Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar > Artikel
Pura Besakih " Mother of Temple"
I Dewa Ayu Oka Maya Saputri Artini
Kamis, 21 Juli 2022   |   19677 kali

Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan RendangKabupaten Karangasem, yang berjarak 52,1 km dari Renon. Pura Besakih berada di lereng sebelah barat Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali. Letak Pura Besakih sengaja dipilih di desa yang dianggap suci karena letaknya yang tinggi, yang disebut Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih. Nama Besakih diambil dari Bahasa Sanksekerta, wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama Pura Besakih didasari pula oleh mithologi Naga Basuki sebagai penyeimbang Gunung Mandara. Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura Lainnya). Disebut mother of temple karena Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali

Pura Besakih di bangun tahun 1284 oleh Rsi Markandeya yang merupakan seorang pemuka agama Hindu keturunan India. Rsi Markandeya membangun Pura Besakih karena mendengar suara gaib ketika bermeditasi di Dataran Tinggi Dieng. Ia dan pengikutnya pun sampai membelah hutan di Jawa untuk sampai ke pulau Bali. Konon di kala itu belum terdapat selat Bali seperti sekarang, karena pulau Jawa dan pulau Bali masih menjadi satu dan belum terpisahkan oleh lautan. Karena saking panjangnya pulau yang kita sebut sekarang dengan sebutan pulau Jawa dan pulau Bali, maka pulau ini di beri nama pulau Dawa yang artinya pulau panjang.

Banyaknya peninggalan zaman megalitik, seperti menhir, tahta batu, struktur teras pyramid yang ditemukan di kompleks Pura Besakih menunjukkan bahwa sebagai tempat yang disucikan nampaknya Besakih berasal dari zaman yang sangat tua, jauh sebelum adanya pengaruh agama Hindu. Pura Besakih saat ini selain menjadi tempat persembahyangan untuk umat hindu juga menjadi tempat wisata karena memiliki sejumlah daya tarik,  selain keindahan alamnya juga karena dekat dengan beberapa tempat wisata yang sedang hits di Bali saat ini., seperti Taman Bunga Edelweis, Taman Jinja Bali (Taman unik ini menggunakan konsep ala Jepang )

Saat ini kawasan Pura Besakih dalam tahap penataan. Penataan dilakukan sebagai upaya perlindungan kawasan cagar budaya Pura Agung Besakih yang merupakan destinasi wisata kelas dunia. Sering terjadi apabila adanya upacara besar di Pura Besakih maka akan sangat ramai pengunjung untuk beribadah, sehingga untuk mengantisipasinya dibuat alur masuk dan keluar yang berbeda, sehingga tidak ada penumpukan, termasuk sirkulasi jalan untuk kendaraan akan diatur. Penataan Pura Agung Besakih  dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dengan mekanisme rancang dan bangun (design and build) meliputi Area Manik Mas berupa gedung parkir setinggi 4 lantai seluas 55.201 m2 berkapasitas 66 unit bus, 1.369 unit mobil, 18 unit kios besar, dan 12 unit kios kecil. Kemudian penataan Area Bencingah berupa pembangunan kios pedagang sebanyak 358 kios dengan luas total bangunan 7.587 m2 meliputi 196 kios besar (berukuran 4 m x 6 m) dan 162 kios kecil (berukuran 2,5 m x 3 m). Ditargetkan selesai konstruksinya pada akhir 2022 dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada 2023.  (foto maya )

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini