Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Lamkulu dan Kanwil DJKN RSK Kolaborasi untuk Ingatkan Budaya Sebagai Aset yang Sangat Berharga
Arum Ratna Dewi
Senin, 19 Oktober 2020   |   120 kali

Bengkulu – Dalam rangka memeriahkan perayaan HUT DJKN ke-14, Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN Lampung dan Bengkulu(Lamkulu)  dan Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau (RSK) menyelenggarakan “Webinar Budaya Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa” pada hari Senin (19/10) melalu aplikasi Zoom Meeting dan kanal Youtube Sekretariat DJKN. Webinar tersebut memiliki tiga pembicara yaitu Bupati Tulang Bawang Barang, Lampung Umar Ahmad, Budayawan Sadwika Salain, dan Kepala Kanwil DJKN RSK Sudarsono.

            Pada pembukaan webinar, Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata memberikan sambutan. Ia mengatakan “budaya merupakan sudut pandang yang bisa memberikan warna lebih baik dalam tugas dan fungsi DJKN”.

“Budaya bisa menjadi kunci jawaban pada ide yang tidak dapat dikembangkan lagi. Membawa sesuatu yang baru menyatu dengan budaya Kementerian Keuangan” ungkapnya.

Webinar yang dihadiri lebih dari 600 peserta, diawali dengan informasi budaya di daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang sampaikan oleh Bupati Tubaba Umar Ahmad. Daerah yang berada di sebelah utara Provinsi Lampung dengan Ibukota adalah Panaragan, merupakan daerah yang memiliki budaya yang sangat tinggi. Menjaga kearifan lokal dengan cara bersikap, menyelesaikan masalah, dan berpikir menjadi pendirian masyarakat Tubaba dalam melestarikan warisan leluhur.

Masyarakat Tubaba selalu berpendirian dalam tiga hal yaitu membangun manusia dengan tujuan untuk menemukan kebahagiaan, membangun lingkungan fisik yang ramah bagi manusia, dan memberi perhatian kepada unsur-unsur alam yang menopang kehidupan masyarakat.

“Masyarakat Tubaba diajarkan menjadi baik dengan hal yang buruk. Menjadi orang yang baik tidak perlu diberikan penghargaan, karna sesungguhnya setiap orang wajib berperilaku baik. Kebaikan perlu disombongkan, agar orang lain meniru kebaikan yang sudah kita lakukan” ungkap Bupati Tubaba Umar Ahmad.

Menutup kesempatannya, Umar Ahmad menyampaikan bahwa seberapa canggih teknologi yang kita miliki, kita tetap butuh alam. Bangun relasi yangn baik dengan sesama makhluk hidup, jaga kelestarian lingkungan untuk hidup lebih baik.

Webinar dilanjutkan dengan Budayawan Sadwika Salain yang mengatakan kebudayaan nusantara terhubung dengan neuroplastisitas dimana kemampuan otak dan sistem saraf berpengengaruh dalam terciptanya suatu budaya. Selain itu, kebudayaan dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang dikenal dengan Catur Yuga. Siklus perkembangan zaman terbagi menjadi empat zaman yaitu Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan Kali Yuga. Sadwika Salain mengatakan bahwa evolusi kecerdasan manusia berlangsung secara siklikalyang menyangkut berbagai aspek kecerdasan manusia yaitu cita, rasa, dan karsa.

Sebagai narasumber terakhir, Kepala Kanwil DJKN RSK Sudarsono menyampaikan mengenai kekayaan nilai dalam kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.

“Ada lebih dari 300 suku di Indonesia, setiap suku memiliki budaya yang berbeda-beda. Begitu pula perbedaan latar belakang budaya dan bahasa antar para Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama pada instansi yang memberikan pelayanan akan bertemu secara langsung kepada stakeholder yang berbeda budaya pula. Hal tersebut kadang membuat perpedaan persepsi antara ASN dengan masyarakat pada saat memberikan pelayanan. Maka dari itu kita harus belajar budaya dan bahasa setempat pada saat bertugas” ujarnya.

Melalui Webinar Budaya Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa, bahwa budaya ikut menentukan suatu perkembangan peradaban suatu bangsa. Kita sebagai warga negara Indonesia harus terus belajar dan menjaga budaya, karena budaya sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang turut serta dalam perkembangan zaman yang memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa serta merupakan aset yang tak ternilai harganya.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini