Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Belajar dari Kedisiplinan Alam yang Diciptakan-Nya
Sayyidah Ustadza
Jum'at, 14 Juni 2019   |   421 kali
Palangka Raya - Mengenal mengenai konsep disiplin, setiap hal yang ada di dunia ini diciptakan untuk berperilaku sebagaimana tujuan diciptakannya. Baik alam maupun makhluk hidup, berkewajiban untuk menjaga pola kehidupan yang telah tercipta. Disiplin berkaitan dengan ketaatan kepada peraturan. Apabila terdapat ketidakdisiplinan pada perilaku alam maupun makhluk hidup, maka kerusakan akan mengikuti.

Seperti yang kita ketahui bahwa bumi diciptakan untuk terus berotasi. Dalam kondisi ekstrim, apabila bumi berhenti berotasi, maka manusia tidak akan mengenal adanya pergantian siang dan malam. Begitu pula manusia, apabila berhenti untuk berperilaku disiplin, maka kehidupan yang dialaminya akan berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkannya.

Belajar dari bumi, manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna karena memiliki akal untuk berfikir yang baik. Setiap manusia sudah seharusnya menerapkan kehidupan disiplin. Ruang lingkup disiplin pun tidak terbatas, yakni disiplin waktu, disiplin kerja, disiplin belajar, disiplin militer, disiplin partai, disiplin organisasi, disiplin sekolah, disiplin anggaran, sampai dengan disiplin ilmu.

Kehidupan disiplin sudah dapat diterapkan ketika kehidupan mulai terhubungkan dengan Kementerian Keuangan. Semenjak mengenyam bangku kuliah hingga sekarang, kami telah ditanamkan untuk senantiasa memiliki jiwa disiplin. Yang membekas hingga sekarang yakni bersama Komandan Pasukan Khusus, kami dilatih untuk masuk ke arah disiplin yang sesuai dengan kehidupan sekarang.

Dari situlah seharusnya kita sadar kedisiplinan yang kita lakukan tidak hanya untuk kehidupan pribadi melainkan untuk masyarakat publik. Dimulai dari bangku kuliah, kita belajar untuk disiplin waktu, terutama ketika ada perkumpulan antar mahasiswa. Ketika kita datang terlambat, sama saja kita membuang waktu orang lain untuk menunggu kita. Sementara ketika orang lain datang terlambat, kita bisa melakukan hal-hal lain yang bermanfaat sembari menunggu kedatangannya.

Begitu pula dalam memasuki dunia kerja, kita belajar untuk disiplin kerja, terutama dalam mengerjakan tugas. Ketika kita terlambat menyampaikan tugas, maka unit kerja kita akan mengalami keterlambatan dalam pencapaian. Pada akhirnya, disiplin dilambangkan sebagai patokan dari kualitas kerja seseorang.

Untuk menjadi pribadi yang disiplin, diperlukan kesadaran diri yang tinggi. Untuk menjadi pelayan publik, kita harus siap diberi dan memberi. Diberi dalam bentuk materi, dan memberi dalam bentuk kontribusi. Kedisiplinan yang kita terapkan seharusnya semata-mata bertujuan untuk dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan demikian, apabila kesuksesan yang kita inginkan belum dapat tercapai, setidaknya kita dapat menjadi jembatan bagi kesuksesan orang lain. (Teks by Tim HI)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini