Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Palu > Artikel
Berpikir Positif dan Kritis di Tempat Kerja
Abd. Choliq
Selasa, 01 November 2022   |   11118 kali

Menjaga pikiran yang positif akan menghasilkan kebiasaan atau sikap yang positif sebagai salah satu upaya untuk menghindari dari gangguan ataupun tekanan terhadap mental seperti hal stres. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan bahkan mampu menghargai orang lain di sekitar. Sejauh manakah pegawai bisa berpikir positif dengan rutinitas dan permasalahan yang seringkali timbul di tempat kerja, menghadapi tantangan yang timbul baik dari rekan kerja atau atasan sekalipun. Disamping itu mampu berpikir kritis dalam menyikapi berbagai kondisi di dunia kerja, termasuk soal kehati-hatian dalam menyelesaikan masalah dan tantangan pekerjaan memang menjadi hal yang penting, kemampuan yang satu ini tidak boleh kita anggap mudah ketika dituntut untuk berpikir kritis, berarti kita diharuskan untuk bisa menganalisis permasalahan secara objektif dan meninggalkan ego pribadi sebagai kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaan.  Lantas bagaimana cara agar pegawai dapat berpikir positif yang tentunya juga didasari dengan pemikiran yang kritis.

 

A.  Berpikir Positif Di Tempat Kerja

Berpikir positif dapat merangsang otak untuk memastikannya berfungsi dengan baik, meningkatkan tingkat energi, serta membuat kita lebih waspada dan lebih siap untuk melakukan pekerjaan. Karena mengurangi stres, berpikir positif juga akan membantu berpikir lebih jernih untuk meningkatkan fokus dalam bekerja. Bagaimanakah pegawai berpikir positif di tempat kerja, dikarenakan pusing dengan rutinitas dan permasalahan yang seringkali timbul di tempat kerja.  Bagaimana agar tetap semangat dalam menghadapi tantangan yang timbul, baik dari rekan kerja atau bahkan atasan sekalipun. Cara berpikir positif di tempat kerja yang perlu kita praktikkan agar menghasilkan produktivitas kerja yang lebih baik diantaranya :

 

1.  Memahami Suasana Hati Diri Sendiri

Suasana hati yang sedang bersemangat ketika akan berangkat ke kantor kadang menjadi pudar dan bahkan luntur. Tak jarang hal ini dikarenakan suasana kerja yang tidak terlalu kondusif di kantor atau bahkan mungkin terjadi gesekan dengan rekan kerja atau atasan di kantor. Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi suasana kerja kita dan tentu saja mood kita saat menyelesaikan setiap tugas kita akan terganggu. Dengan mengetahui suasana hari sendiri, kita menjadi mampu untuk mengambil langkah selanjutnya, yaitu berusaha untuk menjaga kestabilan suasana hati sendiri. Lantas, bagaimanakah caranya agar suasana hati kita tetap terjaga?


2. Menanamkan Pola Pikir Positif di Tempat Kerja

Salah satu hal yang dapat kita atur dan tetap dalam kontrol kita adalah pola pikir dan suasana hati kita. Dengan mengontrolnya, maka kita tetap memiliki motivasi tinggi dan semangat yang tidak surut saat menghadapi berbagai tantangan yang terjadi, terutama di kantor sebagai “rumah kedua” kita.

 

Mungkin sebagian besar kita pada awalnya benar-benar mencintai pekerjaan. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan tersebut kadang memudar dan menyisakan perasaan tertekan akibat tempat kerja yang penuh tekanan dan banyak faktor yang mengurangi kenyamanan seseorang berada pada suatu tempat atau posisi jabatan. Satu-satunya cara untuk mempertahankan pekerjaan yang kita cintai itu adalah dengan cara berpikir positif.

 

Meski awalnya kita sangat mencintai pekerjaan, perasaan tertekan bisa mengubahnya menjadi rasa benci yang mengarah pada sikap enggan bekerja dan merasa terpaksa pergi ke kantor. Padahal, hal ini merupakan sikap yang tidak sehat dan harus dihindari. Kita dapat mencoba cara berpikir positif di tempat kerja yang penuh tekanan seperti di bawah ini untuk menghindari perilaku tidak sehat tadi. Kita juga bisa menggunakan cara berpikir positif sebagai cara untuk mempertahankan pekerjaan.

 

Tentunya keadaan dalam situasi bekerja tidak selalu sesuai dengan harapan diri sendiri. Kehilangan mood merupakan istilah yang mungkin cukup familiar didengar dan merepresentasikan situasi yang penulis maksud. Berpikir positif dalam hal ini, yang dimaksud penulis adalah melihat kebaikan yang dapat dipetik ataupun dipelajari segala peristiwa baik ataupun buruk yang terjadi kepada kita. Penulis menegaskan bahwa sesungguhnya seburuk-buruknya suatu peristiwa yang terjadi, akan selalu ada hikmah positif untuk dipetik oleh seorang manusia. Dengan berfokus pada pola pikir positif tersebut, dengan sadar kita telah belajar untuk membuat segala peristiwa yang terjadi dihadapan kita adalah hal yang positif dan bahkan dapat meresapinya dengan penuh rasa syukur.

 

Berpikir positif memiliki beberapa manfaat besar untuk karier kita. Hal ini memengaruhi cara kita berpikir tentang pekerjaan dan cara rekan kerja melihat kita. Beberapa manfaat dari mempertahankan pola pikir positif di tempat kerja antara lain:

1.     Mengurangi tingkat stress;

2.     Meningkatkan produktivitas;

3.     Meningkatkan pemecahan masalah;

4.     Membantu pengambilan keputusan dengan baik;

5.     Membantu mengelola feedback dan konflik.

 

Ketika kita sudah mulai terbiasa untuk berpikir positif, maka keberadaan diri kita dengan suasana hati yang selalu baik akan memudahkan kita untuk bersosialisasi dan bekerjasama. Karena, orang akan ccenderung untuk mau bergaul dengan orang yang baik. Namun, juga harus diingat, bahwa sesungguhnya segala peristiwa yang tidak mengenakan hati kadang harus terjadi kepada kita. Bukan semata-mata untuk terus positif, kita pun harus mengimbangi untuk dapat menilai suatu peristiwa dengan pola pikir yang kritis.

 

B.  Berpikir Kritis

Penegertian berpikir kritis adalah proses yang jelas, tepat, sesuai tujuan, serta ada dasar dan argumentasi. Alat utama adalah logis dan output-nya adalah kemampuan berpikir kritis bertanya secara tepat, berdebat secara baik, dan berdialog secara produktif. Dengan berpikir kritis, begitu hasil yang didapatkan tidak akan bias dan benar-benar berdasarkan fakta yang ada. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir kritis juga membuat kita dapat memilah informasi yang penting atau tidak untuk memecahkan masalah. Berpikir kritis juga membantu kita dalam membuat keputusan penting dalam berbagai aspek, mulai dari kehidupan, pekerjaan, hingga karier.

 

Berpikir kritis (Critical Thinking) adalah sebuah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang ingin diyakini sebagai kebenaran. Mampu berpikir kritis sebagai kehati-hatian dalam menyikapi berbagai kondisi di dunia kerja, termasuk soal masalah dan tantangan pekerjaan memang menjadi hal yang penting. Kemampuan yang satu ini tidak boleh dianggap ringan oleh pegawai, bisa membantu meningkatkan kompetensi manajerial kepemimpinan di dalam organisasi. Ketika kita dituntut untuk berpikir kritis, berarti kita diharuskan untuk bisa menganalisis sebuah permasalahan yang kita hadapi secara objektif. Penulis membuat bahwa terdapat kriteria tertentu yang menjadi syarat seseorang telah berpikir secara kritis, yaitu :

a.     Mempunyai alasan yang jelas

b.     Mempunyai akurasi yang didukung dengan data fakta

c.     Mendalan dengan penyataan sudah diuji

d.     Meluas dengan memperhitungkan aspek lain yang berhubungan

e.     Presisi yang memiliki kesesuaian aspek lain yang berhubungan

f.      Relevan memiliki kesesuaian dengan ruang dan waktu

g.     Dapat dipertanggungjawabkan secara logis

 

Jadi selama ini, apakah kamu sudah berpikir secara kritis? Kemampuan untuk menganalisis kembali informasi yang didapat dan dijadikan sebagai landasan perilaku atau tindakan selanjutanya. Adapun ciri-ciri berpikir kritis sebegai berikut:

a.     Mampu menggunakan fakta fakta data data secara tepat dan benar 

b.     Mengorganisasi pikiran dan mengungkapkannya dengan jelas logis dan masuk akal.

c.     Membedakan antara pikiran yang logis dan valid dengan pikiran yang tidak logis dan tidak valid.

d.     Mengidentifikasi kecukupan data.

e.     Menyangkal argumen yang tidak relevan dan menyampaikan argumen yang relevan relavan.

f.      Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi dari suatu pandangan

g.     Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas.

 

Beberapa manfaat yang wajib diketahui dan apa saja dampak baik yang dapat diperoleh agar kitab bisa membuat keputusan yang baik, tidak mudah tertipu, gampang jadi orang yang sukses, open minded dan akhirnya perjalanan hidup menjadi bahagia dari kemampuan berpikir kritis:

1) Menguatkan Kerja Tim

Pegawai yang berpikir kritis merupakan budaya di setiap lapisan kerja, bukan diterapkan oleh top management saja melainkan sampai bawahan. Pengambilan keputusan yang didasari pemikiran yang kritis akan menjauhkan organisasi dari terjadinya kegagalan dalam bekerja.

2) Membuka Kesempatan Bekerja Sama

Pegawai yang punya pola berpikir kritis biasanya akan memperhatikan secara detail serta menghubungkan relevansi antara satu hal dengan lainnya.  

3) Produk yang Dihasilkan Berkualitas

Pegawai yang punya pola berpikir kritis juga dibutuhkan dalam memeriksa, serta memastikan kembali hasil akhir sebuah produk, sebelum akhirnya produk itu diberikan kepada stakeholder atau pengguna layanan.

4) Membuat Lebih Produktif

Pegawai memang diharapkan menjadi sosok yang lebih produktif dan juga peka dengan situasi di sekelilingnya. Kalau kita sudah punya pola berpikir kritis, maka akan ada banyak hal yang bisa dieksplor dalam memberikan pelayanan.

5) Memecahkan Masalah Dengan Baik

Manfaat utama dari berpikir kritis dapat membantu pegawai atau organisasi dalam menghadapi konflik kerja, serta menyelesaikannya dengan baik.

 

Kemudian hubungan berpikir positif dan kritis adalah berani menghadapi tantangan dengan penyelesaian sikap yang baik dengan penuh kehati-hatian. Menanamkan hati kita dengan prasangka yang baik bukan kebencian, kritis boleh tapi harus tahu etika dan adab. Mari berkarya, berpikir kritis, berakhlak mulia, seseorang yang berpikir kritis memiliki tiga keterampilan dasar, berupa: Rasa ingin tahu yang tinggi, Skeptis maksudnya tidak gampang percaya dengan suatu hal, Memiliki kerendahan hati.  

 

Penulis            : Tim Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Palu

Referensi         :

1. https://hermananis.com/ciri-berpikir-kritis/ [diakses pada 1 November 2022]

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini