Bangunan berbentuk
lingga atau paku terbalik setinggi 41,15m terletak tidak begitu jauh dari KPKNL
Surabaya. Monumen bersejarah peristiwa pertempuran terbesar setelah kemerdekaan
pada tanggal 10 Nopember 1945 antara arek-arek
Suroboyo melawan tentara sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali
bangsa Indonesia. Tak kurang 16 ribu arek-arek Suroboyo gugur sebagai
pahlawan.
Tugu Pahlawan dibangun
bertujuan untuk mengenang perstiwa bersejarah tersebut. Namun tidak hanya untuk dikenang,
diperingati dengan seremonial upacara serta pengibaran
bendera, tetapi yang lebih utama untuk selalu menggetarkan jiwa kepahlawanan demi
mewujudkan karakter kepahlawanan kepada generasi penerus bangsa.
Karakter kepahlawanan
tidak langsung ada dalam diri, melainkan dari hasil proses aktualisasi diri
secara bertahap. Dengan kita membaca biografi pahlwan-pahlawan, mengambil
nilai-nilai positif dan merefleksikan ke dalam kehidupan kita.
Kondisi yang tidak
biasa, tantangan-tantangan yang besar dengan segala keterbatasan, akan mampu mengantarkan seseorang menjadi
besar melalui caranya dia menangani kondisi tersebut. Hal ini akan menuntun seseorang menemukan
karakter pahlawan dalam dirinya, sehingga masing-masing individu dari kita bisa
menjadi pahlawan dengan memberikan usaha yang maksimal dalam mengisi
kemerdekaan.
Setiap zaman punya
tantangan masing-masing, untuk itu setiap zamanpun memiliki pahlawannya
masing-masing. Mari melangkah bersama menjadi pahlawan masa kini dari
bidang uang kita tekuni, dengan memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat melalui
aktifitas bermanfaat untuk Indonesia yang lebih baik. (tes/ft:ir/w)