Pernahkah
KanceLahat merasa tidak dihargai, memberikan terlalu banyak entah itu materi
atau waktu, ataupun merasa powerless saat berada di situasi dan lingkungan tertentu?
Jika pernah, bisa saja secara tidak sadar kita mengizinkan diri kita
dikelilingi ataupun diperlakukan demikian dikarenakan kita tidak memiliki
batasan atau boundaries. Batasan atau boundaries merupakan limit yang menandakan hal-hal mana yang
dapat diterima dan tidak, apa yang bisa ditolerir atau tidak, baik itu berlaku
baik bagi orang lain ataupun diri kita sendiri.
Mengutip sebuah buku karangan Dr. Henry Cloud dan
Dr. John Townsend yang berjudul Boundaries, batasan itu layaknya sebuah rumah, yang memiliki
pagar, ruangan-ruangan tertentu seperti ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga
hingga kamar tidur. Kita, sebagai pemilik rumah, tentunya memiliki batasan
untuk orang-orang mana yang diizinkan masuk hanya sampai pagar depan, ruang
tamu atau bahkan kamar tidur. Nah, seperti itulah gambaran dari penerapan
batasan atau boundaries pada diri kita, baik itu batasan fisik, emosional
ataupun spiritual.
Bagi penulis, menetapkan batasan atau setting boundaries adalah hal yang sangat penting, bukan untuk
mengontrol orang lain tetapi untuk melindungi diri sendiri. Membuat batasan
bisa membuat kita untuk membedakan antara posisi kita dengan posisi orang lain
hingga membedakan keinginan kita dengan keinginan orang lain. Jadi, hidup yang
kita jalani ini bisa lebih selaras dengan value yang kita pegang.
Batasan juga merupakan salah satu bentuk kita dalam
mencintai diri sendiri atau yang dikenal dengan istilah self love, dimana kita berhak memiliki batasan personal dan
melindungi batasan tersebut. Boundaries sebagai pelindung memiliki arti bahwa kita sebagai
manusia yang memiliki otonomi atas diri sendiri berhak untuk melindungi diri
dari orang-orang yang hanya memanfaatkan, mengontrol ataupun memanipulasi kita.
Hal lain yang perlu diingat juga bahwa kita hidup tidak semestinya bertanggung
jawab atas kebahagiaan orang lain, melainkan kebahagiaan diri kita lah yang utama
dan terpenting.
Selanjutnya, memiliki batasan juga membantu kita
membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain, karena hubungan yang sehat
didasari dengan adanya mutual
respect. Hubungan yang sehat itu ialah
tentang bagaimana diri kita, bukan tentang apa yang telah kita lakukan ke orang
tersebut. Berbicara mengenai hubungan yang sehat, dalam kehidupan sehari-hari
tak sedikit orang yang senang menjalin hubungan dengan orang lain bukan karena
bagaimana orang tersebut, bukan karena kepribadian dan perilakunya, atau bahkan
bukan karena value yang mereka pegang, tetapi hanya karena orang
tersebut dirasa baik ke kita. Kata baik disini memiliki arti bahwa orang
tersebut bisa dengan mudah melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu kepada kita,
contohnya dengan mudah memberikan waktu ataupun energinya untuk kita. Mindset seperti inilah yang sulit membuat kita memiliki
hubungan yang sehat dengan orang lain. Jika kita bisa menerapkan batasan atau setting boundaries, maka akan mudah bagi kita mengetahui siapa saja
yang menghargai kita dengan tulus dan nantinya akan membawa kita untuk
menciptakan sebuah hubungan yang sehat pula.
-Seksi
Hukum dan Informasi-