Mendengar kata potong gigi untuk yang bukan umat Hindu pasti
yang terbayang dalam benak mereka adalah gigi yang dipotong. Nah agar tidak
keliru , yuk kita kenali apa itu upacara potong gigi .
Upacara Potong gigi yang dalam bahasa bali sering pula disebut
mepandes, mesangih atau metatah merupakan ritual keagamaan yang harus
dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali, khususnya bagi yang telah menginjak
masa remaja. Dalam ajaran ini terkandung nilai-nilai pendidikan budi pekerti
yang sedang dibutuhkan pada masa remaja sebagai sarana dalam pembentukan
kepribadian anak yang merupakan kelanjutan dari pembentukan di masa bayi dalam
kandungan, dengan harapan lahirnya anak yang suputra (anak yang baik). Oleh
karena itu, sifat-sifat keraksasaan tersebut perlu dinetralisir dan
dikendalikan, agar nantinya dapat tercapainya tujuan, yaitu diharapkan
sifat-sifat keraksasaan dapat berubah menjadi sifat-sifat kebaikan. Upacara potong
gigi adalah ritual
yang sudah dilaksanakan sejak dahulu
kala dan terus berkembang sampai saat ini. Dan biasanya di Bali upacara potong gigi ini dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan upacara Ngaben, pernikahan, dan Ngeresi.
Selain itu, Upacara Potong Gigi mengandung
makna yang dalam bagi kehidupan, yaitu: (1) pergantian perilaku untuk menjadi
manusia sejati yang dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu, (2) memenuhi
kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang
sejati dan (3) untuk dapat bertemu kembali kelak di surga antara anak dengan
orang tuanya setelah sama-sama meninggal.
Metatah berasal dari kata tatah yang dalam bahasa Bali berarti pahat. Potong
gigi dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang
atas. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati. Setelah
gigi dikikir, peserta metatah diminta untuk mencicipi enam rasa. Dari pahit dan
asam, pedas, sepat, asin dan manis. Setiap rasa ini memiliki makna di dalamnya.
Rasa pahit dan asam adalah simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras.
Rasa pedas sebagai simbol tentang kemarahan, senantiasa sabar apabila mengalami
hal yang menimbulkan emosi kemarahan. Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada
peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin menandakan kebijaksanaan
sedangkan rasa manis sebagai penanda kehidupan yang bahagia.
Upacara potong gigi
umumnya dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit namun ada pula di
beberapa daerah di Bali melaksanakannya pada subuh sebelum matahari terbit. Pakaian
potong gigi juga sangat khusus, berwarna putih dan kuning. Sehari sebelumnya biasa dilakukan upacara mekekeb atau mepingit untuk yang akan melakukan
potong gigi. Mereka dilarang untuk keluar rumah. Upacara potong gigi memerlukan
dana yang tidak sedikit, untuk itu sering diadakan metatah massal yang boleh
diikuti oleh masyarakat yang kurang mampu, bahkan ada beberapa desa yang
melaksanakan potong gigi massal gratis.
Metatah adalah ritual wajib bagi umat Hindu, dan merupakan kewajiban orang tua
melaksanakannya sebelum anak mereka memasuki perkawinan. (humas HI/ foto Maya)