Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Sampit: Kota Lintas Perekonomian Kalimantan Tengah
Justinus Benni Indrianto
Jum'at, 11 Desember 2020   |   42777 kali

Siapa yang tidak kenal Kota Sampit. Kota yang menjadi ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur ini terkenal karena menjadi jalur perlintasan antar kota di provinsi Kalimantan Tengah. Tak hanya itu, terdapat beragam objek wisata yang patut dikunjungi ketika mampir di Kota Sampit.

Perjalanan yang ditempuh dari Kabupaten Kotawaringin Barat menuju Kota Sampit kurang lebih 4 jam dengan jalur darat. Kondisi jalan yang dilalui menjadi faktor utama yang menentukan kapan Anda akan tiba di Sampit. Karena sebagian besar pengguna jalan adalah truk-truk pengangkut sawit, jadi jangan kaget jika sepanjang perjalanan akan dihadapkan dengan pemandangan truk besar, serta hutan perkebunan sawit yang tiada habisnya. Truk-truk dengan kapasitas muatan yang berlebih menjadi penyebab mengapa sebagian besar jalan raya berlubang dan tidak rata.

Namun, letih saat perjalanan akan terbayar ketika sudah sampai di tempat tujuan wisata anda. Selain terkenal dengan ikon Ikan Jelawatnya, ternyata banyak objek wisata lain yang patut untuk dikunjungi ketika berlibur. 

  1. Pantai Ujung Pandaran

    Pantai Ujung Pandaran merupakan salah satu tujuan wisata yang paling diminati ketika berkunjung ke Sampit. Walaupun waktu yang ditempuh cukup lama—sekitar 2 jam dari pusat Kota Sampit, namun hal itu tidak menjadi masalah. Selain pasir putih yang menjadi andalan, pemandangan sunset di pantai Ujung Pandaran juga tidak kalah bagus dengan pantai lainnya. Di sekitar pantai juga sudah terdapat villa-villa yang dapat disewa dengan berbagai fasilitas dan harga yang ditawarkan.

  2. Tugu Perdamaian Sampit

    Tugu ini berada di pusat Kota Sampit. Jika Anda berangkat dari Kotawaringin Barat, pemandangan pertama ketika memasuki Kota Sampit, ya Tugu Perdamaian ini. Tugu Perdamaian ini dibangun sebagai komitmen dari semua elemen masyarakat Sampit untuk menjaga perdamaian setelah terjadinya konflik antar etnis pada tahun 2001. Awalnya tugu perdamaian Sampit disimbolkan dengan monumen kayu dengan ukiran khas Dayak. Namun sekarang sudah dipercantik dengan monumen beton tanpa merobohkan monumen kayu yang sudah ada sebelumnya.

  3. Icon Ikan Jelawat

    Pembangunan patung ikan Jelawat ini dilandasi oleh banyaknya ikan Jelawat yang berada di Sungai Mentaya atau sekitar kabupaten Kotawaringin Timur. Lokasi patung ikan Jelawat ini berada ditepian sungai Mentaya, jadi tidak heran jika anda akan menemukan banyak aktivitas warga di sekitar Sungai Mentaya. Tak hanya itu, lokasi Patung Icon Jelawat yang berada didekat dermaga kapal sehingga anda dapat melihat lalu lintas kapal besar yang mengangkut barang-barang pokok atau kapal besar yang membawa penumpang dari dan ke Sampit.

  4. Telur Mata Gajah

    Telur Mata Gajah merupakan jajanan ikonik khas Kota Sampit. Jadi jangan lupa mencoba makanan satu ini ketika berkunjung ke Sampit. Camilan ini sebenarnya mirip dengan olahan bakwan. Namun yang membedakan adalah penggunaan sayuran dalam adonan tak sebanyak bakwan, yaitu terdiri dari wortel dan daun bawang. Adonan telur mata gajah dicetak dalam cetakan khusus berbentuk lingkaran. Pada saat proses penggorengan, adonan tersebut diberi ceplok telur puyuh di bagian atasnya. Bentuk makanan ini menyerupai bola mata berukuran besar milik seekor gajah. Inilah alasan mengapa diberi nama telur mata gajah.

  5. Kerupuk Ikan Pipih

    Salah satu UMKM di wilayah Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, terdapat usaha rumahan dengan produk utamanya adalah kerupuk ikan pipih. Bahan baku utamanya adalah ikan pipih atau ikan belida. Kerupuk ikan pipih dapat dijadikan oleh-oleh Khas Sampit dengan harga yang lumayan terjangkau.

    Masih banyak lagi objek wisata Kota Sampit yang belum disebutkan oleh penulis. Nah, giliran anda yang mengekslorasi indahnya Kota Sampit ke depannya. Oiya, jangan lupa pakai sunblock serta topi untuk menjelajah kota Sampit ya. Karena suhu di kota Sampit tergolong tinggi, jadi jangan kaget jika kulit akan sedikit menghitam nantinya.

     


    Penulis:

    Binta Ulfatul Fikriyah

    Fadhila Chairunnisa Annajmi

    Eka Febri Nugraheni S

    -KPKNL Pangkalan Bun-

    Disclaimer
    Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
    Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini