Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Hikmah Universal Ibadah Puasa Ramadhan
Irfan Fanasafa
Selasa, 21 Maret 2023   |   6180 kali

Ibadah Puasa Ramadhan bagi umat Islam bukanlah ritual semata sekedar untuk memenuhi kewajiban tetapi memiliki dimensi fisik dan spiritual yang sangat luas. Bahkan hikmah Puasa Ramadhan bukan saja bisa dipetik bagi pemeluknya saja tapi memiliki manfaat universal bagi umat manusia secara umum.

Hikmah Kesehatan Fisik

Sejarah Islam mencatat sebuah pertempuran fenomenal perang Badar, Nabi Muhammad s.a.w beserta para sahabatnya yang berjumlah 313 orang dengan peralatan tempur sederhana melawan 1000 orang kafir lengkap dengan peralatan dan kendaraan tempur memadai. Namun di akhir pertempuran Umat Islam mampu memenangkan pertempuran hebat tersebut. Yang istimewa adalah pertempuran besar yang menguras fisik dan stamina tersebut terjadi ketika Nabi Muhammad s.a.w dan para shabatnya dalam keadaan berpuasa (peristiwa tersebut terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijriah atau 13 Maret 624 Masehi).

Peristiwa besar lainnya yang terjadi pada bulan Ramadhan adalah Penaklukan Mekkah (bahasa Arab: فتح مكة, Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 20 Ramadan 8 H, di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan setelah pasukan Islam memenangkan perang Mu’tah.

Dengan bukti dua peristiwa besar dalam sejarah Islam tersebut membuktikan bahwa ibadah puasa Ramadhan tidaklah menjadi hambatan bagi aktivitas yang menuntut aktivitas fisik yang menguras tenaga dan stamina bahkan menjadi pendorong optimisme dan keyakinan sehingga menjadi pendorong kekuatan fisik melebihi kekuatan fisik di bulan lainnya. Dalam situs  Kementerian Kesehatan (kemkes.go.id) tercatat 7 hikmah puasa Ramadhan bagi kesehatan yaitu :

  1. mengontrol gula darah;
  2. mengurangi peradangan;
  3. meningkatkan kesehatan jantung;
  4. meningkatkan fungsi otak;
  5. membantu menurunkan berat badan;
  6. meningkatkan hormon pertumbuhan;
  7. mencegah kanker melalui proses yang disebut autofagi.

 

Hikmah Bagi Pembentukan Nilai Moral Yang Luhur dan Integritas

 

Puasa secara formal melatih kepentingan fisik dan melepaskan dari kepentingan keduniawian(secular). Mendidik agar perilaku hidup lebih melatih kemauan-kemauan (desire) dan kehendak (will be) fisik yang selalu memenjarakan kepentingan jiwa pada kebaikan. Puasa menjadi ajang latihan manusia untuk memanusiakan kemanusiaannya. Kembali kepada kodrat yang sesungguhnya, layaknya hamba yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya (Qs. At-Tiin, 94: 4, Qs. Al-Isra’ 17: 70, Qs. Al-Hajj, 22: 65). Manusia makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan, seperti naluri hewaniah (Qs. Al-Mu’minun, 23: 115).

 

Ibadah puasa menjauhkan dari sifat hewaniah dan keculasan. Bulan ramadhan sebagai ajang latihan mengokohkan integritas. Jadi, dengan begitu selepas puasa mesti ada signifikansi kepada sikap dan perbuatan terhadap korupsi. Tidak korupsi bukan karena fisiknya tidak memerlukan lagi tumpukan duit yang banyak.

 

Tidak korupsi, karena nilai ibadah puasa melekat kepada integritas dan moralnya. Substansi ibadah puasa sebagai meningkatkan ketakwaan telah dimaknai sebagai faedah bagi orang yang menjalankanya, agar tak ada lagi pribadi yang tidak berintegritas karena mereka sudah bertakwa.

 

Selepas puasa semua struktur perbuatan yang meletakkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi dan golongan semata.

 

Orang yang memiliki kepribadian utuh yang berani mengatakan tidak terhadap yang tidak benar dan menyatakan benar terhadap suatu kebenaran. Integritas adalah sebuah keunggulan diri pribadi yang menjadikan seseorang hidup lebih sehat dan tanpa beban, karena mereka menjalankan hidupnya jauh dari aneka kepura-puraan dan kepalsuan.

 

Di mana pun dia berada, dan kondisi apa pun yang menekannya, ia tetap hidup konsisten dengan nilai-nilai yang dianutnya. Orang yang memiliki integritas diri mampu memberi pengaruh besar dan positif dalam kehidupan. Bahkan untuk generasi penerus mereka, melalui keteladanan dan apa saja sikap yang selalu perjuangkan.

 

Penulis : Irfan Fanasafa (disarikan dari berbagai sumber)

Referensi :

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembebasan_Mekkah
  2. https://www.okezone.com/tren/read/2020/05/11/620/2212441/makna-di-balik-perang-badar-antara-umat-islam-dan-kafir-quraisy
  3. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/158/apa-saja-manfaat-berpuasa#:~:text=Menurut Putsanra (2017), ditinjau,insulin, mengurangi risiko penuaan, dan
  4. http://farid-wajdi.com/detailpost/integritas-selepas-puasa

 

1.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini