Pamekasan
– Selasa (22/06), Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator
Triwulan II Tahun
2021. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari adanya Preliminary FGD yang
telah diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
(Setjen Kemenkeu) pada tanggal 18 Juni 2021. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh
Harmaji selaku Kepala KPKNL Pamekasan yang merangkap sebagai narasumber.
Tema dalam FGD kali ini adalah “Kemenkeu Satu,
Kemenkeu Tepercaya”. Mengawali penjelasannya, Harmaji menyampaikan perihal hasil
survei budaya
Kemenkeu tahun 2019 dan
implementasinya mengutip penjelasan dari Heru Pambudi, Sekretaris Jenderal Kemenkeu “Hasil survei budaya
Kemenkeu tahun
2019 sudah cukup baik, yaitu 8,3,” jelas Harmaji. Namun demikian, peristiwa empiris
menunjukkan perlunya kalibrasi dan penguatan secara berkelanjutan, Ia menjelaskan
bahwa ada beberapa hal yang perlu dicermati dan disempurnakan. Hal-hal tersebut
berkaitan dengan nilai-nilai
Kemenkeu, yaitu Integritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.
Melanjutkan penjelasannya, Harmaji mengatakan bahwa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menegaskan lima nilai terkait budaya Kemenkeu.
Salah satunya adalah pada saat pelantikan pejabat eselon I dan II tanggal 12 Maret
2021. Harmaji menjelaskan bahwa berkaitan dengan integritas, pejabat/pegawai
yang melakukan sumpah jabatan berarti telah bersumpah untuk menjalankan tugas
dan tanggung jawab selurus-lurusnya, menjaga jabatan, dan menjaga integritas.
Membahas lebih jauh tentang lima nilai Kemenkeu,
Harmaji menyimpulkan sudah cukup bagus penerapannya di lingkup KPKNL Pamekasan.
“Saya rasa di lingkup terkecil, KPKNL Pamekasan, baik di Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, Pelayanan Penilaian, Piutang Negara, Pelayanan Lelang,
Hukum dan Informasi, Kepatuhan Internal, dan
Subbagian Umum
sudah cukup bagus,
buktinya tahun 2020 dapat meraih penghargaan
sebagai unit
berpredikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (ZI-WBK). “Semoga kita
tetap dapat mempertahankan dan berusaha meningkatkan kualitas layanan kepada
seluruh pengguna layanan dan
mencapai target kinerja yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Kolaborasi menjadi salah satu bahasan juga dalam FGD
kali ini. Kolaborasi merupakan upaya bersama untuk menghasilkan ide-ide dan
menyelesaikan persoalan bersama-sama menuju visi bersama. Berdasarkan
penjelasan yang telah dipaparkan, prinsip-prinsip dasar dari kolaborasi ada 5,
yaitu: 1) tidak
menghilangkan kewenangan, 2) bekerja sama untuk tumbuh bersama-sama, 3)
kolaborasi fungsi, prosedur dan TIK, 4) standardisasi layanan, standardisasi
sikap/perilaku, dan 5) memonitor capaian visi Kemenkeu.
“Kemenkeu itu ibarat dalam satu rumah besar, di dalamnya
merupakan satu miniatur Indonesia”, ungkap Harmaji saat menjelaskan tentang
penguatan kolaborasi budaya dan sistem di Kemenkeu. Input awal SDM yang berasal
dari PKN STAN dan penerimaan umum pada akhirnya diharapkan memiliki output
yang salah satunya adalah budaya “Kemenkeu
Satu” yang solid.
Budaya ini tidak hanya diterapkan saat menjadi pegawai saja, namun diharapkan
nanti tetap diterapkan juga ketika pegawai tersebut telah memasuki masa purna
bhakti. Dari output ini, outcome yang diharapkan adalah reputasi
Kemenkeu yang terpercaya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Di sesi selanjutnya, Harmaji juga menjelaskan tentang
IT security
awarness,
dengan mengutip materi yang disampaikan Sudarto (SAHLI OBTI Kemenkeu) “Beberapa
inisiatif strategis Kemenkeu semakin memberikan kemudahan bagi para pegawai Kemenkeu untuk bekerja, antara
lain new way of working, office
automation, dan modern
e-learning melalui KLC,” ujarnya. Kondisi pandemi Covid-19 sejak tahun
2020 semakin mendorong penerapan inisiatif strategis tersebut, apalagi kemudian
ada kebijakan pembatasan pegawai yang berada di kantor dengan pola WFH dan WFO. Lebih jauh, Harmaji
menjelaskan tentang perlunya pemahaman IT security awarness oleh setiap pegawai, karena ini
merupakan tanggung jawab seluruh elemen organisasi. Meningkatnya tren ancaman
keamanan informasi, tingginya tingkat ketergantungan proses bisnis terhadap TIK
merupakan beberapa alasan pentingnya pemahaman ini. “Gangguan pada keamanan
informasi mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional, rusaknya reputasi,
kerugian finansial, dan hilangnya trust
dari masyarakat,”
jelasnya.
Di sesi
terakhir mengutip penjelasan dari Oza Olavia (SAHLI Penerimaan Negara Kemenkeu)
tentang pentingnya join program sebagai wujud optimalisasi penerimaan sebagai
salah satu inisiatif strategis Kemenkeu. Join program yang telah dilaksanakan di Kemenkeu antara unit
DJP, DJBC, dan
DJA dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan cara
meningkatkan kredibilitas dan efektivitas APBN serta meningkatkan efisiensi
layanan publik,
sehingga meningkatkan daya saing nasional. Dari penjelasannya, Harmaji juga
turut berharap ke depannya dapat meningkatkan sinergi dengan kantor vertikal
Kemenkeu di Pulau Madura, yaitu dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN), Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC),
dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Sesi diskusi dalam FGD kali ini di awali oleh penjelasan dari Dian Novianto yang merupakan pelaksana Seksi Hukum dan Informasi sekaligus sebagai PIC TIK di KPKNL Pamekasan. Dalam kesempatan ini Dian menyampaikan kiat-kiat dalam menggunakan IT agar tetap aman. “Kita sering meninggalkan komputer yang belum di log out, hal ini sedikit banyak akan mempermudah orang lain untuk masuk ke akun kita,” jelas Dian. Oleh karena itu, Dian menyarankan setiap selesai menggunakan akun atau email kedinasan agar melakukan log out sebelum meninggalkan komputer. Selain itu, Dwi Nugroho, Kepala Seksi Kepatuhan Internal juga memberikan pendapatnya di sesi diskusi ini berkaitan dengan kolaborasi. Menurutnya, kolaborasi antar unit Kemenkeu di wilayah Madura memiliki peran penting untuk meningkatkan pelayanan yang telah ada.
Dalam penutupan acara FGD kali ini, Harmaji memberikan
beberapa pesan kepada para pegawai KPKNL Pamekasan. “Supaya bisa dipercaya
publik, kita wajib mengimplementasikan nilai-nilai
Kemenkeu dan harus solid, kolaboratif, merasa senasib sepenanggungan, agar dapat
menjalankan amanat sesuai dengan undang-undang,” pesannya. Berkaitan dengan IT security awarness, Harmaji berharap
keamanan informasi di KPKNL Pamekasan tetap terjaga, sehingga dapat membantu penyelesaian
tugas dan fungsi di KPKNL Pamekasan secara optimal dan mendukung Kemenkeu Satu
Kemenkeu Tepercaya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
(Seksi
HI, KPKNL Pamekasan)