Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Siapa Sangka Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Ada di Agam?
Corina Nafia
Selasa, 05 Mei 2020   |   1379 kali

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam terletak di daerah equator (khatulistiwa) di Kototabang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dengan ketinggian 864,5 meter diatas permukaan laut.

Balai ini dibangun untuk melengkapi data-data meteorologi untuk daerah Indonesia bagian barat. Fasilitas ini diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi DR. Muhammad AS Hikam pada tanggal 26 Juni 2001 dengan nama Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang. Tugas dari balai ini adalah melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer.

Secara umum, LAPAN mengelola empat jenis BMN. Pertama, tanah dan bangunan seperti gedung kantor, rumah negara, laboratorium, gudang dan bengkel. Kedua, bahan baku terkait teknologi satelit, roket, penerbangan, sains dan antariksa, serta penerbangan jauh.  Selain itu, LAPAN juga memiliki antena, teleskop, satelit, pesawat, dan alat-alat untuk uji integrasi perakitan. Terakhir, LAPAN juga memiliki aset tak berwujud berupa hasil kajian, data citra penginderaan jauh, dan desain industri. 

Dalam hal ini, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam memiliki beberapa antena dalam pengamatan atmosfer, seperti Radar Atmosfer Ekuatorial (EAR), Radio Acoustic Sound System (RASS), Distrometer and Optical Rain Gauge (ORG), X-band Rain Radar, Celilometer, dan VSAT.

Sebagai Informasi, bahwa beberapa antena tersebut berfungsi sebagai pengamatan turbulensi atmosfer (1,5-20 km), pengamatan irregularitas ionosfer (>90 km), dan alat untuk mendapatkan data tingkat curah hujan yang terjadi terus-menerus.

Selain itu, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam juga berperan dalam dunia edukasi khususnya di Sumatera Barat. Dimana, beberapa lembaga tinggi ataupun sekolah menengah secara rutin melakukan kunjungan dan pembelajaran pada balai pengamatan tersebut.

Dinamika pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) terus berkembang. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan kerja keras serta saling bersinergi. Untuk mewujudkan pengelolaan BMN yang efektif, efisien, optimal dan akuntabel harus dilakukan dengan continues improvement dan sinergi positif.

Penulis: Corina Nafia - KPKNL Bukittinggi

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini