Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
   150 991      Login Pegawai
Artikel KPKNL Lahat
Memahami Peran Seorang Working Mom

Memahami Peran Seorang Working Mom

Prilla Geonestri Ramlan
Selasa, 21 Desember 2021 |   17377 kali

            Menjadi ibu merupakan sesuatu yang membanggakan bagi seorang wanita. Peran yang disandangnya bukanlah peran biasa, dibutuhkan perjuangan besar dan tantangan yang tak mudah untuk dilalui, tak terkecuali bagi para ibu yang bekerja atau yang lebih dikenal dengan istilah working mom. Munculnya istilah working mom di era modern ini menunjukkan bahwa para wanita di Indonesia memiliki peran sebagai istri juga ibu dapat berkarir sesuai passion yang dimilikinya. Kesempatan dalam berkarir bagi wanita pun kini semakin terbuka seiring dengan meningkatnya kebutuhan jumlah pekerja wanita, maka tak heran jika jumlah ibu yang bekerja pun semakin meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase wanita bekerja pada 2018 di daerah perkotaan sebanyak 56,71 persen sedangkan pada daerah pedesaan sebanyak 27,61 persen. Data tersebut menunjukkan jika letak geografis turut menentukan bahwa wanita yang berkarir lebih banyak tersebar di daerah perkotaan dibanding pedesaan.

Tak mudah menjadi working mom, pastilah ada anggapan jika kita dianggap sebagai ibu yang tak sayang dengan anak, karena anak dititipkan dengan pengasuh ataupun daycare dan lebih mementingkan mencari uang. Padahal working mom juga memiliki alasan mengapa mereka tetap bekerja, di antaranya : faktor pendidikan, keadaan dan kebutuhan mendesak, alasan ekonomi, motif untuk mencari keuntungan, mengisi waktu kosong, mencari ketenaran dan hiburan, ataupun sekadar mengembangkan bakat. Di balik semua pilihan itu, tentulah ada risiko yang ditimbulkan. Begitu juga opini masyarakat tentang apa yang menjadi pilihan si ibu juga tidak bisa kita hindari. Namun perlu dipahami jika, baik menjadi working mom ataupun full mom, keduanya merupakan pilihan terbaik bagi para ibu, diperlukan pula pengorbanan yang tulus atas pilihan tersebut.

Umumnya dilema seorang working mom akan muncul ketika masa cuti melahirkan sudah habis, artinya para ibu harus siap menangani semua tanggung jawab, baik di kantor maupun di rumah. Ia harus bangun lebih pagi daripada semua orang, memandikan dan menyusui si kecil terlebih dahulu sebelum berangkat kerja, tidak lupa menyiapkan sarapan ataupun bekal bagi sang ayah. Namun, sebagai working mom, para ibu juga tidak bisa serta-merta melupakan tugasnya di kantor. Ketika seorang perempuan telah memilih untuk berkeluarga dan bekerja, maka diperlukan adanya prioritas agar semua dapat terkendali dengan baik dan tercapai keseimbangan di antara keduanya. Setelah menentukan prioritas, ibu yang bekerja harus pintar dalam membagi waktu sesuai dengan prioritas yang sudah ditetapkan. Diperlukan disiplin agar semuanya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Memang tidak mudah menjadi working mom, tetapi jika kita dapat membagi waktu dengan baik maka semua masalah dapat diatasi. Tidak ada pula yang lebih baik atau buruk dalam memilih menjadi seorang working mom ataupun fulltime mom, karena bagi ibu, kebahagiaan keluarga merupakan kebahagiannya. Jadi, untuk semua ibu yang bekerja, ketahuilah bahwa kerja keras ibu tidaklah sia-sia. Jika merasa lelah, ingatlah ibu memiliki buah hati yang sehat dan ceria yang selalu menanti ibu di rumah sepulang kerja. Bagaimanapun pekerjaan kita sehari-hari, ingatlah untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selamat Memperingati Hari Ibu!

 

-Seksi Hukum dan Informasi-

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Floating Icon