Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Denpasar > Artikel
Apa sih Upacara Potong Gigi itu ?
I Dewa Ayu Oka Maya Saputri Artini
Senin, 28 Maret 2022   |   79808 kali

Mendengar kata potong gigi untuk yang bukan umat Hindu pasti yang terbayang dalam benak mereka adalah gigi yang dipotong. Nah agar tidak keliru , yuk kita kenali apa itu upacara potong gigi .

Upacara Potong gigi  yang dalam bahasa bali sering pula disebut  mepandes, mesangih atau metatah merupakan ritual keagamaan yang harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali, khususnya bagi yang telah menginjak masa remaja. Dalam ajaran ini terkandung nilai-nilai pendidikan budi pekerti yang sedang dibutuhkan pada masa remaja sebagai sarana dalam pembentukan kepribadian anak yang merupakan kelanjutan dari pembentukan di masa bayi dalam kandungan, dengan harapan lahirnya anak yang suputra (anak yang baik). Oleh karena itu, sifat-sifat keraksasaan tersebut perlu dinetralisir dan dikendalikan, agar nantinya dapat tercapainya tujuan, yaitu diharapkan sifat-sifat keraksasaan dapat berubah menjadi sifat-sifat kebaikan. Upacara potong gigi adalah ritual  yang sudah dilaksanakan sejak dahulu kala dan terus berkembang sampai saat ini. Dan biasanya di Bali upacara potong gigi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan upacara Ngaben, pernikahan, dan Ngeresi.

Selain itu, Upacara Potong Gigi mengandung makna yang dalam bagi kehidupan, yaitu: (1) pergantian perilaku untuk menjadi manusia sejati yang dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu, (2) memenuhi kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang sejati dan (3) untuk dapat bertemu kembali kelak di surga antara anak dengan orang tuanya setelah sama-sama meninggal.

 

Metatah berasal dari kata tatah yang dalam bahasa Bali berarti pahat. Potong gigi dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang atas. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati. Setelah gigi dikikir, peserta metatah diminta untuk mencicipi enam rasa. Dari pahit dan asam, pedas, sepat, asin dan manis. Setiap rasa ini memiliki makna di dalamnya. Rasa pahit dan asam adalah simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras. Rasa pedas sebagai simbol tentang kemarahan, senantiasa sabar apabila mengalami hal yang menimbulkan emosi kemarahan. Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin menandakan kebijaksanaan sedangkan rasa manis sebagai penanda kehidupan yang bahagia.

Upacara potong gigi umumnya dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit namun ada pula di beberapa daerah di Bali melaksanakannya pada subuh sebelum matahari terbit. Pakaian potong gigi juga sangat khusus, berwarna putih dan kuning. Sehari sebelumnya biasa dilakukan upacara mekekeb atau mepingit untuk yang akan melakukan potong gigi. Mereka dilarang untuk keluar rumah. Upacara potong gigi memerlukan dana yang tidak sedikit, untuk itu sering diadakan metatah massal yang boleh diikuti oleh masyarakat yang kurang mampu, bahkan ada beberapa desa yang melaksanakan potong gigi massal gratis.

Metatah adalah ritual wajib bagi umat Hindu, dan merupakan kewajiban orang tua melaksanakannya sebelum anak mereka memasuki perkawinan.  (humas HI/ foto Maya)



Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini