Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Cross Function sebagai New Ways of Working
Syam Anugrah
Rabu, 29 September 2021   |   1108 kali

Kemenkeu Satu Kemenkeu Tepercaya membahana di seluruh satuan kerja lingkup Kementerian Keuangan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator triwulan II tahun 2021 lalu dimana tema tersebut diangkat dilatarbelakangi oleh hasil survei budaya Kemenkeu pada tahun 2019 yang masih perlu peningkatan dan penguatan akan nilai-nilai dan rasa satu keluarga dari para pegawainya. Tidak ada tempat bagi ego individual dan ego unit sehingga diperlukan kebijakan joint atau mutasi antar unit Eselon 1 (UE1), demikian salah satu  harapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Heru Pambudi agar supaya bisa menciptakan budaya yang cair dan lebih menekankan pada pentingnya teamwork yang disebut Kemenkeu Satu dengan tujuan akhir selanjutnya yakni Kemenkeu Trpercaya.

Sebagaimana diketahui, Kemenkeu memiliki beberapa Unit Eselon 1 dengan kewenangan, proses bisnis dan sistem layanannya masing-masing, namun kolaborasi dalam mendukung Kemenkeu Satu tidak menghilangkan hal tersebut melainkan berupa kolaborasi fungsi, prosedur dan teknologi informasi dan komunikasi serta bekerjasama untuk tumbuh bersama-sama serta adanya standarisasi layanan, sikap dan perilaku untuk semua unit UE1.

Terdapat 7 (tujuh) program yang akan dilaksanakan dalam rangka penguatan budaya dan sistem Kemenkeu Satu, yaitu :

1.    Penguatan budaya dan SDM Kemenkeu (refocusing sinergi dan integritas)

2.    Penguatan kolaborasi pengembangan dan pengelolaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

3.    Kolaborasi pengelolaan aset dan efisiensi tata ruang kantor

4.    Regulasi dan advokasi yang optimal

5.    Penguatan kolaborasi pengelolaan komunikasi

6.    Penguatan kolaborasi manajemen keuangan dan kinerja Kemenkeu

7.    Simplifikasi proses bisnis dan transformasi organisasi.

Konsep Kemenkeu Satu ini kemudian semakin ditekankan lagi dalam FGD Pejabat Administrator triwulan III tahun 2021 yang mengangkat tema “Menuju Kemenkeu Government 4.0”, terkait peningkatan awareness para pegawai atas konsep digital governance yang dirancang dalam konsep Rencana Kerja Masa Depan (RKMD). Dalam RKMD, Kemenkeu diharapkan akan berkembang menjadi organisasi tanpa sekat (borderless organization), bahwa data, aset, dan sumber daya manusia (SDM) adalah milik Kemenkeu, sehingga setiap UE1 harus bersedia berbagi data, berbagi ruang kerja, dan bertukar SDM untuk kepentingan organisasi (cross function) sebagai New Ways of Working.

Pegawai kemenkeu tentunya perlu mendukung upaya terkait cross function (lintas fungsi) dimaksud sebagai arah kebijakan baru dalam organisasi, dan untuk efektivitas implementasi kebijakan, para pegawai tentunya perlu memahami lebih lanjut konsep dari kebijakan dimaksud dan manfaat apa yang kemudian dapat dirasakan baik secara langsung ke individu masing-masing maupun organisasi secara keseluruhan.

Menurut Syandeep kashyap dalam artikelnya pada website www.proofhub.com, diketahui manfaat atau alasan yang luar biasa dari kolaborasi suatu lintas fungsi diantaranya adalah :

1.    Mendapatkan wawasan yang lebih baik

Kolaborasi akan membawa wawasan baru karena orang akan berpikir dengan cara baru, dengan pikiran yang berbeda dan memainkan peran yang berbeda yang kemudian akan membantu mereka membuat kesalahan dengan cerdas, mengambil risiko yang lebih baik, dan memacu inovasi dan kreativitas.

2.    Memicu ide-ide inovatif

Untuk menghadirkan ide-ide kreatif, kolaborasi lintas fungsi adalah pilihan yang tepat, karena kreativitas adalah proses kerja sama kelompok dengan keahlian masing-masing yang unik sehingga memunculkan beberapa perspektif baru karena mereka berpikir di luar kotak untuk secara substansial membawa hasil yang lebih baik.

3.    Keterlibatan pegawai akan pekerjaannya

Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan pegawai akan pekerjaannya tampaknya menurun, dimana menurut jajak pendapat Gallup 2013, 63% karyawan “tidak terlibat” dengan pekerjaan mereka saat ini, mungkin bisa dibilang salah satunya karena rutinitas semata dengan pekerjaan yang sama setiap hari. Oleh karena itu, beralih ke lintas fungsi dapat meningkatkan dinamika tempat kerja dan akan membantu dalam memerangi mentalitas silo dan menjembatani kesenjangan antar pegawai di berbagai UE1.

4.    Melatih keterampilan komunikasi

Mungkin perlu membangun komunikasi yang efektif atas sekelompok orang baru yang beragam pada lintas fungsi sehingga perlu mengembangkan skil komunikasi dalam pekerjaan dan mendiskusikan umpan balik yang konstruktif dengan memahami berbagai permasalahan keragaman.

5.    Mengembangkan keterampilan manajemen

Fungsi silang memiliki nilai bagus lainnya dalam mengasah keterampilan manajemen. Anda perlu mengembangkan keahlian khusus untuk bekerja dengan latar belakang dan gaya kerja yang beragam baik sebagai bawahan maupun sebagai atasan.

6.    Menghancurkan stereotip dan menciptakan persatuan

Dalam lintas fungsi, maka akan terbentuk saling memahami upaya satu sama lain dan memanfaatkan pengetahuan masing-masing, kemudian mulai berbagi tujuan bersama dan menumbuhkan sedikit pemahaman.

Proses kerja lintas fungsi akan memberi kesempatan untuk berkinerja tinggi sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang besar, tumbuh lebih andal, dan menghadapi tantangan besar. Bersama-sama dapat menciptakan rasa persatuan, menghancurkan berbagai macam stereotip dan belajar lebih banyak tentang kesabaran, sehingga menimbulkan kepercayaan bagi organisasi.

Dunia manajemen selama ini mengandalkan spesialisasi demi memcapai tujuan efisiensi ekonomi dimana seseorang yang mengerjakan satu pekerjaan yang berulang akan mampu menciptakan produktivitas yang maksimal. Namun, paradigma generalisasi gaya baru melalui Cross Function sebagai New Ways of Working merupakan terobosan baru yang perlu terus dimonitoring pelaksanaannya dan dievaluasi secara hati-hati mengingat kemenkeu sebagai organisasi holding yang memiliki cakupan pekerjaan yang luas.

Walaupun bisa jadi menjadi suatu hal yang menakutkan, perubahan adalah suatu keniscayaan, oleh karena itu sebagai pegawai kemenkeu harus selalu siap menyongsong perubahan itu sendiri.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini