Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Biak > Artikel
Tips Fotografi Dokumentasi Yang Menarik Dan Publishable
Mohammad Iqbal Firzada
Jum'at, 27 Agustus 2021   |   37128 kali

Fotografi sejak awal kemunculannya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak  momen indah yang berhasil diabadikan oleh kegiatan fotografi ini. Merekam berbagai aktifvitas manusia dimanapun berada dan membekukannya dalam sebuah karya foto menjadikan kegiatan ini sangat menarik untuk dilakukan. Sebuah karya foto mampu mengungkapkan perasaan kita, hubungan antar manusia hingga menampilkan keindahaan ciptaan Tuhan. Fotografi adalah sebuah seni, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil karya seni maka kita berkesempatan juga mempelajari hal-hal berkaitan dengan teknik fotografi yang baik. Ada kaidah-kaidah yang terkandung dalam seni fotografi itu sendiri. Dengan mempelajari teknik fotografi serta sering mempraktikannya, kita akan semakin memahami estetika dari sebuah foto agar menghasilkan foto yang indah dan menarik . Selain itu kita semakin terlatih menyampaikan suatu pesan lewat media foto kepada siapapun yang melihatnya.  

Perkembangan teknologi dan ide yang terjadi dalam bidang fotografi sangat berpengaruh terhadap karakteristik dan hasil karya fotografi di jaman sekarang. Kinerja hardware kamera yang disematkan pada smartphone semakin hari semakin baik dengan kualitas hasil gambar yang mampu ditangkap juga semakin memanjakan mata penggunanya. Teknologi kamera pada smartphone (gawai) dan keterjangkauan kamera SLR memungkinkan lebih banyak orang untuk menemukan tempat mereka di belakang lensa dari sebelumnya, aktif memotret apa saja yang mereka anggap gambar yang bagus. Membuat kamera yang awalnya memerlukan waktu lama untuk menghasilkan sebuah foto, menjadi hanya dalam hitungan detik. Sehingga sebuah foto memiliki nilai dokumentasi karena mampu merekam sesuatu yang tidak mungkin akan terulang kembali. Dengan dukungan kamera yang disematkan pada smartphone, sekarang ini semua orang adalah fotografer, karena mereka mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang bagus. Aktivitas fotografi saat ini tidak lagi harus menggunakan kamera khusus, tetapi justru lebih banyak menggunakan kamera dari fasilitas handphone yang digunakan untuk mengabadikan segala kegiatan sehari hari.

Fotografi biasanya diaplikasikan sebagai keperluan dokumentasi. Sudarma (2014:2) memberikan pengertian bahwa media foto adalah salah satu  media komunikasi, yakni  media  yang  bisa  digunakan  untuk  menyampaikan  pesan/ide kepada orang lain. Media foto atau istilahkan dengan fotografi merupakan sebuah media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan suatu momen atau peristiwa penting. Fotografi dokumentasi sendiri merupakan salah satu bagian dari fotografi yang paling banyak diaplikasikan dalam setiap level masyarakat, karena fleksibilitasnya, yang tidak berpaku pada aturan dasar fotografi, dan juga fungsinya, yaitu mengabadikan suatu peristiwa yang terjadi dalam keseharian manusia baik level individu, sampai level organisasi yang lebih besar.

Hal ini membuat fotografi dokumentasi menjadi salah satu media utama dalam menyampaikan makna dan informasi. Contohnya  dalam  kegiatan  keluarga,  jurnalistik,  hingga  pengarsipan  dalam lembaga, untuk keperluan relasi dalam kehidupan sosial, misalnya snapshot dan fotografi selebriti,  persuasi  komersial,  seperti  halnya  fotografi  dalam  dunia  fashion.  Fotografi  dokumentasi juga dipakai untuk keperluan eksplorasi kreatif maupun reflektif, seperti halnya dalam fotografi seni yang menghasilkan gambar dengan teknik pengambilan gambar  dengan memanfaatkan fungsi waktu, misalnya air terjun yang terlihat seperti kapas, cahaya lampu yang terlihat menjadi garis-garis abstrak hingga membentuk tulisan.

Fotografi dokumentasi kerap kali digunakan sebagai media publikasi perusahaan, baik level startup sampai level multinasional, juga instansi/institusi pemerintahan dalam peluncuran produk baru, kegiatan-kegiatan positif, juga informasi yang relevan bagi konsumen/stakeholder agar engagement antara stakeholder dan perusahaan/instansi terus terjaga. Di era ini dimana semua informasi beredar dengan sentuhan jari,  media sosial menjadi salah satu pilihan utama dalam menyebarkan publikasi dan/atau dokumentasi tersebut. Meski tak terikat aturan dalam penerapannya, fotografi dokumentasi akan terlihat lebih menarik dan berbeda jika kita mengetahui tips yang dibutuhkan dan kesalahan umum yang diambil oleh fotografer pemula. Karena foto tersebut nantinya akan menjadi citra dan image positif perusahaan/instansi yang mempublikasikannya.

Masalah Umum Dalam Fotografi Dan Cara Bagi Fotografer Awam/Pemula

Permasalahan yang sering dihadapi oleh fotografer pemula saat memotret masih kerap terjadi, apalagi saat memegang kamera/lensa baru. Ada baiknya bagi pemula memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1.      Kurang mengambil foto

Kebanyakan fotografer pemula hanya mengabadikan suatu peristiwa atau kegiatan dalam satu atau dua buah foto, padahal banyak opsi pengambilan dari sudut yang berbeda yang dapat memberi kesan yang lebih menarik pada sebuah foto.

2.      Foto blur atau shaky (bergetar)

Foto yang dihasilkan tampak blur atau buram, biasa terjadi karena pencahayaan yang buruk  atau pemotret tidak memberi waktu pada kamera untuk memproses gambar yang diambil, padahal diperlukan jeda beberapa detik oleh kamera untuk memproses gambar.

3.      Foto over/underexposed.

Pencahayaan yang terlalu berlebihan atau tidak cukup dapat menyebabkan hasil pengambilan tidak sesuai keinginan si pemotret.

4.      Tools over skills

Pemotret terlalu memercayakan hasil pemotretan pada spesifikasi kamera/gawai, padahal kemampuan fotografi mengambil peran yang lebih penting dibandingkan peralatan itu sendiri.

Tips fotografi Dokumentasi bagi Pemula

Setelah mengetahui berbagai permasalan fotografi bagi pemula, selanjutnya mari bersama menyimak aneka tips fotografi sebagai referensi bagi pemula untuk berani memulai menghasilkan fotografi dokumentasi yang menarik dan publishable .   

1.    1. Tentukan angle pengambilan

Angle pengambilan foto secara dasar terbagi menjadi 5 (lima) jenis, masing-masing jenis memberi kesan tersendiri pada hasil foto.

a.    Low angle

Jenis pengambilan sejajar dengan objek foto ini merupakan jenis angle yang paling cocok diterapkan dalam dokumentasi kegiatan sehari-hari.

b.    High angle

     Jenis pengambilan dari atas objek foto, memberikan kesan lemah dan inferior pada objek foto. Jenis angle ini cocok diterapkan pada makanan, hewan peliharaan, dan seterusnya.

c.    Eye level

Jenis pengambilan sejajar dengan objek foto ini merupakan jenis angle yang paling cocok diterapkan dalam dokumentasi kegiatan sehari-hari.

d.    Bird eye view

Jenis pengambilan dari tempat yang sangat tinggi (drone view) ini mencakup seluruh objek pada gambar, sehingga tidak ada fokus pada objek tertentu. Dimaksudkan untuk mengambil secara keseluruhan apa yang ada di frame kamera.

e.    Frog eye view

Jenis pengambilan sejajar dengan tanah (tiarap) ini cocok diterapkan untuk objek foto yang berada tepat di atas tanah. 

2.   2. Komposisi foto

Komposisi foto berperan penting dalam menggambarkan apa yang terjadi dalam sebuah foto, komposisi foto yang buruk dapat mengaburkan atau bahkan menghilangkan makna foto bagi orang yang melihatnya. Penggunaan grid pada kamera membantu kita dalam menciptakan komposisi foto yang baik.

3.   3.  Atur Pencahayaan

Pencahayaan yang baik bukanlah yang terang semata, melainkan yang cukup dan sesuai dengan keadaan saat foto diambil. Sebisa mungkin gunakan cahaya natural ruangan, jika tidak memungkinkan, kita bisa atur pencahayaan pada kamera gawai secara manual, atau, gunakan peralatan lighting tambahan agar hasil foto maksimal. Pastikan pencahayaan sudah cukup memadai karena proses penyuntingan pencahayaan pascafoto lebih sulit dilakukan ketimbang prafoto.

4.    4. Teruslah mencoba!

Tidak ada orang yang terlahir langsung menjadi fotografer handal, dengan latihan yang konsisten, kita dapat terus memperbaiki hasil foto menjadi seperti yang kita inginkan. Kita juga dapat meng-upgrade peralatan fotografi untuk menyeimbangkan dengan skill kita yang terus meningkat.

            Tips fotografi dokumentasi di atas merupakan basic competency yang sekiranya dapat membantu kita lebih aware dengan ilmu fotografi, sehingga kualitas foto yang dihasilkan akan lebih menarik sebagai sebuah karya. Lebih jauh, dalam membuat sebuah dokumentasi yang baik, maka diperlukan pemahaman etika dan konsep fotografi yang tepat sehingga momen penting yang terjadi pada sebuah kegiatan dapat tersampaikan dengan utuh meskipun hanya melalui sebuah gambar. Teknik dokumentasi tersebut juga akan semakin lengkap apabila dilengkapi dengan kemampuan pengolahan gambar/editing sehingga gambar yang dihasilkan tidak hanya merekam kegiatan saja, namun juga memiliki nilai seni dan mampu menyampaikan berbagai pesan yang tersirat kepada semua orang.

Penulis : Daud Fathul Kautsar (Pelaksana Seksi Hukum dan Informasi)

Mewakili Keluarga Besar KPKNL Biak

 

Referensi Tulisan :

1.   https://www.pelatihan-sdm.net/fotografi-jurnalistik/

2.   https://www.plazakamera.com/masalah-paling-umum-dalam-fotografi-dan-cara-memperbaikinya

3.   http://digilib.unimed.ac.id/356/1/Seni fotografi sebagai dokumentasi.pdf

4.   https://www.e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/view/527

5. M.Ifran Sanni; Yudi Dian; Ramdhan,  Pemanfaatan Angle Fotografi Pada Foto Dokumentasi, Alumni Magister STIM LPMI Jakarta1 , STMIK Raharja Jurusan Teknik Informatika

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini