Bengkayang adalah salah satu
kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, yang berjarak sekitar 217 km sebelah
utara Kota Pontianak. Luas wilayah Kabupaten Bengkayang 5.396,3 km2, merupakan
kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Kalimantan Barat, yakni 3,68 persen
dari luas Provinsi Kalimantan Barat.
Kabupaten Bengkayang dengan
mayoritas penduduk beretnis Dayak ini memiliki tanah yang subur dengan kontur
yang beragam. Bengkayang kaya akan keanekaragaman sumber daya alam, dengan relief
yang bervariasi, dari pegunungan hingga daerah pesisir pantai.
Sektor pertanian memiliki
peranan penting dalam perekonomian Bengkayang, terutama komoditi beras, jagung,
dan sayur mayur. Bahkan sebelum masa pandemi, sayur mayur dari Bengkayang
dengan kualitas terbaik dipasarkan ke negara tetangga Malaysia.
Kabupaten Bengkayang dengan
pesona alam yang indah juga memiliki wilayah perairan laut dimana terdapat 12
pulau yang terletak di perairan Laut Natuna.
Dari 12 pulau tersebut, 7 pulau sudah berpenghuni dan 5 pulau masih belum
berpenghuni.
Salah satu desa di Bengkayang
yaitu Desa Pulau Lemukutan, yang terdiri atas Pulau Lemukutan dan Pulau
Randayan, telah berkembang menjadi desa wisata. Pulau Lemukutan dan Pulau
Randayan dengan karakter pulau berkarang dan berpasir landai, merupakan
destinasi diving (Wisata Selam Bawah Laut) dan snorkling (Wisata
Selam Kawasan Dangkal) yang sangat indah dan menarik di wilayah Kalimantan
Barat bagian utara. Selain itu, wisata pemancingan dengan ikan-ikan monster
karang serta kehidupan sosial masyarakat nelayan di Pulau Lemukutan juga merupakan
bagian dari atraksi wisata di Desa Pulau Lemukutan.
Sejak tanggal 26 Februari
2021, Kabupaten Bengkayang yang dipimpin oleh Bupati Sebastianus Darwis, S.E,
M.M. dan wakil Bupati Drs. Syamsul Rizal berusaha untuk menggenjot perekonomian,
baik pada sektor pertanian maupun sektor wisata serta pada sektor-sektor
lainnya yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Bengkayang.
Potensi wisata tersebut saat
ini mulai digali melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan jumlah 165
objek wisata, serta penggalian potensi di sektor pertanian, perikanan,
perdagangan, dan lain-lain melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa).
Selain itu, Bupati Bengkayang
pun sedang berjuang agar Kabupaten Bengkayang memperoleh opini Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dengan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukanlah berbagai
upaya perbaikan di segala sektor pemerintahan, termasuk dengan melaksanakan Focus
Group Discussion (FGD).
Salah satu FGD yang dilakukan adalah Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemda dengan tema “Bersama Tingkatkan Kinerja dalam Meraih dan Mempertahankan Opini WTP” pada tanggal 19 Agustus 2021. Peserta FGD adalah perwakilan 15 BKAD/BPKAD/BKD dan Inspektorat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota lingkup Kalimantan Barat dan narasumber dari Kepala Subauditorat Kalimantan Barat I, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat.
Kanwil Dirjen Perbendaharaan
Kalimantan Barat, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, dan Kanwil DJKN
Kalimantan Barat memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk
dapat meraih opini WTP atas LKPD tahun 2021. Bupati Bengkayang pun mengharapkan
KPKNL Singkawang dapat berkontribusi untuk menyukseskan Kabupaten Bengkayang
meraih opini WTP atas LKPD tahun 2021 dalam bidang pengelolaan Barang Milik
Daerah.
Penulis
: Ratna Astuti
Foto:
Ratna Astuti
Editor
: Retno