Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Metro > Berita
BUDAYA SEBAGAI PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA
Desiana Wahyuningsih
Jum'at, 23 Oktober 2020   |   15435 kali

Senin (19/10), bagaimana budaya ikut menentukan arah kemajuan peradaban suatu bangsa menjadi pembuka wacana para pegawai KPKNL Metro. Tepat pukul 09.00 WIB, para pegawai KPKNL Metro telah tune in di depan perangkat masing-masing untuk mengikuti Webiner Budaya Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Webinar ini  digelar sebagai salah satu rangkaian Gebyar Daring 14 Tahun Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang. Nobar di lantai 3 KPKNL Metro menjadi pilihan untuk menyaksikan dan menyimak webinar ini secara bersama, yang tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegaha penyebaran Covid 19. Bagi para pegawai  yang WFH maupun dalam tugas dinas pun tetap dapat mengikutinya disela penyelesaian tugasnya melalui media smartphone.

Kolaborasi Kanwil DJKN Lampung Bengkulu dan Kanwil DJKN RSK, berhasil dengan apik menyajikan bagaimana budaya yang beragam di Indonesia dapat menjadi pemersatu bangsa. Webinar yang dilaksanakan  melalui media daring ini telah diikuti lebih dari 700 partisipan yang mengakses melalui media Zoom. Untuk memperluas jangkauan peserta, webinar juga dapat disaksikan  melalui kanal Youtube Sekretariat DJKN.  Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu selaku Moderator telah berhasil membawa webinar ini menjadi menarik untuk disimak.  Isa rachmatarwata, Dirjen Kekayaan Negara menjadi Keynote Speech-nya.  Untuk lebih dalam mengulas tentang budaya sebagai pemersatu bangsa dihadirkan oleh tiga narasumber, yakni Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat, Sudarsono Kepala Kanwil DJKN RSK dan Sadwika Salain, Budayawan Indonesia.

 Budaya merupakan salah satu sudut pandang yang diyakini akan bisa memberikan warna yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas DJKN. Budaya diharapkan mampu menjadi jawaban dari ide-ide yang selama ini mentok, dan tidak bisa dikembangkan lagi. Bukan hanya berpedoman pada literatur modern tapi belajar dari budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia, menjadi poin penting yang disampaikan oleh Isa Rachmatarwata, Dirjen Kekayaan Negara, dalam membuka webinar. Indonesia memiliki keragaman budaya yang mampu digali dan dikembangkan untuk menambah varian pada cara kerja dan dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh DJKN di masa mendatang. “Saya berharap para pegawai DJKN dapat mengkombinasikan kearifan lokal tanpa melepaskan nilai-nilai dasar Kementerian Keuangan,” tegas Isa.

Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), menjadi narasumber pertama yang menyampaikan materi tentang budaya, beliau menegaskan bahwa dibawah kepemimpinannya, Ia mengubah Tubaba menjadi kapubaten budaya yang berbasis ekologi. Untuk mewujudkan impiannya, pada masyarakat Tubaba ditanamkanlah prinsip ‘nemen’ yaitu pekerja keras, ‘nedes’ tidak kenal menyerah, dan ‘nerima’ yaitu ikhlas,” ungkapnya. Berbagai perubahan telah ia inisiasi, meliputi pembangunan manusia, pembangunan fisik dan non-fisik. Peningkatan kualitas di semua bidang menjadi impian yang diharapkan secepatnya dapat terwujud di Tubaba

Brain biochemist, Sadwika Salain menjadi narasumber berikutnya yang berhasil secara lugas memaparkan kebudayaan nusantara dalam perspektif Brain Plasticity dan Catur Yuga. Bukti-bukti sejarah berupa teknologi arsitektur dan teknologi canggih lainnya di berbagai belahan dunia menunjukkan kemajuan peradaban manusia sejak zaman pra sejarah., dikarenakan kemampuan otak manusia untuk beradaptasi dengan faktor internal dan faktor eksternal dalam pemahaman brain plasticity dan biomagnetic field.

Bagaimana keragaman kearifan lokal yang dimiliki Indonesia mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), disampaikan secara detail oleh Sudarsono, Kepala Kanwil DJKN RSK. Beliau mengaitkan budaya dengan fungsi Aparatur SipiL Negara (ASN) sebagai perekat dan pemersatu bangsa sesuai dengan UU No.5 Tahun 2014. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, ASN harus memiliki kompetensi sosiokultural. Dimana pun ASN bertugas dengan kompetensi yang dimilikinya, diharapkan  ia dapat mudah beradaptasi yang tentunya selalu  menghargai budaya serta adat istiadat setempat dan tetap terjaga produktifitasnya.

Memasuki sesi tanya jawab, terlihat antusiasme para peserta untuk mengetahui lebih jauh tentang budaya dan bagaimana keberagaman budaya dapat mempersatukan bangsa. Setiap pertanyaan yang disampaikan, direspon  narasumber dengan penjelasan dan uraian secara gamblang, yang tentunya semakin membuka cakrawala para peserta webinar akan arti pentingnya budaya. Sesi tanya jawab ini menjadi penutup  Webinar.


Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini