Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bukittinggi > Artikel
Manfaat Hobi sebagai Bagian dari Work-Life Balance
Mochammad Teguh Ariyanto
Jum'at, 24 September 2021   |   916 kali

Setiap orang yang bekerja pada perusahaan maupun institusi pemerintah sudah sewajarnya memberikan dedikasi yang maksimal bagi organisasinya. Bahkan pada situasi tertentu seseorang memberikan dedikasi secara ekstra dengan bekerja melebihi waktu yang ditentukan kantor alias lembur/overwork. Belakangan ini kerja lembur/overwork bagi sebagian orang justru menjadi suatu budaya dan kebanggaan (overwork glorification). Budaya tersebut tidak muncul dengan sendirinya. Dalam beberapa situasi, tuntutan bekerja lembur datang dari atasan namun ada pula pekerja yang memiliki sifat workaholic, berinisiatif melakukan lembur atas kemauannya tanpa tekanan dari siapapun.

Secara umum dengan bekerja lembur seseorang akan memberikan kontribusi lebih kepada unit kerja dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan kinerja organisasi. Namun apakah lembur yang dilakukan terus menerus akan memberikan manfaat yang sepadan bagi pekerja maupun organisasi pada rentang waktu yang lebih panjang? Dilansir dari hellosehat.com, terlalu sering lembur memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, antara lain berpotensi meningkatkan stress dan tekanan darah, bahkan berujung pada depresi. Selain itu konsumsi makanan berlebih yang dilakukan saat lembur dan dibarengi dengan kurangnya olahraga sebagai akibat dari alokasi waktu yang sudah habis oleh rutinitas kerja dapat berujung pada berbagai penyakit, salah satunya diabetes. Beragam penyakit yang dapat timbul dari terlalu sering lembur tentu akan sangat berpengaruh pada performa kerja, yang pada akhirnya juga akan merugikan perusahaan/organisasi.

Melihat potensi bahaya lembur tersebut, muncul gerakan work-life balance yang saat ini telah banyak digalakkan organisasi/perusahaan, salah satunya oleh Kementerian Keuangan sejak beberapa tahun yang lalu. Sebagai salah satu Gerakan Efisiensi, Kementerian Keuangan memberikan definisi work-life balance sebagai pemanfaatan jam kerja secara efektif dan meminimalisir jam lembur, dengan tetap memperhatikan tanggung jawab dan penyelesaian pelaksanaan tugas.

Dengan berlakunya work-life balance, pekerja dapat mengalokasikan waktu dengan hal lain di luar pekerjaan, salah satunya dengan menjalani hobi. Tidak hanya melepaskan pikiran dari rutinitas kerja, hobi akan mengarahkan pikiran kita kepada hal yang benar-benar diminati, sehingga tidak salah jika hobi menjadi salah satu aktifitas yang dapat meredakan stress yang mungkin timbul dari rurinitas kerja. Tidak hanya itu, beberapa hobi juga memiliki manfaat lain seperti meningkatkan kreatifitas, kecerdasan dan percaya diri, seperti hobi bermain alat musik, bernyanyi, olahraga, menulis, dan bermain game.

Dalam pola hidup work-life balance, hobi memiliki peranan yang penting bagi pekerja dan tempat ia bekerja. Dari penjelasan terkait hobi di atas, terlihat bahwa manfaat yang diperoleh dari menjalankan hobi memiliki hubungan yang linier dengan pekerjaan. Selain menjaga performa kerja dengan pikiran yang segar, hobi yang dilakukan di luar jam kerja dengan alokasi waktu yang tepat bahkan memiliki potensi dalam peningkatan kualitas kerja. (Ari)

 

Referensi:

-     Julia Rosen, 2018, “How a Hobby can Boost Researchers’ Productivity and Creativity”, https://www.nature.com/articles/d41586-018-05449-7, diakses pada 29 September 2021

-       “5 Bahaya Kerja Lembur Bagi Kesehatan Anda”, https://hellosehat.com/jantung/penyakit-jantung/5-bahaya-bekerja-berlebihan-bagi-kesehatan, diakses pada 29 September 2021

-    Codemi Publication, 2021, “Glorifikasi Overwork dan Mengapa Hal Itu Buruk”, https://codemi.co.id/glorifikasi-overwork-dan-mengapa-hal-itu-buruk/, diakses pada 29 September 2021

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini