Bahaya Prokrastinasi
bagi ASN
Di dunia yang begitu
hectic saat ini, kita tentu dihadapkan pada berbagai macam tugas dan tanggung
jawab, salah satunya adalah tugas dan kewajiban kita sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN). Sebagai ASN kita diharapkan menjadi agen pemerintah dalam menjalankan
fungsi negara. Namun dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab tersebut membuat
kita terkadang keteteran, sehingga muncul perilaku prokrastinasi, yaitu
menunda-nunda pekerjaan.
Prokrastinasi merupakan
sifat yang harus dihindari oleh setiap orang, terlebih lagi bagi seorang ASN,
karena dengan memiliki sikap ini maka dapat mengganggu kelancaran tugas yang
diberikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Jadi sebenarnya apa sih
yang menyebabkan seseorang berprokrastinasi?
Secara harfiah,
prokrastinasi adalah sebuah perilaku menunda suatu pekerjaan yang seharusnya
dikerjakan. Perilaku prokrastinasi muncul karena adanya perasaan tidak
menyenangkan maupun kebosanan (Procrastination, t.t.). Salah satu definisi dari
sudut pandang psikologi disampaikan oleh Klingsieck (2013) yang mana telah
mencakup dan menyempurnakan definisi sebelumnya. Prokrastinasi diartikan oleh
sebagai sebuah perilaku menunda pekerjaan atau aktivitas yang penting, tanpa
memperhatikan dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dampak positifnya
(Klingsieck, 2013). Terapat beberapa jenis prokrastinasi, antara
lain Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi pasif.
Penyebab Munculnya
Prokrastinasi
Menurut Dr. Joseph
Ferrari, salah satu psikolog yang fokus dengan penelitian terkait
prokrastinasi, menjelaskan beberapa alasan kenapa kita senang menunda
pekerjaan.
·
Prokrastinasi adalah gaya hidup
·
Prokrastinasi bukan masalah manajemen waktu
·
Prokrastinasi itu bukan sifat bawaan
·
Senang membohongi diri sendiri
Sedangkan menurut
O’Donoghue & Rabin (2008) mereka menjelaskan bahwa individu dengan present-bias
preference cenderung memiliki masalah dalam pengendalian diri, karena
cenderung mengejar hadiah atau rasa senang yang instan atau cepat, daripada
reward dari upaya atau pekerjaan jangka panjang.
Bagaimana cara mengatasi
prokrastinasi ?
Berdasarkan tipe dan
faktor yang menyebabkan kemunculan prokrastinasi, dapat diketahui bahwa
terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
·
Membuat daftar pekerjaan atau aktivitas
Menyusun daftar berbagai
tugas secara manual baik di buku catatan, kalender, maupun journal hingga
daftar secara digital melalui aplikasi dapat digunakan sebagai upaya mengatasi
prokrastinasi. Membuat daftar secara menarik, detail dengan proses atau
capaian, dan dapat dilihat secara langsung oleh yang bersangkutan dapat
memperbaiki kecenderungan prokrastinasi pada individu (Laschke dkk., 2013).
·
Mengubah mindset
Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berempati terhadap
diri sendiri terutama future-self maupun berempati terhadap future-self orang
lain yang bersinggungan dengan aktivitas tersebut (Procrastination, t.t.;
Perlmutter, 2019). Future-self pada konteks ini dapat diartikan sebagai harapan
atau tujuan yang ingin dicapai.
·
Break down target atau tujuan dan berikan
reward
Memperkecil atau
menyederhanakan target memberikan peranan tersendiri dalam membantu
procrastinator dalam mengatasi perilaku menunda, terutama yang dikarenakan
aktivitas atau pekerjaan terlalu rumit dan terasa sulit untuk diselesaikan.
Menyederhanakan target dengan membagi sebuah proses panjang menjadi beberapa
tahapan untuk mencapai target utama.
·
Hindari distraksi
Selain ketiga hal yang
telah disampaikan tersebut, menghindari distraksi menjadi salah satu hal yang
penting untuk dilakukan (Cherry, 2020). Berbagai upaya yang dilakukan untuk
mengatasi prokrastinasi ini tidak akan memberikan efek yang diharapkan jika
individu yang bersangkutan masih saja terjebak dengan distraksi yang ada.
Dengan mengetahui dan
memahami penyebab dan gejala terjadinya prokrastinasi serta alternatif solusi
yang dapat dilakukan, diharapkan agar kita semua khususnya bagi para ASN yang
mendapatkan amanah untuk menjalankan tugas-tugas dan fungsi negara, dapat
memiliki etos dan semangat kerja yang tinggi, serta terhindar dari perilaku dan
sikap menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi). Dengan demikian, apa yang yang
menjadi tujuan organisasi maupun tujuan negara secara luas, dapat benar-benar
terwujud.
Referensi
https://satupersen.net/blog/cara-menghilangkan-kebiasaan-menunda-prokrastinasi-adalah
https://kampuspsikologi.com/prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya/#Apa_itu_Prokrastinasi
Cherry, K. (2020, Mei
30). What Is Procrastination? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/the-psychology-of-procrastination-2795944
Klingsieck, K. B.
(2013). Procrastination. European Psychologist, 18(1), 24–34. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000138
Laschke, M., Hassenzahl,
M., Brechmann, J., Lenz, E., & Digel, M. (2013). Overcoming procrastination
with ReMind. Proceedings of the 6th International Conference on Designing
Pleasurable Products and Interfaces – DPPI ’13, 77. https://doi.org/10.1145/2513506.2513515
O’Donoghue, T., &
Rabin, M. (2008). Procrastination on long-term projects. Journal of Economic
Behavior & Organization, 66(2), 161–175. https://doi.org/10.1016/j.jebo.2006.05.005
Perlmutter, A. (2019,
Oktober 19). Why We Need Empathy for Our Future Selves. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-modern-brain/201910/why-we-need-empathy-our-future-selves