Singaraja – Jumat (30/09) kegiatan
bertema “Memerangi Narkoba” diselenggarakan pada pagi hari tersebut di Aula
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja. Acara
yang dipimpin oleh Lucillus Wenang Cailendra Hidajat sebagai Kepala KPKNL
Singaraja tersebut menghadirkan I Gede Astawa sebagai Kepala Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Buleleng beserta beberapa pegawainya untuk memperlancar
acara tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan secara langsung atau tatap muka
tersebut diikuti oleh seluruh Pegawai KPKNL Singaraja. Kegiatan yang meriah
tersebut dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika serta tes urin yang
dilaksanakan secara berurutan.
Sosialisasi pun dimulai
dengan penjelasan Narkoba, jenis-jenisnya dan efeknya secara teori dan fakta di
lapangannya. Narkoba, singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan adiktif
lainnya, merupakan zat yang dapat merusak Kesehatan dan juga dapat bermanfaat
jika menggunakannya sesuai resep dokter. Dalam pemaparannya, Astawa menjelaskan
“Narkoba memiliki 3 tingkatan, tingkat pertama yaitu bahan adiktif yang menyebabkan
kecanduan, tingkat kedua yaitu psikotropika yang menyebabkan ketergantungan dan
ketenangan, serta tingkat terakhir yaitu narkotika yang menyebabkan ketergantungan
dan merusak tubuh.” “Ketika sudah mencoba alkohol atau rokok disarankan untuk
dikurangi, sebab bahan adiktif memberikan dampak penggunanya yang awal-awal cuma
1 hari 1 batang, menjadi 1 hari 10 batang, dan bertambah terus hingga minimal 1
hari 1 bungkus. Seperti halnya rokok, minuman keras juga lama-lama tubuh akan
lebih kuat untuk menoleransi minuman keras dan berujung pada oplosan dari
bahan-bahan bukan makanan yang dapat membahayakan tubuh,” tambah astawa. Setelah
merasakan bahan adiktif, seseorang akan lebih berkemungkinan untuk merasakan
tingkatan yang kedua yaitu psikotropika. Psikotropika yang seharusnya
memberikan dapat bermanfaat untuk memberikan ketenangan sebagai obat resep
dokter, dapat disalahgunakan dengan memberikan ketergantungan penggunanya untuk
menenangkan diri. Ketergantungan ini akan membahayakan diri pengguna disebabkan
oleh setiap kali stress atau menemui masalah, pengguna akan membiasakan diri
untuk menggunakannya tanpa membatasi diri.
Kegiatan pun dilanjutkan
dengan tes urin pada pegawai KPKNL Singaraja. Tes urin yang menggunakan 7 parameter
tersebut, dilaksanakan sebagai bukti nyata integritas KPKNL Singaraja dalam gerakan
mencegah dan melawan penyalahgunaan narkoba.
Dengan berjalannya tes
urin yang tertib dan kooperatif serta hasil tes urin yang menunjukkan negatif,
acara pada pagi hari tersebut pun ditutup dengan meriah. Harapan dari kegiatan
ini adalah Para Pegawai diharapkan dapat memberikan teladan dalam memerangi
penyalahgunaan narkoba, dan dapat menunjukkan integritasnya dalam mengabdi demi
bangsa dan negara tercinta.