Upaya Mitigasi Risiko Bencana: BNPB selenggarakan Refreshment Class bersinergi dengan Kemenkeu guna Survei Kerentanan Bangunan di Palu
RAHMADHANI PUSPA DEWI
Rabu, 06 Agustus 2025 |
6 kali
Palu, 4-5 Agustus 2025 – Dalam rangka meningkatkan pemahaman teknis mengenai Survei Kerentanan Bangunan, terutama dalam aplikasi penggunaannya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Refreshment Class Survei Kerentanan Bangunan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Palu ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman para enumerator tentang terhadap substansi materi serta alur teknis pelaksanaan survei di lapangan.
Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB sebagai penyelenggara acara ini bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Keuangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah dan Kota Palu, TNI, Universitas Tadulako, serta tim ahli dari PT Miyamoto Indonesia.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi topik yang berbasiskan ASCE 41-17, demonstrasi penggunaan aplikasi dan dashboard survei yang dikenal dengan nama “SIKEREN”, serta penjelasan mengenai aspek administratif yang berkaitan dengan pelaksanaan survei. Narasumber ahli dari BNPB, DJKN, dan PT Miyamoto Indonesia membimbing sesi pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis para enumerator.
Pada hari pertama, acara dibuka dengan sambutan dari berbagai pejabat, termasuk Kepala BPBD Kota Palu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Direktur PERB BNPB, Perwakilan Kanwil DJKN Suluttenggomalut, dan Kepala KPKNL Palu. Acara diikuti dengan pemberian penghargaan kepada perwakilan enumerator dan koordinator lapangan. Sesi berikutnya berfokus pada materi mengenai metode survei untuk bangunan sederhana hingga yang lebih kompleks, serta diskusi terkait masalah teknis aplikasi.
“sebagaimana kita ketahui bahwa Kota Palu beberapa waktu lalu mengalami bencana alam gempa bumi, tsunami serta likuifaksi. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi potensi risiko dan kerentanan bangunan yang dimulai dari gedung perkantoran Barang Milik Negara (BMN) dan tidak menutup kemungkinan juga selanjutnya akan dilakukan pada fasilitas umum seperti pasar dan sebagainya karena Kota Palu akan menjadi Kota Tangguh” ujar Presly, Kepala BPBD Kota Palu.
Hari kedua acara dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) survei, penggunaan dashboard web untuk koordinator lapangan serta wilayah, dan mekanisme administrasi serta keuangan survei. Pada hari kedua juga dilaksanakan simulasi antara koordinator wilayah, koordinator lapangan, dan enumerator agar aplikasi dapat berjalan dengan baik saat survei. Penjelasan mengenai manajemen, penggunaan alat, serta pembagian jadwal survei juga merupakan bagian penting dari kegiatan ini.
Dengan diadakannya Refreshment Class ini, diharapkan semua enumerator dan koordinator pelaksana survei dapat bekerja sama dengan baik serta menjalankan tugas mereka secara efisien, akurat, terintegrasi sehingga data yang diperoleh bisa menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam kebijakan mitigasi bencana yang efektif.
Foto Terkait Berita