Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Pontianak melaksanakan In
House Training (IHT) secara daring pada Selasa (12/10). Kegiatan yang
diikuti oleh seluruh Pegawai ini dimaksudkan untuk mewujudkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki kinerja maksimal, kualitas kepemimpinan yang kuat,
kompetensi teknis yang mumpuni, serta tingkah laku yang sesuai dengan
nilai-nilai organisasi. Adapun tema yang dipilih adalah meningkatkan kemampuan
komunikasi dan kecerdasan emosi dalam menghadapi pemangku kepentingan dengan
narasumber Moch. Arief Risman, Wisyaiswara Ahli Madya pada Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pengembangan SDM.
Yanuardi Setyo Rachman, Ketua Tim Penataan
Sistem Manajemen SDM dalam pembangunan ZI-WBK KPKNL Pontianak membuka kegiatan
dengan menyampaikan pentingnya kualitas SDM. “Kualitas SDM merupakan potret
kualitas pengelolaan sebuah organisasi. Kemampuan SDM akan berkorelasi secara
positif dengan kualitas penyelenggaraan organisasi dan pencapaian kinerja.
Meskipun dengan keterbatasan situasi dan kondisi sehingga mengharuskan kita
melaksanakan IHT secara daring, namun saya berharap para Pegawai bisa
meningkatkan perform saat memberikan
pelayanan sehingga kita bisa memberikan layanan yang prima bagi Stakeholder”
harapnya.
Materi yang disampaikan berupa teori
dan praktik. Memulai kegiatan, Arief yang merupakan pemateri yang berkompeten membantu
menyegarkan pikiran dengan memandu permainan uji konsentrasi yang diikuti oleh
para Pegawai. Selanjutnya, Arief menyampaikan prinsip-prinsip komunikasi, yaitu
pertama, komunikasi adalah kebutuhan
hidup. Dengan berkomunikasi, orang mendapat inspirasi juga bertemu relasi. Yang
kedua, berkomunikasi adalah dengan
sesama manusia. Arief menjelaskan, untuk berkomunikasi dengan sesama manusia,
kita perlu memahami 3R atau Raga, Rasa dan Rasio.
Prinsip ketiga, komunikasi adalah alat. Arief menyampaikan, dalam
berkomunikasi, terdapat 3 (tiga) unsur penting yang dikenal dengan sebutan 3V
yaitu Visual (body language) dengan
bobot 55 persen, Vocal (nada bicara) memiliki bobot 38 persen dan Verbal (kalimat,
ucapan, kata-kata) dengan bobot 7 persen. Pada kesempatan ini, Pegawai diminta
untuk mempraktikan bagaimana berkomunikasi dengan memperhatikan 3V. Yang terakhir, komunikasi adalah skill, yang berarti semakin banyak
dipraktikan dan dilatih, kemampuan berkomunikasi akan semakin canggih.
Sebagai kantor yang kerap memberikan
pelayanan kepada Stakeholder, pada IHT kali ini, para Pegawai juga diberikan kesempatan
untuk belajar terkait handling complaint.
Pegawai diberi kesempatan untuk curhat terkait komplain yang pernah
diterima dari Stakeholder-nya, setelahnya membahas cara untuk mengatasi
komplain tersebut. ”Handling Complaint dapat
diatasi dengan C.L.A.P atau calm down (tenangkan),
listen (dengarkan), Acknowlegde (simpulkan) dan Provide (solusi)” jelas Arief. Pada
kesempatan yang sama, para Pegawai juga belajar tentang penyelarasan dan
menyamakan, baik persepsi, bahasa tubuh, kata kunci, emosi, serta frame of mind. Sungguh materi yang
sangat bermanfaat untuk menunjang KPKNL Pontianak memberikan layanan
terbaiknya.
Meskipun dilaksanakan secara
virtual, IHT yang dipandu oleh Arief dipenuhi antusias para Pegawai. Pegawai berinteraksi
aktif dengan narasumber melalui tanya jawab dan diskusi, serta berinteraksi
dalam pemaparan terkait praktik berkomunikasi sesuai dengan komponen-komponen
kunci komunikasi itu sendiri yang terdiri dari kontak mata, ekspresi wajah,
postur tubuh, gerak/isyarat/bahasa tubuh dan pakaian.
Kegiatan ditutup dengan harapan Yanuar yang
menyampaikan bahwa pelatihan yang telah didapatkan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat diberikan oleh KPKNL Pontianak
kepada Stakeholder. “Kita sedang berusaha mewujudkan Kantor berpredikat ZI-WBK,
kita perlu meningkatkan kualitas kita agar tercipta sikap mental terpuji dan
bebas melayani” ujarnya.
It’s not what
you say, but how you say it. (Siska Nadia)