Batam
- Sebelum revaluasi BMN 2018 dimulai, KPKNL Batam menyela melakukan penilaian
BMN Eks KKKS Medco E&P Natuna Ltd. Obyek penilaian berupa Aset yang
terpasang di Floating Storage and Offloading (FSO) Station Intan,
Material Persediaan (Dead Stock), dan
Scrap Metal dan Non Metal.
Penilaian
dilaksanakan oleh Tim KPKNL Batam yang langsung disupervisi Kepala KPKNL Batam,
Rocky Sandhora. Penilaian diawali dengan melakukan pemeriksaan fisik dan survei
lapangan di lokasi obyek penilaian, yakni di Offshore FSO Intan di Natuna
Sea dan Matak base Medco E&P Natuna Ltd, Kabupaten Kepulauan Anambas selama
4 hari, yakni pada 9-12 Januari 2018.
Keseruan dan tantangan dihadapi oleh Tim pada saat
akan menuju lokasi obyek penilaian yang berada di Offshore FSO Intan – Natuna
Sea dengan koordinat Laitude : 4̊ 07’ 57,30” N, Longitude : : 105̊ 07’ 43,09”
E, Natuna Sea, Kepulauan Riau. Perjalanan dimulai dari Halim Perdana
Kusumah Jakarta menuju Bandara Matak selama ± 2 jam 40 menit. Dari Bandara
Matak menuju lokasi menggunakan Helikopter yang ditempuh selama 45 menit.
Perjalanan yang jauh dan penuh tantangan karena faktor cuaca yang kurang
bersahabat dapat dilalui Tim dengan semangat tanpa kenal lelah sambil menikmati
keindahan alam Kepulauan Anambas dan Natuna. “Sungguh perjalanan yang
melelahkan tapi mengasyikkan sekaligus pengalaman berharga,” komentar Rocky di
sela-sela perjalanan.
Penilaian dilaksanakan untuk menentukan nilai wajar
dalam rangka pemindahtangan melalui penjualan beli balik (buy
back) kepada PT Tasik Madu untuk asset
yang terpasang di FSO Intan dan penjualan secara lelang untuk Material
Persediaan (Dead Stock dan Scrap). Pelaksanaan pemeriksaan fisik dan
survey lapangan didampingi oleh staf/pejabat dari Direktorat Piutang Negara dan
Kekayaan Negara Lain-Lain (PNKNL), Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara
(PPBMN) Kementerian ESDM, dan KKKS Medco E&P Natuna Ltd. Khusus penilaian
dalam rangka beli balik (buy back),
sebelum dilakukan survei, Pihak Medco E&P Natuna Ltd menyampaikan paparan
tentang historis pengoperasian FSO Intan dan latar belakang diajukannya beli
balik (buy back)yang merupakan opsi
terbaik dan lebih menguntungkan Negara.
Hari berikutnya survey lapangan dilanjutkan dengan
melakukan pemeriksaan fisik ke obyek penilaian yang lain berupa material
persediaan (dead stock ) dan Scrap
yang berada dia areal Matak base Medco E&P Natuna Ltd dan penandatanganan
Berita Acara Survey Lapangan.
(Foto: Dimas, Teks : Arief, Editor : Dedy
Chris)