Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar > Artikel
Landscaping Ikon Perkotaan, Upaya Meningkatkan Daya Tarik Kota
Septsonno
Senin, 26 Desember 2022   |   1704 kali

Landscaping secara pengertiannya merupakan aktivitas memodifikasi suatu lahan yang bertujuan untuk menciptakan keindahan. Secara umum aktivitas dimaksud lebih mengarah kepada sektor pertamanan, mulai taman dengan area yang kecil sampai dengan sangat besar, dimana aktivitas landscaping merupakan salah satu kegiatan dalam manajemen aset. Jika landscaping diterapkan pada properti, maka selain membuat properti tersebut menjadi lebih indah, bisa jadi juga dapat meningkatkan nilainya. Namun saat ini terminologi landscaping telah berkembang pengertiannya yang tidak hanya soal pertamanan, dan ke depannya mungkin bisa lebih berkembang lagi sesuai kondisi yang dinamis di dunia properti.

            Dalam artikel ini, masih sebatas landscaping konteks pertamanan, akan kami informasikan tentang landscaping pada Taman Bundaran Ngurah Rai dan batas jalur di Tol Bali Mandara yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Kedua objek diharapkan bisa menjadi ikon Pulau Bali khususnya Kota Denpasar yang akan selalu diingat oleh warga maupun pengunjung Pulau Bali. Letaknya yang dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai, dimana apabila pengunjung Bali yang melalui Bandara akan menuju Kota Denpasar maupun kawasan Nusa Dua, maka akan melewatinya. Khusus Tol Bali Mandara memang sudah dikenal sebagai jalan tol yang dibangun di atas laut sehingga bisa dikatakan sebagai salah satu ikon Pulau Bali. Namun untuk Taman Bundaran Ngurah Rai apakah sudah dikenal sebagai ikon Kota Denpasar? Sepertinya belum. Perlu diketahui, dalam sejarahnya Kota Denpasar adalah “anak” dari Badung, artinya dahulu Kota Denpasar merupakan wilayah dari Kabupaten Badung, sehingga Denpasar-Badung adalah satu.

            Taman Bundaran Ngurah Rai adalah taman yang terletak di persimpangan jalur arah Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua, Jalan Bypass Denpasar, dan Tol Bali Mandara. Jika anda mengetahui landmark Patung I Gusti Ngurah Rai, maka disitulah letak Taman Bundaran Ngurah Rai. Pada gelaran KTT G20 beberapa waktu lalu, sebagai salah satu bagian proyeknya, terhadap Taman Bundaran Ngurah Rai dan Tol Bali Mandara dilakukan upgrade landscaping. Landscaping dalam konteks pertamanan terdiri dari 3 unsur yaitu unsur elemen keras (hardscape), unsur elemen lunak (softscape), dan unsur elemen keindahan (artscape). Pada Tol Bali Mandara dilakukan upgrade landscaping unsur softspace yaitu berupa pembuatan taman di batas jalur yang diisi dengan tanaman Bougenville dan unsur artspace yaitu berupa penambahan ornamen khas Bali pada lampu penerang sepanjang jalan tol. Sedangkan pada Taman Bundaran Ngurah Rai dilakukan upgrade landscaping unsur hardspace berupa penataan pedestrian taman, perombakan objek pendukung landmark Patung Ngurah Rai, dan pemasangan tiang-tiang bendera, unsur softspace taman dilakukan penggantian tanaman menjadi lebih beragam jenis, serta unsur artspace-nya adalah dengan menambah sejumlah ornamen disekitar Patung Ngurah Rai dan lampu-lampu taman.

            Upgrading landscaping tersebut terutama pada Taman Bundaran Ngurah Rai diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang indah bagi delegasi KTT G20 ketika melewatinya. Pada saat ini setelah gelaran KTT G20 usai, selanjutnya taman tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu ikon Kota Denpasar yang bisa dinikmati oleh warga setempat maupun pengunjung Pulau Bali terutama yang menggunakan moda transportasi pesawat melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Namun, karena akses pada Taman Bundaran Ngurah Rai relatif kurang baik, tidak ada lahan parkir hanya ada untuk beberapa ruang untuk sepeda motor, dan tidak ada zebracross untuk penyeberangan sementara lalulintas di sekitar bundaran cukup ramai, maka agak sulit untuk dapat mengunjungi taman sehingga pengunjung relatif sedikit padahal landscaping-nya sangat indah untuk dapat dinikmati dengan bonus view pesawat landing di Bandara Ngurah Rai. Itulah mengapa sepertinya Taman Bundaran Ngurah Rai belum bisa sepenuhnya menjadi ikon kota.

 

 (Septsonno//Muhamad Furqon)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini