Tubaba Art Festival (TAF) adalah festival kebudayaan tahunan yang menghadirkan berbagai acara: pertunjukan tari, teater, musik, film, pameran seni rupa, pameran keramik, pameran kain tradisional, land art, pameran pusaka, pameran arsitektur, art healing, penerbitan buku sastra, sejarah, lokakarya, dan bazar industri kreatif warga. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut, ditampilkan secara bergilir di berbagai ruang publik di Tubaba.

Tubaba Art Festival edisi ke-7 (2023), melanjutkan tema besar “Self and Space” dengan pendekatan kuratif tipologi ruang “Interface of the Living Room”. Seluruh subjek festival merupakan subjek yang berasal dari lintas kebudayaan, lintas teritori dan lintas generasi, diajak memasuki ruang interior, ruang yang lebih privat dan intens. Pada ruang inilah dialog dibuka sebagai strategi bagi “yang luar” ke dalam, sekaligus mengakrabakan “yang dalam” ke luar. Karya-karya seni di dalam TAF#7, merupakan hasil percakapan dari lintas subjek tersebut. Karya-karya seni hasil dialog selain hadir secara estetis, juga memunculkan diskurus yang menajam-meluas: ekologi, kesetaraan, keberbagaian, kesederhanaan dan perdamaian. (https://event.kemenparekraf.go.id)

Festival ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 27 hingga 29 Juli 2023. Di dalam acara ini, pengunjung dimanjakan dengan berbagai rangkaian acara menarik, di antaranya:

• Teater Musikal Anak “Bunian”
• Tari Sigeh Penguten, Nenemo Kolosal, dan Anak Ekologi
• Performance “The Mother and The Time”
• Pertunjukan Kulintang Lampung (Talo Balak)
• Pertunjukan Musik Anak
• Pertunjukan Musik oleh Sindikat Sisa Semalam dan Jason Ranti
• Pameran Seni Rupa, Keramik, dan UMKM
• Workshop Komunikasi, Publikasi, dan Arsitektur Tubaba

Pada acara seremonial pembukaan Tubaba Art Festival 2023, Kepala KPKNL Metro Bersama Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu turut hadir di Amphi Teater Ulluan Nughik sebagai tamu undangan. Dalam festival ini, Beliau menikmati berbagai pertunjukan Tari Nenemo. Sebagai tari kebanggan masyarakat Tubaba, konon Tari Nenemo lahir berdasarkan falsafah Nemen, Nedes dan Nerimo (Nenemo) atau bekerja keras, konsisten dan Ikhlas. Tarian ini dibawakan oleh lima puluh orang penari yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas.

Selain itu, Kepala KPKNL Metro juga menyaksikan pameran seni rupa, keramik dan UMKM, yang merupakan buah karya seniman dan pengrajin lokal. Inspirasi dan kreativitas mereka sangat tergambar dalam hasil kerjainan dan lukisan yang ditampilkan. Tampak antusias para pengunjung yang rela berdeskan mengatre untuk menyaksikan pameran.

Kehadiran Kepala KPKNL Metro dan Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu membawa misi untuk mendukung para UMKM dalam memperluas pemasaran produknya hingga menyentuh pasar nasional. Melalui aplikasi lelang.go.id, KPKNL Metro menawarkan kepada para pelaku UMKM turut berpartisipasi dalam kedai lelang UMKM KPKNL Metro. Para pelaku UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas karena lelang.go.id dapat diakses hingga penjuru Indonesia sepanjang terdapat koneksi internet. Lelang.go.id memiliki karakteristik konsumen yang unik dibandingkan konsumen pada markeplace pada umumnya. Selain itu, produk UMKM yang diiklankan pada lelang.go.id dapat meningkatkan exposure produk sehingga dapat meningkatkan brand awareness mengingat lelang.go.id merupakan situs lelang resmi pemerintah yang memiliki tingkat keamanan dan kepercayaan publik yang tinggi.

Lebih daripada itu, Sinergi Kemenkeu Satu, DJKN bersama Bea Cukai RI mengambil peran dalam pembinaaan UMKM agar dapat menembus pasar Ekspor. Di lokasi pameran Kepala KPKNL Metro berdialog dengan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Sumbagbar membahas peran Kemenkeu dalam mendukung UMKM di sektor pemasaran produk hingga dapat menembus pasar Ekspor. Pj.Bupati Tubaba M. Firsada menyambut baik program pemerintah yang dilaksanakan oleh Kemenkeu dalam mendukung kemajuan usaha pelaku UMKM di Kabupaten Tubaba.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan mampu mengangkat kekayaan budaya dan seni rupa Indonesia serta membangkitkan geliat ekonomi di Kabupaten Tubaba. Hal tersebut senada dengan hal yang disampaikan Ibu Komang Ayu yang hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa Kabupaten Tubaba memiliki potensi wisata berskala nasional tidak kalah dengan destinasi wisata unggulan nasional seperti Bali dan Lombok karena Kabupaten Tubaba memiliki berbagai titik keindahan alam dan kuliner daerah yang nikmat.