Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Stress Bisa Dikelola?
Justinus Benni Indrianto
Jum'at, 05 Maret 2021   |   2159 kali

Stres.

Kebanyakan orang kerap memberikan stigma negatif ketika mendengar kata stres. Apakah memang stres se-menyeramkan itu? Mengutip pendapat Hans Selye, stres adalah suatu respons non-spesifik pada tubuh yang dapat muncul karena adanya permintaan untuk melakukan suatu perubahan.

Saat merasa stres, seseorang akan merasa gelisah dan agresif terhadap orang lain. Napas terengah-engah, emosi tidak stabil. Karena saat stres, tubuh akan mengira jika ia sedang diserang hingga beralih ke mode fight or flight, inilah yang membuat seseorang menjadi lebih agresif.

Terdapat 3 macam jenis stres, antara lain:

1. Eustress

Jenis stres ini yang dinamakan stres positif. Karena saat mengalami eustress, seseorang akan lebih produktif dan banyak melakukan hal positif. Sumber stres jenis ini akan memotivasi seseorang untuk mencapai target yang ingin diraih hingga ia meraih hal tersebut, hingga akhirnya banyak orang akan menilai bahwa eustress ini merupakan stres yang menyenangkan.

Jenis stress ini yang mungkin harus dikelola dengan baik oleh pegawai yang bekerja di bawah tekanan. Karena, jika kita dapat mengelola eustress ini, bisa jadi kita bisa mendapatkan behavior yang kontributif dan produktif.

 2. Distress

Berlawanan dengan eustress, distress merupakan stres yang bersifat negatif. Seseorang akan merasa kesulitan terhadap suatu hal, yang akhirnya berdampak pada kesehatan mentalnya. Distress sendiri dibagi menjadi 2, yaitu stres akut dan stres kronis.

Stres akut dapat muncul dan hilang dalam waktu singkat dan sering muncul. Sementara stres kronis adalah stres yang membutuhkan waktu yang lama untuk disembuhkan.

3. Neustress

Neustress merupakan stres yang berada di antara eustress dan distress, yang tidak memberikan dampak apapun untuk tubuh, sehingga terkadang kita tidak sadar bahwa kita sedang mengalami neustress ini. Hal ini disebabkan karena suatu hal yang dapat memicu stres tidak berdampak langsung terhadap kehidupannya.

 Lalu, saat stres, sebaiknya kita melakukan apa?

1. Sadari

Artikulasikan apa yang dirasakan secara fisik maupun psikis. Kita bisa memahami apa yang kita butuhkan. Dari situ kta  bisa me-manage-nya menjadi behaviour yang kontributif dan produktif.

2. Amati

Amati perubahan fisik dan perilaku. Artikulasikan apa yang dialami dan dibutuhkan saat ini. Apakah emosi kita sedang tidak stabil atau lainnya.

    Semua jenis stres dapat diredakan dengan perubahan pola hidup yang lebih baik melalui olahraga, selalu positive thinking, dan self reward. Selalu sayangi dirimu!


Eka Febri N. S - KPKNL Pangkalan Bun

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini