumber, sehingga kesempatan ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Tausiyah ini dihadiri pula oleh beberapa pejabat eselon II di DJKN.

Dalam Tausiyahnya Ustadz Adi menjelaskan bahwasanya “Salah satu tugas yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah menyempurnakan kebaikan akhlak manusia, dengan cara menghilangkan akhlak-akhlak buruk yang ada pada diri manusia” papar Beliau. Al-Qur’an menjelaskan bahwasanya akhlak yang dicontohkan oleh Nabi SAW dalam kehidupan sehari-hari merupakan akhlak yang terbaik, sehingga semua yang dicontohkan dan diajarkan oleh Nabi SAW harus dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menjalani kehidupan kita.

Selain itu, Beliau menuturkan bahwa akhlak dan ibadah Nabi Muhammad SAW khususnya pada Bulan Ramadhan akan menjadi lebih baik lagi jika dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Jika dikaitkan dengan konteks kita sebagai PNS DJKN, maka hal itu dapat dijadikan sebagai rujukan bahwasanya etos kerja kita harus lebih baik di Bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, terutama yang berkaitan dengan integritas dan profesionalisme kita sebagai PNS. Artinya menjadi tidak tepat apabila pada Bulan Ramadhan justru kita isi dengan bersantai-santai dan berleha-leha dalam bekerja, karena hal itu merupakan salah satu perwujudan akhlak dan ibadah kita.

Ustadz Adi juga menuturkan bahwasanya selain meneladani Nabi Muhammad SAW, kita juga dapat meneladani para sahabat Nabi SAW. “Sahabat Nabi Muhammad SAW, sebagian besar bukanlah ulama, melainkan para pedagang, pengusaha, diplomat, dan profesi-profesi lainnya. Namun, mereka semua sukses di masing-masing bidangnya karena akhlak yang mereka tunjukan adalah akhlak yang baik sehingga akan mendatangkan kebaikan pula untuk mereka” paparnya.

Menjelang akhir tausiyah, Beliau pun memberikan sebuah renungan bagi kita melalui pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya hanya dapat dijawab oleh diri kita sendiri, “Sudah berapa kali Ramadhan yang kita lalui, apakah akhlak kita sudah baik? lantas dibutuhkan berapa Ramadhan lagi agar kita mempunyai akhlak yang baik?” ujarnya. (Humas DJKN).

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini