Bagawi
dalam bahasa Dayak mengandung arti bekerja. Apabila dikaitkan dengan etos
kerja, terdapat 2 macam tingkatan etos kerja di suku Dayak dalam memaknai
Bagawi, yaitu :
1. “Uluh bawi ji karetap bagawi”
Isitilah
tersebut dalam bahasa Dayak Bakumpai mempunyai arti “wanita yang memiliki etos
kerja tinggi". Etos kerja tinggi tersebut mempunyai ciri-ciri :
a. memiliki jam kerja yang tinggi;
b. pandai menghargai waktu;
c. berorientasi pada kualitas kerja;
d. mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada;
e. memiliki prinsip “hari ini harus lebih baik
dari kemarin” dan “besok harus lebih baik dari hari ini”;
f. berpandangan bahwa pendidikan bagi anak sangat
penting;
g. hidup harus hemat.
2. “Bawi jijida hawas cangkal bagawi”
Istilah
ini mengandung makna sebaliknya dari istilah yang pertama di atas, yaitu “wanita
yang rendah etos kerjanya” dengan ciri-ciri yang bertolak belakang dari
ciri-ciri untuk istilah yang pertama.
Terkait dengan istilah yang pertama “Uluh bawi ji karetap bagawi” itulah, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pangkalan Bun, mencoba untuk mengadopsi makna positif dari ciri-ciri yang sangat sesuai dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dalam bentuk motto yaitu “AYO…. BAGAWI”.
BAGAWI sebagai motto KPKNL Pangkalan Bun, mengandung makna :
- Bersih, bahwa KPKNL Pangkalan Bun berkomitmen bersih dalam melayani, terbebas dari gratifikasi, korupsi, kolusi dan nepotisme;
- Amanah, bahwa KPKNL Pangkalan Bun menganggap pekerjaan dan pelayanan sebagai amanah dari rakyat dan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- Guyub, bahwa segenap pegawai dan petugas di KPKNL Pangkalan Bun senantiasa ramah, bersahabat, dan saling bersinergi dalam memberikan pelayanan;
- Akuntabel, bahwa hasil pekerjaan dan pelayanan yang diberikan oleh KPKNL Pangkalan Bun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Wibawa, bahwa segenap jajaran KPKNL Pangkalan Bun dalam pembawaan, sikap dan tingkah lakunya penuh daya tarik dalam berkomunikasi dan memberikan pelayanan;
- Ikhlas, bahwa segenap jajaran KPKNL Pangkalan Bun berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan rasa tulus dan sepenuh hati.
Pepatah “di mana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung” yang kurang lebih bermakna bahwa kita harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal, menjadi alasan lainnya bagi KPKNL Pangkalan Bun dalam memilih Bagawi sebagai motto. Pemilihan kosa kata "Bagawi" sebagai salah satu cerminan KPKNL Pangkalan Bun dalam menghormati kearifan lokal mengingat wilayah kerja dan lokasi KPKNL Pangkalan Bun yang notabene berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang identik dengan masyarakat Dayak. Penulis berharap, sekaligus mengusulkan agar pemilihan motto kantor pada unit-unit vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di daerah dapat memakai kosa kata-kosa kata lokal sebagai upaya dalam menghargai budaya setempat.
Penulis : Jusutinus Benni Indrianto - KPKNL Pangkalan Bun