Menjaga pikiran yang
positif akan menghasilkan kebiasaan atau sikap yang positif sebagai salah satu
upaya untuk menghindari dari gangguan ataupun tekanan terhadap mental seperti
hal stres. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada
dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan bahkan mampu menghargai orang lain di sekitar. Sejauh manakah pegawai bisa berpikir
positif dengan rutinitas dan permasalahan yang seringkali timbul di tempat
kerja, menghadapi tantangan yang timbul baik dari rekan kerja atau atasan
sekalipun. Disamping itu mampu
berpikir kritis dalam menyikapi berbagai kondisi di dunia kerja, termasuk soal
kehati-hatian dalam menyelesaikan masalah dan tantangan pekerjaan memang menjadi hal yang penting, kemampuan yang satu ini tidak
boleh kita anggap mudah ketika dituntut untuk berpikir kritis, berarti kita diharuskan
untuk bisa menganalisis permasalahan secara objektif dan meninggalkan ego
pribadi sebagai kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaan. Lantas bagaimana cara agar pegawai dapat berpikir
positif yang tentunya juga didasari dengan pemikiran yang kritis.
A. Berpikir
Positif Di Tempat Kerja
Berpikir positif dapat merangsang otak untuk memastikannya
berfungsi dengan baik, meningkatkan tingkat energi, serta membuat kita lebih
waspada dan lebih siap untuk melakukan pekerjaan. Karena mengurangi stres,
berpikir positif juga akan membantu berpikir lebih jernih untuk meningkatkan
fokus dalam bekerja. Bagaimanakah pegawai berpikir positif di tempat kerja, dikarenakan
pusing dengan rutinitas dan permasalahan yang seringkali timbul di tempat kerja.
Bagaimana agar tetap semangat dalam
menghadapi tantangan yang timbul, baik dari rekan kerja atau bahkan atasan
sekalipun. Cara berpikir positif di tempat kerja yang perlu kita praktikkan
agar menghasilkan produktivitas kerja yang lebih baik diantaranya :
1. Memahami Suasana Hati Diri Sendiri
Suasana hati yang sedang bersemangat ketika akan berangkat ke kantor kadang menjadi pudar dan bahkan luntur. Tak jarang hal ini dikarenakan suasana kerja yang tidak terlalu kondusif di kantor atau bahkan mungkin terjadi gesekan dengan rekan kerja atau atasan di kantor. Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi suasana kerja kita dan tentu saja mood kita saat menyelesaikan setiap tugas kita akan terganggu. Dengan mengetahui suasana hari sendiri, kita menjadi mampu untuk mengambil langkah selanjutnya, yaitu berusaha untuk menjaga kestabilan suasana hati sendiri. Lantas, bagaimanakah caranya agar suasana hati kita tetap terjaga?
2. Menanamkan
Pola Pikir Positif di Tempat Kerja
Salah satu hal yang dapat kita atur dan
tetap dalam kontrol kita adalah pola pikir dan suasana hati kita. Dengan mengontrolnya,
maka kita tetap memiliki motivasi tinggi dan semangat yang tidak surut saat
menghadapi berbagai tantangan yang terjadi, terutama di kantor sebagai “rumah
kedua” kita.
Mungkin sebagian besar kita pada awalnya
benar-benar mencintai pekerjaan. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan
tersebut kadang memudar dan menyisakan perasaan tertekan akibat tempat
kerja yang penuh tekanan dan banyak faktor yang mengurangi kenyamanan seseorang
berada pada suatu tempat atau posisi jabatan. Satu-satunya cara untuk
mempertahankan pekerjaan yang kita cintai itu adalah dengan cara berpikir
positif.
Meski awalnya kita sangat mencintai
pekerjaan, perasaan tertekan bisa mengubahnya menjadi rasa benci yang mengarah
pada sikap enggan bekerja dan merasa terpaksa pergi ke kantor. Padahal,
hal ini merupakan sikap yang tidak sehat dan harus dihindari. Kita dapat
mencoba cara berpikir positif di tempat kerja yang penuh tekanan seperti di
bawah ini untuk menghindari perilaku tidak sehat tadi. Kita juga bisa menggunakan
cara berpikir positif sebagai cara untuk mempertahankan pekerjaan.
Tentunya keadaan dalam situasi bekerja
tidak selalu sesuai dengan harapan diri sendiri. Kehilangan mood
merupakan istilah yang mungkin cukup familiar didengar dan merepresentasikan
situasi yang penulis maksud. Berpikir positif dalam hal ini, yang dimaksud
penulis adalah melihat kebaikan yang dapat dipetik ataupun dipelajari segala
peristiwa baik ataupun buruk yang terjadi kepada kita. Penulis menegaskan bahwa
sesungguhnya seburuk-buruknya suatu peristiwa yang terjadi, akan selalu ada
hikmah positif untuk dipetik oleh seorang manusia. Dengan berfokus pada pola
pikir positif tersebut, dengan sadar kita telah belajar untuk membuat segala
peristiwa yang terjadi dihadapan kita adalah hal yang positif dan bahkan dapat
meresapinya dengan penuh rasa syukur.
Berpikir positif memiliki beberapa
manfaat besar untuk karier kita. Hal ini memengaruhi cara kita berpikir tentang
pekerjaan dan cara rekan kerja melihat kita. Beberapa manfaat dari mempertahankan
pola pikir positif di tempat kerja antara lain:
1.
Mengurangi
tingkat stress;
2.
Meningkatkan
produktivitas;
3.
Meningkatkan
pemecahan masalah;
4.
Membantu
pengambilan keputusan dengan baik;
5. Membantu mengelola feedback dan
konflik.
Ketika kita sudah mulai terbiasa untuk berpikir positif, maka
keberadaan diri kita dengan suasana hati yang selalu baik akan memudahkan kita
untuk bersosialisasi dan bekerjasama. Karena, orang akan ccenderung untuk mau
bergaul dengan orang yang baik. Namun, juga harus diingat, bahwa sesungguhnya
segala peristiwa yang tidak mengenakan hati kadang harus terjadi kepada kita.
Bukan semata-mata untuk terus positif, kita pun harus mengimbangi untuk dapat
menilai suatu peristiwa dengan pola pikir yang kritis.
B. Berpikir
Kritis
Penegertian berpikir kritis adalah proses yang jelas, tepat, sesuai tujuan, serta ada dasar dan argumentasi. Alat utama adalah logis dan output-nya adalah kemampuan berpikir kritis bertanya secara tepat, berdebat secara baik, dan berdialog secara produktif. Dengan berpikir kritis, begitu hasil yang didapatkan tidak akan
bias dan benar-benar berdasarkan fakta yang ada. Tidak hanya itu,
kemampuan berpikir kritis juga membuat kita dapat memilah informasi yang
penting atau tidak untuk memecahkan masalah. Berpikir kritis juga membantu kita
dalam membuat keputusan penting dalam berbagai aspek, mulai dari kehidupan,
pekerjaan, hingga karier.
Berpikir kritis (Critical Thinking)
adalah sebuah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional tentang apa yang
harus dilakukan atau apa yang ingin diyakini sebagai kebenaran. Mampu berpikir
kritis sebagai kehati-hatian dalam menyikapi berbagai kondisi di dunia kerja,
termasuk soal masalah dan tantangan pekerjaan memang
menjadi hal yang penting. Kemampuan yang satu ini tidak boleh dianggap ringan oleh
pegawai, bisa membantu meningkatkan kompetensi
manajerial kepemimpinan di dalam organisasi. Ketika kita dituntut
untuk berpikir kritis, berarti kita diharuskan untuk bisa menganalisis sebuah
permasalahan yang kita hadapi secara objektif. Penulis membuat bahwa terdapat
kriteria tertentu yang menjadi syarat seseorang telah berpikir secara kritis,
yaitu :
a. Mempunyai
alasan yang jelas
b. Mempunyai
akurasi yang didukung dengan data fakta
c. Mendalan
dengan penyataan sudah diuji
d. Meluas
dengan memperhitungkan aspek lain yang berhubungan
e. Presisi
yang memiliki kesesuaian aspek lain yang berhubungan
f. Relevan
memiliki kesesuaian dengan ruang dan waktu
g. Dapat dipertanggungjawabkan secara logis
Jadi selama ini, apakah kamu sudah berpikir secara kritis? Kemampuan untuk menganalisis kembali informasi yang didapat dan dijadikan sebagai landasan perilaku atau tindakan selanjutanya. Adapun ciri-ciri berpikir kritis sebegai berikut:
a. Mampu menggunakan fakta fakta data data secara tepat dan benar
c. Membedakan antara pikiran yang logis dan valid dengan pikiran yang
tidak logis dan tidak valid.
g. Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas.
Beberapa manfaat yang wajib diketahui dan apa saja dampak baik
yang dapat diperoleh agar kitab bisa membuat keputusan yang baik, tidak mudah
tertipu, gampang jadi orang yang sukses, open minded dan akhirnya
perjalanan hidup menjadi bahagia dari kemampuan berpikir kritis:
Pegawai yang berpikir kritis merupakan budaya di setiap lapisan kerja, bukan diterapkan oleh top management saja melainkan sampai bawahan. Pengambilan keputusan yang didasari pemikiran yang kritis akan menjauhkan organisasi dari terjadinya kegagalan dalam bekerja.
2) Membuka Kesempatan Bekerja Sama
Pegawai yang punya pola berpikir kritis
biasanya akan memperhatikan secara detail serta menghubungkan relevansi antara
satu hal dengan lainnya.
3) Produk yang Dihasilkan Berkualitas
Pegawai yang punya pola berpikir kritis juga dibutuhkan dalam memeriksa, serta memastikan kembali hasil akhir sebuah produk, sebelum akhirnya produk itu diberikan kepada stakeholder atau pengguna layanan.
4) Membuat Lebih Produktif
Pegawai
memang diharapkan menjadi sosok yang lebih produktif dan juga peka dengan situasi di
sekelilingnya. Kalau kita sudah punya pola berpikir kritis, maka akan ada
banyak hal yang bisa dieksplor dalam memberikan pelayanan.
5) Memecahkan Masalah Dengan Baik
Manfaat utama dari berpikir kritis dapat
membantu pegawai atau organisasi dalam menghadapi
konflik kerja, serta menyelesaikannya dengan baik.
Kemudian
hubungan berpikir positif dan kritis adalah berani menghadapi tantangan dengan
penyelesaian sikap yang baik dengan penuh kehati-hatian. Menanamkan hati kita
dengan prasangka yang baik bukan kebencian, kritis boleh tapi harus tahu etika
dan adab. Mari berkarya, berpikir kritis, berakhlak mulia, seseorang yang berpikir kritis memiliki tiga
keterampilan dasar, berupa: Rasa ingin tahu yang tinggi, Skeptis maksudnya tidak
gampang percaya dengan suatu hal, Memiliki kerendahan hati.
Penulis : Tim Seksi Hukum dan Informasi
KPKNL Palu
Referensi :
1. https://hermananis.com/ciri-berpikir-kritis/ [diakses
pada 1 November 2022]