Waktu terus berguling
maju. Tak mau mundur walau sedetik. Begitu pun perkembangan teknologi
informasi. Enggan beristirahat walau sejenak. Ribuan bahkan jutaan aplikasi
dilempar ke pasar digital setiap hari. Semua hanya punya satu tujuan,
memudahkan segala urusan umat manusia. Muaranya adalah kenyamanan hidup anak
cucu Adam dalam menjalani hidup di alam fana ini.
Tak dapat dipungkiri,
pada era sekarang, sebagian sangat besar aktivitas manusia ditopang penuh oleh
teknologi informasi. Baik itu urusan perut, sekolah, pekerjaan maupun hobi.
Teknologi informasi menjadi makin maha penting.
Sesuatu yang dilakukan
dengan cara manual akan terlihat kuno dan membosankan. Misal, menulis di agenda
atau membuat buku harian dengan pena. Kalaupun ada yang mau melakukan hal itu
kembali, pasti semata-mata ingin sejenak kembali ke romantisme masa lalu. Bukan
menjadikan sebuah rutinitas lagi.
Bumi makin tua. Rapuh
dimana-mana. Sumber daya alam dieksploitasi maksimalis namun
di-recovery secara minimalis. Polusi dan pencemaran lingkungan bersaing
dengan gundulnya jutaan hektar hutan. Sementara itu teknologi informasi makin
segar dan mempesona. Lalu apa yang sanggup diberikan teknologi informasi dalam
menopang kelestarian bumi?
Banyak yang bisa
dilakukan untuk lestarinya bumi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Coba
bayangkan jika di sebuah kantor, surat, buku laporan, nota dinas, verbal,
lembar disposisi dan produk lainnya tidak lagi dicetak tetapi didigitalisasi.
Kebutuhan akan kertas pasti menurun drastis.
Dengan begitu,
pohon-pohon akan bernafas lega. Tak ada lagi kekhawatiran menjadi mangsa
manusia sebagai bahan baku kertas dan produk turunan lainnya. Kualitas hidup
manusia pun makin baik, linier dengan kemudahan melakukan aktivitas melalui
alat-alat berbasis teknologi informasi.
Selain itu, kebutuhan
akan tempat penyimpanan pun akan jauh berkurang. Dampak positifnya, ruang kerja
di kantor makin lega karena tidak perlu lagi berbagi tempat dengan arsip fisik.
Teknologi informasi akan menjadi panglima dalam menyelamatkan dan melestarikan
bumi demi generasi mendatang.
Tidak ada yang tidak
mungkin. Siapa yang menyana umat manusia dapat bertemu muka dengan muka meski
terpisah ribuan mil melalui serangkaian piranti berbasis teknologi informasi.
Demikian juga digitalisasi seluruh produk hasil proses bisnis. Suatu saat pasti
menjadi kenyataan dan dapat diimplementasikan di seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu, Pemerintah harus berada di posisi paling depan dan memimpin barisan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sangat mendukung kegiatan tersebut. Pun demikian dengan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Bahkan digitalisasi proses bisnis menjadi salah satu inisiatif strategis program Transformasi Kelembagan dan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kemenkeu. Langkah awal telah diayun. Perlu langkah demi langkah konkrit berikutnya secara masif, agar semakin cepat terwujud bumi yang permai, lingkungan yang
sehat dan kenyamanan beraktivitas dari generasi ke generasi. (@wD_HI_KPKNL_Tegal)