Landscaping
secara pengertiannya merupakan aktivitas memodifikasi suatu lahan yang
bertujuan untuk menciptakan keindahan. Secara umum aktivitas dimaksud lebih
mengarah kepada sektor pertamanan, mulai taman dengan area yang kecil sampai
dengan sangat besar, dimana aktivitas landscaping merupakan salah satu kegiatan
dalam manajemen aset. Jika landscaping diterapkan pada properti, maka selain
membuat properti tersebut menjadi lebih indah, bisa jadi juga dapat
meningkatkan nilainya. Namun saat ini terminologi landscaping telah berkembang
pengertiannya yang tidak hanya soal pertamanan, dan ke depannya mungkin bisa
lebih berkembang lagi sesuai kondisi yang dinamis di dunia properti.
Dalam artikel ini, masih sebatas landscaping konteks
pertamanan, akan kami informasikan tentang landscaping pada Taman Bundaran
Ngurah Rai dan batas jalur di Tol Bali Mandara yang terletak di Kabupaten
Badung, Bali. Kedua objek diharapkan bisa menjadi ikon Pulau Bali khususnya Kota
Denpasar yang akan selalu diingat oleh warga maupun pengunjung Pulau Bali.
Letaknya yang dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai, dimana apabila
pengunjung Bali yang melalui Bandara akan menuju Kota Denpasar maupun kawasan
Nusa Dua, maka akan melewatinya. Khusus Tol Bali Mandara memang sudah dikenal
sebagai jalan tol yang dibangun di atas laut sehingga bisa dikatakan sebagai
salah satu ikon Pulau Bali. Namun untuk Taman Bundaran Ngurah Rai apakah sudah
dikenal sebagai ikon Kota Denpasar? Sepertinya belum. Perlu diketahui, dalam
sejarahnya Kota Denpasar adalah “anak” dari Badung, artinya dahulu Kota
Denpasar merupakan wilayah dari Kabupaten Badung, sehingga Denpasar-Badung
adalah satu.
Taman Bundaran Ngurah Rai adalah taman yang terletak di
persimpangan jalur arah Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua, Jalan Bypass Denpasar,
dan Tol Bali Mandara. Jika anda mengetahui landmark Patung I Gusti Ngurah Rai,
maka disitulah letak Taman Bundaran Ngurah Rai. Pada gelaran KTT G20 beberapa
waktu lalu, sebagai salah satu bagian proyeknya, terhadap Taman Bundaran Ngurah
Rai dan Tol Bali Mandara dilakukan upgrade landscaping. Landscaping dalam
konteks pertamanan terdiri dari 3 unsur yaitu unsur elemen keras (hardscape),
unsur elemen lunak (softscape), dan unsur elemen keindahan (artscape). Pada Tol
Bali Mandara dilakukan upgrade landscaping unsur softspace yaitu berupa
pembuatan taman di batas jalur yang diisi dengan tanaman Bougenville dan unsur
artspace yaitu berupa penambahan ornamen khas Bali pada lampu penerang
sepanjang jalan tol. Sedangkan pada Taman Bundaran Ngurah Rai dilakukan upgrade
landscaping unsur hardspace berupa penataan pedestrian taman, perombakan objek
pendukung landmark Patung Ngurah Rai, dan pemasangan tiang-tiang bendera, unsur
softspace taman dilakukan penggantian tanaman menjadi lebih beragam jenis,
serta unsur artspace-nya adalah dengan menambah sejumlah ornamen disekitar Patung
Ngurah Rai dan lampu-lampu taman.
Upgrading landscaping tersebut terutama pada Taman
Bundaran Ngurah Rai diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang indah bagi
delegasi KTT G20 ketika melewatinya. Pada saat ini setelah gelaran KTT G20
usai, selanjutnya taman tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu ikon Kota Denpasar
yang bisa dinikmati oleh warga setempat maupun pengunjung Pulau Bali terutama
yang menggunakan moda transportasi pesawat melalui Bandara Internasional Ngurah
Rai. Namun, karena akses pada Taman Bundaran Ngurah Rai relatif kurang baik,
tidak ada lahan parkir hanya ada untuk beberapa ruang untuk sepeda motor, dan
tidak ada zebracross untuk penyeberangan sementara lalulintas di sekitar
bundaran cukup ramai, maka agak sulit untuk dapat mengunjungi taman sehingga pengunjung
relatif sedikit padahal landscaping-nya sangat indah untuk dapat dinikmati dengan
bonus view pesawat landing di Bandara Ngurah Rai. Itulah mengapa sepertinya
Taman Bundaran Ngurah Rai belum bisa sepenuhnya menjadi ikon kota.
(Septsonno//Muhamad Furqon)