Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bima > Berita
KUNJUNGAN KERJA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEAGARA "Walaupun Secara Fisik Terpisah-Pisah, Namun Secara Tekad Dan Semangat Tetap Bersatu"
Lalu Muhammad Umar Al-faruq
Minggu, 12 April 2020   |   203 kali

Bima (11/04) Direktur Jenderal Kekayaan Negara melakukan kunjungan kerja ke KPKNL Lhokseumawe dan KPKNL Bima pada tanggal 11 April 2020. Namun kunjungan kali ini berbeda dengan kunjungan-kunjungan kerja sebelumnya. Kunjungan kerja kali ini tidak dengan mendatangai secara langsung kantor vertikal yang ada di daerah, tetapi  melalui video conference via aplikasi zoom. Walaupun dilakukan secara virtual, tetapi tidak menyurutkan semangat para Direktur, Tenaga Pengkaji, Kakanwil, dan seluruh pegawai KPKNL Lhokseumawe dan KPKNL Bima yang mengikuti melalui video conference.

Moderator acara, Dedi Syarif Usman selaku Sesditjen Kekayaan Negara mengawali dengan mempersilahkan Isa Rachmatarwata selaku Dirjen Kekayaan Negara untuk membuka dan memberikan arahan. “Sudah berencana di awal tahun untuk mengunjungi teman-teman DJKN baik di Lhokseumawe maupun Bima secara langsung, namun karena kondisi wabah yang terjadi, sehingga dilakukan secara virtual” kata Isa dalam sambutannya via video conference. Dirjen Kekayaan Negara juga menyampaikan agar tetap benar-benar membatasi pergerakan seluruh jajarannya, tetap di rumah. WFH agar dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar keadaan cepat kembali normal, dan patuhi pedoman-pedoman dalam surat-surat edaran. Walaupun secara fisik terpisah-pisah, namun secara tekad dan semangat  harus tetap bersatu.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian kondisi terkini dari KPKNL Lhokseumawe dan KPKNL Bima oleh masing-masing Kepala Kantor, yang pada intinya menyampaikan bahwa situasi terkini baik di KPKNL Lhokseumawe maupun di KPKNL Bima masih kondusif untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan dengan standar keamanan kesehatan yang tinggi.

Sebelum memperkenalkan jajarannya, sebagai penambah semangat, Nyoman Heryawan selaku Kepala KPKNL Bima mengajak seluruh pegawai KPKNL Bima untuk bersama-sama melantangkan yel-yel KPKNL Bima. Para pegawai tampak bersemangat untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan saran serta pesan dan kesan, bercerita mengenai kondisi pribadi, pengalaman dan kegiatan selama bekerja dalam kondisi yang terbatas di tengah pandemic COVID-19.

Nyoman Heryawan menjelaskan bahwa di Kota Bima terdapat sebanyak 115 kasus COVID-19 yang terdiri dari 113 orang berstatus ODP dan 2 orang berstatus PDP. Nyoman juga menambahkan Kondisi masyarakat Kota Bima masih banyak yang mengabaikan anjuran untuk social/phisical distancing dari pemerintah, Fasilitas Kesehatan di Kota Bima yang masih sangat terbatas seperti tidak adanya ruangan ICU yang tersedia di RSUD Bima dan masih banyaknya pemudik yang berdatangan ke Kota Bima dan sekitarnya.

“Dari total pegawai KPKNL Bima sebanyak 20 pegawai ASN dan 13 Non ASN, 19 pegawai ASN dan 13 Pegawai NonASN dalam kondisi sehat dan terdapat 1 pegawai ASN dalam kondisi sakit sedang” tutur Nyoman melalui Video Conference. Nyoman juga menyampaikan bahwa KPKNL Bima berupaya dengan sungguh-sungguh untuk memutus penyeberan Virus COVID-19 yaitu dengan memberikan Penugasan WFH sebagian Pegawai KPKNL Bima (14 orang), dan mengatur jadwal WFO (4 orang) untuk minimal jumlah pegawai, tidak menyelenggarakan layanan tatap muka, pemeriksaan suhu badan saat memasuki area kantor, menyediakan masker, sarung tangan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan vitamin/penambah daya tahan tubuh di kantor, mengajukan revisi anggaran untuk penanganan COVID-19, updating kondisi kesehatan masing-masing pegawai, pelaporan penugasan WFH secara berkala, dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala pada area kantor.

Dalam suatu kesempatan, Fahdrian Kemala, kepala seksi pelayanan penilaian KPKNL Bima membacakan puisi yang berjudul “Hikayat Corona”:

Alkisah di sebuah dunia, Mewabahlah virus corona,Yang bermula di Negeri Panda, Hingga menyebar ke seluruh bangsa

Dunia kalut tidak terhingga, Karena corona tak terlihat mata, Menjadi musuh umat manusia, Yang menyerang tanpa senjata

Hingga akhirnya, Corona datang ke negeriku tercinta, Membuat gaduh penduduk kota, Karena tak siap menghadapi petaka

Awalnya....Banyak yang memandang sebelah mata, Mungkin mereka anggap sandiwara, Atau hanya khayalan belaka

Kemudian saatnya tiba, Corona itu datang pada mereka, Pikiran mereka mulai terbuka, Karena kenyataan yang ada, Mendadak muncul di depan mata

Namun apa mau dikata, Wabah itu terlanjur bertahta, Mengangkangi pusat Negara, Merebak ke seantero nusantara

Disaat petaka itu melanda, Ada manusia yang tak bisa ditata, Berkeliaran entah kemana, Atau malah pergi berwisata

Ada juga yang menangguk harta, Mengambil kesempatan dalam bencana, Entah karena mereka loba, Atau karena miskin dana

Diantara mereka, Ada yang panik luar biasa, Pergi belanja kemana mana, Hingga barang menjadi langka

Diantara mereka, Masih ada yang bahagia, Tersenyum ceria dan tertawa, Mereka tak mau ikutan gila, Mendengar berita berita petaka

Diantara mereka, Ada yang lelah dan tak berdaya, Karena lapar dan dahaga, Corona menghancurkan ekonomi mereka

Diantara mereka, Ada orang orang luar biasa, Yang bersedia berkorban nyawa, Melawan musuh tak tampak mata, Membantu sesama dengan siaga, Diiringi keterbatasan sumber daya, Hingga mereka pun menderita, Bahkan ada yang masuk pusara

Kami di KPKNL Bima, Juga bagian dari mereka, Yang terkurung dan terpenjara, Demi menafkahi keluarga

Tak bisa kemana mana, Walau hanya sekedar untuk berjumpa, Dengan buah hati dan belahan jiwa, Oh...sungguh amat menderita

Hikayat corona, Sudah diatur di alam sana, Oleh sang maha pencipta

Untuk memberi pesan dan makna, Pada seluruh umat manusia

Marilah kita terus berdoa, Mendekatkan diri pada yang maha kuasa, Agar terhindar dari marabahaya, Serta tabah menghadapi realita

Ketika nanti badai ini sirna, Kita tata kembali kehidupan berbangsa, Yang sempat porak poranda, Untuk masa depan yang bahagia


Dalam acara ini diperkenalkan juga 2 (dua) Pejabat baru sebagai anggota keluarga DJKN, yaitu Ahmad Yani sebagai Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan, dan Basuki Purwadi sebagai Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara.

Dipenghujung acara, Dedi Syarif Usman mengapresiasi KPKNL Lhokseumawe dan KPKNL Bima yang telah lolos dalam penilaian Kantor kategori  Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Tingkat Eselon 1. Dirjen Kekayaan Negara menutup acara sekaligus berpesan agar tetap disiplin memutus penyebaran COVID-19, seluruh pegawai agar selalu mengikuti dan memperhatikan arahan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.


Foto/Teks : HI KPKNL Bima

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini