Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar > Artikel
Jembatan Cinta, Penghubung Dua Pulau di Bali
Mayumi Ralisda Jawas
Rabu, 28 September 2022   |   979 kali

Bali, yang dikenal sebagai pulau dewata memiliki banyak tempat wisata yang menarik bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Bali juga memiliki pulau-pulau kecil yang menawarkan keindahan alam yang tak kalah menarik. Diantaranya adalah Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Kedua pulau ini bersama dengan Nusa Penida merupakan gugusan tiga Nusa yang terletak di Kabupaten Klungkung, Bali. Ketiga pulau ini dapat diakses dengan mudah menggunakan kapal cepat dari 4 (empat lokasi):

1.     Pelabuhan Sanur, Denpasar

2.     Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar

3.     Pelabuhan Tribuana, Kusama, Klungkung

4.     Pelabuhan Padangbai, Karangasem

Dari keempat dermaga tersebut, pelabuhan Sanur relatif lebih sering dipilih oleh wisatawan karena lokasinya lebih mudah dijangkau di wilayah selatan Bali. Pengunjung dapat memilih untuk menyeberang ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan. Nusa Penida adalah pulau terbesar diantara tiga nusa dan terpisah sekitar 2 km dengan Nusa Lembongan. Sedangkan, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan terkenal dengan twin Islands karena jaraknya yang berdekatan satu sama lain. Kedua pulau tersebut hanya dipisahkan oleh 100m laut yang terhubung dengan sebuah jembatan gantung yellow bridge yang menjadi ikon kedua pulau tersebut. 

Seperti namanya, jembatan gantung ini berwarna kuning dengan latar laut biru yang terlihat sangat cantik dan menarik untuk dijadikan objek foto. Jembatan ini juga dikenal dengan jembatan cinta setelah banyak pasangan mengabadikan momen kebersamaannya di depan jembatan ini. Karena fungsinya sebagai penghubung dua pulau yang berseberangan, jembatan ini menjadi simbol hubungan antara dua individu.

Didirikan pada tahun 1996, jembatan ini sempat ambruk dan ditutup pada tahun 2016 karena konstruksi yang usang dan tidak dapat menahan beban pengunjung. Pada tahun 2017, jembatan resmi dibuka kembali untuk publik setelah dibangun kembali menggunakan plat baja yang lebih kokoh. Dengan lebar 1,8 meter, jembatan ini hanya dapat diakses oleh pejalan kaki dan kendaraan bermotor roda dua. Selain berburu foto, pengunjung juga dapat bersepeda mengitari pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, menikmati pemandangan jernihnya air laut dan rutinitas kapal yang lalu lalang di bawah jembatan, serta menikmati keindahan bawah laut dengan snorkeling.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini