Seperti
yang kita ketahui bahwa bumi diciptakan untuk terus berotasi. Dalam kondisi
ekstrim, apabila bumi berhenti berotasi, maka manusia tidak akan mengenal
adanya pergantian siang dan malam. Begitu pula manusia, apabila berhenti untuk
berperilaku disiplin, maka kehidupan yang dialaminya akan berjalan tidak sesuai
dengan yang diinginkannya.
Belajar
dari bumi, manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna karena
memiliki akal untuk berfikir yang baik. Setiap manusia sudah seharusnya
menerapkan kehidupan disiplin. Ruang lingkup disiplin pun tidak terbatas, yakni
disiplin waktu, disiplin kerja, disiplin belajar, disiplin militer, disiplin
partai, disiplin organisasi, disiplin sekolah, disiplin anggaran, sampai dengan
disiplin ilmu.
Kehidupan
disiplin sudah dapat diterapkan ketika kehidupan mulai terhubungkan dengan
Kementerian Keuangan. Semenjak mengenyam bangku kuliah hingga sekarang, kami
telah ditanamkan untuk senantiasa memiliki jiwa disiplin. Yang membekas hingga
sekarang yakni bersama Komandan Pasukan Khusus, kami dilatih untuk masuk ke
arah disiplin yang sesuai dengan kehidupan sekarang.
Dari
situlah seharusnya kita sadar kedisiplinan yang kita lakukan tidak hanya untuk
kehidupan pribadi melainkan untuk masyarakat publik. Dimulai dari bangku
kuliah, kita belajar untuk disiplin waktu, terutama ketika ada perkumpulan antar
mahasiswa. Ketika kita datang terlambat, sama saja kita membuang waktu orang
lain untuk menunggu kita. Sementara ketika orang lain datang terlambat, kita
bisa melakukan hal-hal lain yang bermanfaat sembari menunggu kedatangannya.
Begitu
pula dalam memasuki dunia kerja, kita belajar untuk disiplin kerja, terutama
dalam mengerjakan tugas. Ketika kita terlambat menyampaikan tugas, maka unit
kerja kita akan mengalami keterlambatan dalam pencapaian. Pada akhirnya,
disiplin dilambangkan sebagai patokan dari kualitas kerja seseorang.
Untuk
menjadi pribadi yang disiplin, diperlukan kesadaran diri yang tinggi. Untuk
menjadi pelayan publik, kita harus siap diberi dan memberi. Diberi dalam bentuk
materi, dan memberi dalam bentuk kontribusi. Kedisiplinan yang kita terapkan
seharusnya semata-mata bertujuan untuk dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan
demikian, apabila kesuksesan yang kita inginkan belum dapat tercapai,
setidaknya kita dapat menjadi jembatan bagi kesuksesan orang lain. (Teks by Tim HI)