Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Antagonis dalam Film Shang Chi, Gambaran Kesehatan Mental setelah Kehilangan
Noviana Cepaka Sari
Selasa, 19 Oktober 2021   |   1270 kali

Peringatan! 

Artikel ini mungkin akan membongkar alur cerita dari film: Shang Ci and The Legend of The Ten Rings.


Setelah status PPKM turun, salah satu film yang membuat saya penasaran dan ingin segera ke bioskop adalah Shang Ci and The Legend of The Ten Rings. Sebagai penggemar film-film dari Marvel yang sempat patah hati di Avengers: Endgame, tentunya kemunculan superhero dari Asia ini memberikan rasa berbeda dari film-film sebelumnya.

Ada banyak hal yang bisa diulik dari film ini, mulai dari keragaman yang diangkat, perkenalan budaya Asia, sinematografi, seni bela diri yang memanjakan mata, hingga efek CGI yang mulus. Namun, saya tidak ingin membahas itu sekarang. Saya ingin berbicara tentang salah satu karakter penting, yaitu Xu Wenwu, antagonis film ini yang akan sulit penonton benci.

Sebagai seorang penulis cerita fiksi, saya selalu tertarik pada tokoh antagonis yang diracik dengan baik. Thanos dalam Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame, serta Kill Monger dalam Black Panther bukan sekadar penjahat yang jahat. Mereka mempunyai tujuan, hanya saja dilakukan dengan cara yang salah. Ketika Marvel membawa karakter Xu Wenwu, yang diperankan dengan apik oleh aktor kawakan Tony Leung, jiwa penulis saya bersorak karena mendapatkan referensi baru untuk menciptakan seorang antagonis.

Di awal cerita, Xu Wenwu adalah seorang penakluk yang hidup dalam keabadian. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan Ying Li. Pertemuan dengan wanita itu, membawa perubahan pada diri Wenwu. Sang penakluk, akhirnya meletakkan senjata, The Ten Rings, yang memberinya kekuatan dan keabadian. Dia rela menua bersama, demi istri dan kedua anaknya.

Namun, kebahagiaan tercabut lebih cepat dari perkiraan. Ying Li terbunuh. Wenwu kembali menyandang senjatanya. Bukan sekadar membalas dendam, tetapi juga melatih anak tertuanya, Shang Chi, menjadi pembunuh andal untuk membalaskan dendam.

Pembalasan dendam ternyata tidak cukup bagi Wenwu. Rasa kehilangan tetap menggerogoti hatinya. Belasan tahun kemudian, Wenwu tetap mencari pembenaran bahwa istri tidak benar-benar mati. Hingga sebuah kekuatan hitam membisik dengan suara Ying Li, meminta dibebaskan, agar bisa bersama lagi.

Pimpinan Ten Rings mengumpulkan kekuatan, mencari jalan. Dia tidak ingin menaklukkan dunia, dia tidak lagi mencari kekuasaan seperti yang dulu dia lakukan. Dia hanya ingin mengobati kehilangannya. Sayangnya, itu semua dilakukan dengan cara yang salah.

Secara sederhana, segala tindakan Wenwu dilakukan karena lelaki ini depresi, kehilangan seseorang yang pernah menjadi tujuan hidupnya. Sehingga dia tidak bisa menerima kenyataan dan memilih segala cara untuk mengobati luka hatinya.

Bulan Oktober merupakan Bulan Kesehatan Mental Sedunia. Melalui Xu Wenwu, saya belajar, bahwa depresi akibat rasa kehilangan yang mendalam bisa membuat pikiran seseorang terbutakan.

Di samping itu, pandemi COVID-19 ini menjadi dua tahun yang berat, bukan hanya dari sisi perekonomian. Namun, dari banyaknya kehilangan yang dilalui oleh masyarakat dunia secara umum. Kesehatan mental, yang merupakan sesuatu yang laten, mulai menjadi perhatian. Jangan sampai, karena rasa kehilangan yang tidak teratasi, akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar dan lebih nyata. Bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk orang lain pada umumnya.

(Teks: Noviana Cepaka Sari, foto: Marvel)


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini