Singaraja – Rabu (01/12) Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Singaraja kembali mengadakan Focus
Group Discussion (FGD) bertema “Kemenkeu Bersinergi Membangun Negeri” di Triwulan IV Tahun 2021 kali ini.
Kegiatan yang dilaksanakan di gedung KPKNL Singaraja tersebut, diikuti oleh
seluruh jajaran pegawai dan pejabat KPKNL Singaraja secara daring melalui gadget maupun Personal Computer Pegawai. Kegiatan lanjutan atas pelaksanaan
Preliminary FGD dan FGD Pejabat Administrator Triwulan IV Tahun 2021 ini
dilakukan sesuai protokol kesehatan serta ketentuan yang berlaku pada waktu
kegiatan berlangsung. FGD ini disampaikan oleh Kepala KPKNL Singaraja, Saiful
hadi dengan menyampaikan 3 pokok pembahasan. 1) Kemenkeu Bersinergi Membangun
Negeri, 2) Presidensi G20 Indonesia 2022: Recover Together, Recover Stronger
(Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat), dan 3) Ruang Kerja Kolaboratif oleh Kemenkeu.
Saiful Hadi menjelaskan, dunia kini menghadapi berbagai macam perubahan
besar, seperti Covid-19, milineliasasi maupun digitalisasi, sehingga diperlukan
perubahan dalam segala aspek untuk menjaga eksistensi organisasi termasuk pada
sektor pemerintah. Maka untuk menjaga eksistensi tersebut dibutuhkanlah cara
kerja baru berbasis output dan outcome dengan mengkombinasikan kolaborasi tanpa
sekat dan fleksibel dengan memanfaatkan teknologi dalam bekerja. Terciptalah program
baru yang bernama “Ruang Kerja Masa Depan” yang terdiri dari: 1) Activity Base
Workplace, 2) Ruang Kerja Bersama, 3) Ruang Rapat Bersama, dan 4) Ruang Layanan
Bersama. Kemenkeu terus menyempurnakan cara kerja baru melalui RKMD dengan
menggabungkan ruang kerja fisik dengan ruang kerja digital, sehingga mencangkup
jangkauan yang lebih luas. Program RKMD juga sejalan dengan arahan Presiden RI
untuk mendorong percepatan birokrasi nasional dan perkembangan menuju era
digital. Maka RKMD dijadikan sebagai cara baru dalam mencapai Kemenkeu
Goverment 4.0 untuk Kemenkeu Satu Kemenkeu Terpercaya.
Selanjutnya topik Kemenkeu Bersinergi Membangun Negeri pun dibahas, joint
program terkait dengan penerimaan Negara yang akan dilaksanakan pada tahun 2022.
Dijelaskan bahwa konsep tersebut akan semakin ditingkatkan, sebab masing-masing
dari Ditjen Pajak, DJKN, maupun Ditjen Perbendaharaan memiliki program terkait UMKM. Tahun depan program masing-masing kantor yang sejalan direncanakan
untuk disinergikan, dan juga ditambahkan joint program dengan dukungan Kemenkeu
terhadap UMKM, sehingga Kemenkeu
bisa dengan mudah berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM.
FGD kali ini ditutup dengan topik terakhir mengenai presidensi G20
Indonesia. Pada Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022, kita mengedepankan
pemulihan ekonomi secara bersama dan lebih kuat dilakukan secara berkoordinasi.
“Recover Together” diartikan pemulihan kesehatan dan ekonomi dalam jangka pendek.
“Recover Stronger” lebih mengedepankan melakukan pemikiran kembali mengenai
peningkatan produktifitas, investasi, dan ekonomi yang lebih kuat dalam jangka
panjang. Presidensi atas sebuah forum yang beranggotakan negara-negara dengan
perekonomian besar ini dinilai sangat bermanfaat untuk menunjukkan
keberhasilan Indonesia dalam menangani covid, maupun dalam hal
lain seperti ETM (Energy Trantition
Mechanism). Sistem pergantian energi dari non-green menjadi green ini
dirasa dapat menarik negara-negara untuk menjalin kerjasama dengan Negara
Indonesia.
Harapannya semua topik pembahasan tersebut mampu mengubah cara kerja organisasi yang sektoral menjadi
kolaboratif, mendorong komunikasi yang lebih mudah, efisiensi ruang kantor,
mendorong kreasi, ide, dan inovasi, optimalisasi dan sentralisasi penggunaan
asset, work-life balance, dan meningkatkan kinerja pegawai.