Bengkulu – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu menghadiri undangan Gubernur Bengkulu dalam kegiatan Pembukaan Festival Tabut 2019 bertempat di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, Sabtu malam (31/8). Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beserta istri, didampingi Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia Esti Reko Astuti beserta tamu VVIP, membuka secara resmi kegiatan yang masuk dalam TOP CoE 30 Wonderful Indonesia, dengan menabuh dol (alat musik tradisional Bengkulu) secara bersama-sama.

Membaur dengan para undangan yang berasal dari kantor vertikal kementerian/lembaga di Provinsi Bengkulu, Kepala KPKNL Bengkulu atau yang mewakili turut menyaksikan kemeriahan pembukaan kegiatan budaya bertema “Pesona Ritual  dalam Keragaman Budaya”, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah sekaligus wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW Hasan Hussein di Padang Pasir Karbala.

Lebih dari sekedar tampilan budaya yang kaya akan makna, Gubernur Bengkulu menekankan bahwa salah satu keunikan Festival Tabut yakni spirit memperingati tahun baru Islam dan menjadi sarana silaturahmi berbagai kalangan masyarakat yang ada di Provinsi Bengkulu. “Bertemunya jajaran pemerintahan, para pemangku adat, pelaku seni dan budaya, dan pelaku ekonomi. Sinergi dari 4 unsur tersebut merupakan makna dari Festival Tabut 2019 ini”, ujarnya.

Gubernur Bengkulu mengharapkan bahwa selama 11 hari dari tanggal 1-10 September 2019, Festival Tabut dapat mengangkat nilai-nilai budaya, menumbuhkan perekonomian, dan partisipasi dari berbagai kalangan di masyarakat. Dirinya menambahkan bahwa Festival Tabut 2019 dapat lebih semarak dengan semakin kaya nilai-nilai budaya, semakin banyak partisipasi pelaku ekonomi, dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. “Ritual seni dan budaya mampu menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun Provinsi Bengkulu”, terangnya.

Ketua Pelaksana CoE Wonderful Indonesia Esti memberikan apresiasi atas Festival Tabut yang dua tahun ini menjadi bagian TOP 100 kegiatan nasional. Selain itu, Festival Tabut 2019 juga semakin baik, bersih, dan tertib, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2020 kita akan mengadakan lagi, kami berharap Festival Tabut dapat masuk TOP 100 lagi. Untuk itu, kita harus berjuang dan pertahankan bersama, karena akan ada semacam fit and proper test terkait cultural value, commercial value, dan creative value”, terang wanita yang pernah menghadiri pembukaan Festival Bumi Rafflesia bulan Juli lalu.

Menurut Esti, Festival Tabut sudah memiliki 3 value tersebut. Cultural value, terlihat saat pertunjukan tarian kolosal Jari-Jari Karbala yang mengisahkan perjalanan cucu Nabi Muhammad SAW Hasan Hussein, dimana kostum penari, formasi tarian, dan musik yang mengiringi tarian cukup bagus. Commercial dan creative value, terlihat zonasi pembagian untuk kawasan pedagang maupun tampilan budaya, yang sudah tertata secara baik, sehingga dapat menjadi sarana promosi maupun perputaran ekonomi.

Tak lupa, Gubernur Bengkulu mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat guna memanfaatkan momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah guna meningkatkan kinerja dalam membangun Bumi Rafflesia dan mensukseskan Wonderful Bengkulu 2020. “Tahun 2020 ibarat batu pertama pada sektor pariwisata agar mampu menjadi salah satu andalan penggerak ekonomi Provinsi Bengkulu. Siapkah kita menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh event Wonderful Bengkulu 2020?”, ujarnya, dan seketika terdengar suara cukup meriah “siappppp!!” diikuti tepuk tangan seluruh undangan maupun masyarakat yang hadir.

Sebagai informasi, terdapat 5 CoE Wonderful Indonesia di Provinsi Bengkulu pada tahun 2020, diantaranya Sport Tourism of Bencoolen, Festival Bumi Rafflesia, Festival Tabut, Bencoolen International Marine Festival, dan Festival Pesisir Pantai Panjang. (DJKN/buprast)