Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Worklife Balance Sebagai Gaya Hidup
Devi Riandani
Rabu, 23 Desember 2020   |   52089 kali

Istilah Work Life balance sudah tidak asing diera Milenial ini. Era dengan perkembangan pesat dibidang tekhnologi yang juga menuntut manusia memiliki kompetensi dalam banyak hal. Tak hanya kemampuan eksak tapi juga dituntut memiliki keterampilan dalam berbagai bidang. Kemampuan dalam bidang seni, olahraga, tekhnologi dan banyak lainnya. Beberapa jurnal bahkan mengungkapkan work life balance termasuk juga dalam kehidupan pribadi, teman atau keluarga misalnya.

Worklife balance sendiri memiliki makna kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan tanggungjawabnya dalam pekerjaan dan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Hudson, aspek aspek dalam work life balance dalam kehidupannya antara lain Keseimbangan Waktu. Proporsi waktu yang diluangkan untuk pekerjaan dan hal- hal diluar pekerjaan tentunya sangat menentukan dalam upaya tercapainya work life balance. Waktu untuk kesenangan pribadi, keluarga ataupun orang orang disekitar kita.

Aspek kedua yaitu Keseimbangan keterlibatan yang mengarah pada komitmen atas keikut sertaan dalam suatu kegiatan. Bentuk dari kegiatan itu sendiri tidak hanya diartikan sebuah acara atau event saja, tapi juga kegiatan seperti seni, olahraga maupun kegiatan bersama keluarga. Aspek selanjutnya adalah Keseimbangan Kepuasan. Menurut Hudson (2005) dari kedua aspek teersebut kepuasan dan kenyamanan jadi aspek terakhir work life balance. Sebab factor ini lah yang menentukan tingkat stress seseorang.

Work Life balance juga tidak hanya tergantung dari faktor internal diatas, tapi juga terpengaruh faktor eksternal. Faktor eksternal yang paling berpengaruh tentunya lingkungan kerja. Rekan yang memiliki pemikiran positif tentunya akan sangat mendukung terbentuknya suasana kerja kondusif. Lingkungan kerja juga akan menentukan tingkat efektifitas kerja seorang pegawai. Namun faktor utama tercapainya work life balance adalah internal seorang pegawai, baik dari segi fisik maupun mental.

Beberapa Tips untuk menjadikan work life balance sebagai gaya hidup antara lain:

Skala Priotas langkah pertama adalah menentukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masing- masing. Orientasi setiap individu tentunya berbeda- beda tergantung pada kondisi dan motivasi masing- masing. Ada yang menjadikan karir sebagai prioritas atau keluarga sebagai prioritas. Dengan menyusun daftar tentunya menjadikan worklife balance lebih mudah tercapai karena proporsi waktu dan keterlibatan dalam suatu kegiatan menjadi terukur.

Langkah selanjutnya adalah bekerja efektif efisien agar pekerjaan dapat selesai dengan maksimal dengan waktu yang singkat. Beberapa studi membuktikan bahwa pegawai dengan worklife balance yang baik akan bekerja lebih efektif dan efisien. Pegawai yang bekerja terlalu keras tanpa menyeimbangkan dengan kesenangan untuk dirinya akan bekerja dengan emosi dan cenderung tidak maksimal.   (Teks: Diah Ilmi Rizqiana: Seksi HI PKY; Sumber gambar freepik.com).

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini