Kaledo, kepanjangan dari Kaki Lembu Donggala, merupakan salah satu makanan khas Provinsi Sulawesi Tengah berusia lebih dari 4 abad berbahan utama tulang kaki sapi dengan sum-sum di tengahnya yang berasal dari daerah lembah palu, Donggala. Saat ini Kaledo menjadi salah satu kuliner paling terkenal dari Provinsi Sulawesi Tengah. Tak hanya kaya rasa, melalui penelitian berjudul “TheFeed of Local Beef Bone Marrow Substitution during Pregnancy affects the Increase in Growth Hormone OffspringsProduction of Thirty and Sixty Days Old Mice”  yang ditulis oleh Tim dari Dr. Drs. I Made Tangkas, M.Kes, Dosen Fakultas Kesehatan Mansyarakat (FKM), Universitas Tadulako, Kaledo juga memiliki tingkat nutrisi yang berperan dalam pencegahan stunting pada fase kehamilan ibu. Tak berhenti di situ, para mahasiswa Universitas Tadulako juga berinovasi dengan mengemas Kaledo menjadi makanan kemasan “Kaledo Instan” agar dapat dipasarkan lebih luas.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, unit kerja pada Kementerian Keuangan bersinergi dalam Kemenkeu Satu. Permberdayaan produk UMKM Kaledo Instan ini juga tak lepas dari sinergi ini. Kaledo Instan merupakan UMKM binaan dari Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya C, Pantoloan. Pada 30 Maret 2023, bertempat di ruang Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, diselenggarakan koordinasi dan asistensi pemberdayaan UMKM. Kegaitan dihadiri oleh beberapa pihak dari Kementerian Keuangan di antaranya Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah, Irfa Ampri, Plt. Kepala KPPBC Tipe Madya C Pantoloan, Wasis Pramono, Kepala Seksi Hukum dan Informasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu, Neni Puji Artanti beserta tim. Rombongan disambut oleh Dekan FKM Universitas Tadulako, Prof. Dr. Nurdin, M.Si, M.Kes bersama dengan peneliti dan pencipta Kaledo Instan, Dr. Drs. I Made Tangkas, M.Kes serta para jajaran dan mahasiswa-mahasiswa yang berperan terhadap lahirnya Kaledo Instan.

Nurdin selaku Dekan FKM memaparkan “Awal mula tercetusnya produk Kaledo Instan ini berawal dari penelitian untuk pencegahan stunting. Betapa ternyata makanan khas suatu daerah memiliki kandungan yang memiliki peran besar dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil dan peran pencegahan bayi yang dikandungnya mengalami stunting.”

Nurdin melanjutkan bahwa penelitian ini, berkat asisten Kementerian Keuangan, berlanjut menjadi komoditi yang potensial.

Irfa Ampri mengamini pernyataan tersebut, “Agar makanan khas Sulawesi Tengah bisa mencapai skala yang lebih luas dan dinikmati masyarakat luas”. Kaledo Instan ini, menurut Irfa, bisa menjadi ikon baru Sulawesi Tengah.

“Serangkaian penelitian telah kami lakukan, kandungan nutrisi Kaledo Instan ini telah terbukti bernutrisi dan berkontribusi pada peningkatan kualitas manusia” jelas I Made Tangkas, sang kreator.

Wasis, Plt. Kepala KPPBC Tipe Madya C Pantoloan, menambahkan “Nutrisi dan Inovasi yang sudah baik ini, harus ditindaklanjuti pemenuhan aspek lainnya baik Hak Paten, Label Halal, dan Nomor Register BPOM”. Asistensi proses tersebut akan didampingi oleh Unit Vertikal Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Setelah aspek legal dan pelabelan yang diperlukan dipenuhi, kami dari KPKNL Palu siap memasarkan Kaledo Instan melalui lelang sukarela UMKM. Agar produk kebanggaan Sulawesi Tengah ini dapat dinikmati lebih luas” tambah Neni selaku Tim Kedai Lelang KPKNL Palu Tahun 2023.

Kementerian Keuangan memiliki beragam tugas dan fungsi melalui setiap Unit Eselon I-nya. Dalam sinergi Kemenkeu-Satu, Kementerian Keuangan berupaya memberikan kontribusi nyata pada masyarakat, terutama masyarakat sekitar tempat para pegawai mengabdi. Koordinasi dan pendampingan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi tersebut agar potensi Kaledo Instan dapat bertransformasi menjadi produk UMKM yang dapat dipasarkan lebih luas melalui platform yang luas seperti lelang.go.id, menjadi produk dengan kualitas ekspor, dan menjadi salah satu andalan Provinsi Sulawesi Tengah. 

Berita ini merupakan rangkaian dari publikasi untuk Kedai Lelang DJKN Tahun 2023