Tanggal
21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Raden Ajeng Kartini merupakan Pahlawan
Nasional Wanita yang memperjuangkan emansipasi atau kesetaraan hak-hak
perempuan, khususnya di bidang pendidikan. Hari Kartini pertama kali dirayakan secara resmi tahun
1964, ditetapkan oleh presiden Sukarno. Kartini semasa kecil bisa
mengenyam pendidikan dasar, namun menginjak usia 12 tahun, Kartini memulai masa
isolasi dan belajar mandiri; membaca berbagai materi dan menulis surat kepada
teman-teman Belandanya. Bacaan dan suratnya mengenalkan pada konsep
feminisme, pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan gender. Tulisan Kartini berperan
penting dalam membentuk pandangan dunia. Pertukaran suratnya dengan teman
dan keluarga disusun menjadi sebuah buku.
Kartini merupakan sosok pelopor persamaan derajat perempuan nusantara yang mendedikasikan intelektualitas, gagasan, dan perjuangannya untuk mendobrak ketidakadilan yang dihadapi. Sebagai pemikir dan penggerak emansipasi perempuan, ia juga menjadi sumber inspirasi perjuangan perempuan yang mengidamkan kebebasan dan persamaan status sosial dengan menuliskan pemikirannya secara runut dan detail. Berkat pemikiran dan usahanya, kemajuan kaum wanita di Indonesia menjadi maju, sehingga perempuan Indonesia memiliki pendidikan dan hak yang sama dengan laki-laki.
Raden Ajeng Kartini menjadi inspirasi bagi banyak
perempuan Indonesia, yang sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi
pemikirannya maupun tindakannya, untuk memperjuangkan hak wanita dan memajukan
bangsa. Wanita masa kini diharapkan bisa lebih tangguh dan berkembang untuk
menghadapi tantangan zaman. Bukan saatnya lagi wanita masa kini bersembunyi di
belakang pria hanya karena masih terkungkung dalam stigma wanita memiliki
kelemahan. Semangat dan motivasi tinggi, merupakan kunci kaum perempuan untuk
bisa melakukan hal yang sama dengan pria. Dengan banyak membaca, menambah
referensi informasi, kaum perempuan Indonesia mampu meneruskan perjuangan Kartini
dengan berbagai potensi yang dimiliki.
Kartini, disebut juga sebagai
feminis Indonesia pertama, yang memiliki keberanian dan tekad untuk melawan
kesibukan, menggunakan wawasan, kecerdasan, dan visinya untuk membantu
Indonesia mengambil langkah positif menuju pemberdayaan perempuan dan
kesetaraan gender. Gender berbeda dengan jenis
kelamin. Gender adalah suatu perbedaan
peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki
yang dibentuk atau dikonstruksikan
oleh masyarakat dan bersifat dinamis. Ada beragam stereotype terhadap perempuan dan laki-laki yang berkembang
dimasyarakat, seperti laki-laki dikenal
lebih rasional, kuat dan tegas. Sedangkan wanita bersifat
emosional, lemah dan sensitif.
Indonesia
memiliki komitmen kuat dalam mengupayakan terwujudnya kesetaraan dan
Pengarusutamaan Gender (PUG). Komitmen pemenuhan hak-hak dasar perempuan antara
lain terdapat dalam UUD 1945, Inpres No.9 Tahun 2000 dan Perpres tentang RPJMN
2020-2024. PUG adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis
untuk mencapai kesetaraan
dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui
kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan perempuan dan
laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan
pembangunan nasional dan daerah.
PUG bukanlah suatu program atau kegiatan melainkan suatu strategi pembangunan untuk mencapai suatu keadilan dan kesetaraan. Hal ini sesuai dengan Inpres No. 9 Tahun 2000 Tentang PUG
Dalam Pembangunan Nasional. Tujuan
PUG Kementerian Keuangan, adalah:
1.
Memastikan
seluruh kebijakan, program dan kegiatan Kementerian keuangan telah adil dan
setara bagi perempuan dan laki-laki.
2. Memastikan
adanya keberlanjutan, pelestarian dan pengembangan kualitas penyelenggara PUG
di Kementerian Keuangan.
3. Memastikan
bahwa seluruh jajaran Kementerian Keuangan memahami konsep, prinsip dan
strategi PUG dalam penyelenggaraan pembangunan yang menjadi tugas, fungsi dan
kewenangan.
Walaupun banyak upaya yang
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan
kapasitas kelembagaan PUG, namun data menunjukkan masih adanya kesenjangan
antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat,
serta penguasaan terhadap sumber daya, seperti pada bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya. Meskipun
demikian, bukan berarti perjuangan Kartini berhenti sampai di sini. Kita harus
terus berjuang dan menjadi Kartini era modern dengan meneladani sifat-sifat
beliau, seperti misalnya:
1.
Berani dan Optimis
Kartini ditentang masyarakat
karena memiliki pandangan berbeda ingin memperjuangkan martabat perempuan dan berani
mendobrak aturan-aturan, serta menganggap perempuan harus keluar rumah untuk
belajar dan mengejar cita-cita tidak hanya mengurusi rumah tangga.
2.
Mandiri
Kartini dikenal sebagai
perempuan mandiri, selalu mencari cara agar pemikirannya tersampaikan kepada
orang banyak. Meski tidak sekolah tinggi, Kartini selalu belajar dengan
usahanya sendiri.
3.
Sederhana
Ayah Kartini merupakan Bupati
Jepara. Namun ia tetap hidup sederhana dan berteman dengan siapa saja.
4.
Inspiratif
Semua yang dilakukan Kartini
penuh keikhlasan dan sungguh-sungguh. Kartini
menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia maupun negara lain. Pandangan
dan semangat perjuangannya, mampu membangunkan generasi muda untuk turut
semangat dan kreatif demi bangsa dan negara.
5.
Semangat belajar yang tinggi
Sejak kecil, Kartini
merasa perempuan Indonesia memiliki hak yang sama memperoleh pendidikan. Meskipun
sempat dipingit, namun ia
banyak membaca buku, majalah, dan koran Eropa. Kartini tertarik dengan kemajuan
berpikir wanita Eropa.
6.
Supel
Meskipun Kartini merupakan
keturunan bangsawan, hal ini tidak membuatnya merasa sombong atau
membeda-bedakan status sosial. Kartini berteman baik dengan siapapun; orang
Eropa, masyarakat pribumi, Letsy Delmar, hingga isteri asisten Jepara Nyonya
Marie Ovink Soer.
7.
Menghormati Orangtua dan Mengesampingkan Ego
Ada gejolak di dalam hati
Kartini saat menjalani pingitan.
Namun, berbekal rasa hormat kepada keluarga dan tradisi, tetap mengikuti aturan
tersebut. Ujian terberat yaitu ketika sang ibu
menolak pemikiran Kartini untuk mengubah nasib perempuan. Hubungan mereka
sempat renggang. Meskipun timbul rasa kecewa, Kartini kembali memperbaiki
hubungan dengan sang ibu.
8.
Berani bermimpi
Cita-cita Kartini dalam
mendobrak stigma perempuan sangatlah besar. Banyak rintangan yang ia temui dari
orangtua maupun lingkungan. Perjuangan Kartini dalam mendapatkan
pendidikan tinggi menarik perhatian orang-orang Belanda.
9.
Berjiwa sosial
Dalam kunjungannya ke
desa-desa, Kartini berusaha mengatasi kemiskinan yang dialami oleh masyarakat
di Kampung. Hasil karya pengrajin ukir dihargai dengan harga yang terlalu
murah. Kartini menghubungi beberapa orang di Belanda untuk membantu
mempromosikan kerajinan Jepara di Semarang, Batavia, dan Belanda. Kesejahteraan
para pengrajin ukir pun meningkat setelah itu.
Pada 21 April 2023 ini,
masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini dengan banyak cara merayakannya
dan mempromosikan hak-hak perempuan, serta pemberdayaan perempuan. Salah
satu komponen utama yang menjadi tradisi dan harus diperhatikan saat merayakan yaitu
wanita identik mengenakan pakaian adat tradisional (pakaian adat), misalnya
item yang paling sering dipakai yaitu kebaya.
Di Hari Kartini ini, sudah selayaknya menjadi
wujud penghormatan dan rasa terima kasih terhadap perjuangan Kartini, yang digambarkan
sebagai tokoh perempuan yang mampu mencerdaskan bangsa tanpa pamrih, perempuan
tangguh yang memperjuangkan hak kaum wanita Indonesia pada saat itu.
Salah
satu perwujudannya yaitu, perempuan dituntut untuk mampu menjadi guru pertama
bagi generasi penerus bangsa. Pembentukan karakter anak akan ditentukan
pendidikan yang diberikan oleh ibu di rumah. Seorang
ibu bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran bagi
anak-anaknya.
Bagi pegawai-pegawai perempuan KPKNL Madiun, meneladani sifat-sifat Kartini merupakan hal yang seharusnya. Menjadi pegawai pada KPKNL Madiun yang harus bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, tidak harus menghalangi perannya sebagai wanita seutuhnya. Upaya keras menyelaraskan antara urusan kantor dan keluarga selalu menjadi tujuannya. Selain itu, sebagai pegawai harus bekerja sesuai target kinerja atau bahkan melampaui harapan organisasi dan terus belajar mengembangkan ilmu pengetahuan. Sedangkan sebagai ibu rumah tangga, sangat penting memberikan dukungan kepada keluarga, terutama perhatian dan pendidikan yang baik kepada anak-anak.
Untuk semua perempuan Indonesia, mari kita meneladani
sifat-sifat Kartini dan meneruskan perjuangan Kartini dengan banyak membaca,
menambah referensi informasi dan selalu meng-update ilmu pengetahuan, serta mengembangakan potensi diri yang
kita miliki. Perjuangan Kartini tidak akan berhenti
sampai di sini. Kita harus terus berjuang dan menjadi Kartini Era Modern yang
mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk memajukan bangsa Indonesia.
Sumber:
https://www.indonesianpod101.com/blog/2021/04/20/kartini-day-in-indonesia/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/26/191843369/sikap-teladan-dari-raden-ajeng-kartini
https://www.brainacademy.id/blog/sifat-teladan-ra-kartini