Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Disiplin Terhadap Diri Sendiri
Justinus Benni Indrianto
Jum'at, 03 September 2021   |   4295 kali

Mendengar kata disiplin pasti banyak orang yang alergi.... Karena “disiplin selalu saja dikaitkan dengan punishment, nggak boleh seenaknya sendiri, nggak nyaman... Intinya, disiplin itu hal yang membuat hidup jadi kurang cihuy.

“Disiplin”.... kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan, setuju nggak kawan?

Saya sendiri sebagai seorang ibu yang juga berkerja, membutuhkan perjuangan dalam mendisiplinkan diri saya sendiri dengan harapan dapat menjadi contoh yang baik untuk anak-anak saya (seperti harapan emak-emak lainnya, pasti pengen dong anak-anaknya lebih disiplin dari pada emaknya).

Untuk hidup terbiasa dengan disiplin memang nggak gampang sih, pastinya kita harus berjuang mengalahkan diri sendiri, dan yang bikin pe-er adalah menyingkirkan sifat malas jauh-jauh, dan untuk itu pasti membutuhkan banyak pengorbanan ya kawan.

Padahal nih, dengan disiplin sebenarnya membuat hidup kita terasa nyaman, tertata dan nggak grubak grubuk (kalau kata orang bule tuh “uripe  tansah kepenak”)

Disiplin harus dimulai dari diri sendiri (nanti kalau udah pinter boleh ngajak temen-temennya),  secara tidak kita sadari sebenarnya kita sudah melakukan disiplin dan ternyata hidup kita tetap asyik, ini buktinya :

1. Disiplin dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan

Sekarang kan kita sedang menghadapi pandemi Covid-19, setiap melakukan aktivitas di luar rumah pasti kita menggunakan masker, kita melakukannya dengan ikhlas demi menjaga kesehatan diri kita, coba kalau nggak disiplin pakai masker, apa kabar paru-paru kita?

2. Disiplin dilakukan bukan karena takut dengan adanya hukuman

Di saat naik sepeda motor kita disiplin memakai helm, hal itu kita lakukan bukan lantaran takut ditilang pak polisi, tapi demi menjaga keselamatan diri kita kalau terjadi kecelakaan.

3. Disiplin tanpa harus diawasi

Setiap hari, pagi dan sore, ASN di lingkungan Kementerian Keuangan tanpa harus diminta dan diawasi, pasti disiplin melakukan absensi. (bayangkan kalau kawan tidak disiplin mengisi absensi, berapa banyak tukin yang akan dipotong).

Tekad untuk mendisiplinkan diri sering kali muncul dari pelajaran/hikmah yang kita petik dari suatu keadaan/kejadian yang tidak menyenangkan. Bahwa kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita/keluarga esok hari, mungkin bisa jadi kita/keluarga sakit, tertimpa kemalangan, dan bahkan kita tidak tahu sampai kapan umur kita, maka ayolah kawan, jangan pernah menunda tugas/pekerjaan yang harus kita selesaikan.

Cara untuk tetap konsisten untuk disiplin diri adalah dengan menjadikannya sebagai kebiasaan.

Disiplin juga diibaratkan suatu otot, semakin kita sering melatihnya maka semakin kuatlah dia.

Disiplin diri juga tidaklah melulu terpaku pada hal yang membosankan, kita bisa memilih mendisiplinkan diri dengan hal-hal yang menyenangkan, jogging di taman misalnya, selain mendapatkan kebugaran/kesehatan, juga dapat menjaga mood. Selain itu jogging di taman bagi kaum jomblo  juga dapat dijadikan sebagai ajang mencari jodoh, hehehe.

Kalau kita suka dan tidak ada unsur keterpaksaan dalam mendisiplinkan diri, maka kita dapat menemukan hal-hal menarik yang bermanfaat untuk diri kita maupun lingkungan sekitar.

Mari kawan, kita tetap menjaga disiplin diri, baik di lingkungan kerja maupun dalam keluarga, dan yakinlah bahwa disiplin  diri adalah kekuatan ajaib yang membuat hidup kita menjadi lebih baik, dan disiplin juga sebagai kunci yang menjembatani cita-cita/harapan menuju kenyataan.

Ingatlah selalu...... bahwa rasa sakit disiplin diri tidak akan pernah sebesar rasa sakit penyesalan yang harus kita tanggung di kemudian hari sebagai akibat apabila kita tidak disiplin.



Nur Indiyah Retno Palupi – KPKNL Pangkalan Bun

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini