Setiap
pekerjaan pasti memiliki tantangan, hambatan, dan kesulitannya masing-masing.
Seringnya ini menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang merasa sangat
lelah sehingga sebuah pekerjaan tidak dapat dikerjakan dengan cepat dan
menguras waktu. Akibat yang ditimbulkan dari semua ini
adalah stres. Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar istilah
stres. Stres kerja diartikan sebagai
suatu situasi yang tercipta dimana faktor terkait pekerjaan (work related factors) berinteraksi
dengan faktor di dalam diri karyawan, dan merubah kondisi fisiologis dan/atau
psikologis sedemikian rupa sehingga memaksa seseorang menyimpang dari fungsi
normalnya (Bernadin, 1990).
Di
lingkungan kerja stres karena pekerjaan sering dikenal dengan istilah burn out. Burn out
adalah kondisi stres kronis di mana
pekerja merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara pekerjaannya. Burn out ditandai dengan tiga hal, pertama kelelahan
fisik. Mereka yang mengalami burn out akan
selalu merasa kekurangan energi dan merasa lelah sepanjang waktu. Kedua, ditandai
dengan kelelahan emosional. Depresi,
perasaan tidak berdaya, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya. Ketiga,
mereka yang mengalami burn out akan
sering menunjukkan kelelahan sikap atau mental. Mereka akan mulai merasa sinis
dan negatif terhadap orang lain maupun pekerjaannya sehingga cenderung merugikan
diri sendiri, pekerjaan, organisasi, dan kehidupan pada umumnya.
Gambar : Dimensi Burn Out (Baron & Greenberg, 1990)
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang
dapat mengalami burn out dalam
bekerja?
Burn out atau kelelahan kerja adalah hasil dari stres, kelelahan, dan ketidakpuasaan di tempat kerja. Berdasarkan hasil penelitian University Zaragoza di Spanyol, ada tiga kelompok faktor yang melatarbelakangi burn out, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bekerja Terlalu Keras
Salah satu penyebab burn out adalah karyawan bekerja terlalu keras karena terobsesi dengan kesuksesan. Mereka biasanya memiliki beban kerja yang berlebih daripada yang seharusnya, sehingga seringnya rela mengorbankan kehidupan personal dan kesehatan.
2. Tidak Mendapat Apresiasi
Apresiasi terhadap hasil pekerjaan sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dalam bekerja, dan faktor kedua yang membuat seseorang mengalami burn out dalam bekerja adalah merasa tidak cukup diapresiasi sehingga merasa frustasi dengan pekerjaan. Kondisi seperti inilah yang membuat seseorang merasa kurang tertantang dan mencoba menjauhkan diri dari tanggung jawab pekerjaan.
3. Dinamika Disfungsional di Tempat Kerja
Mendapatkan
intimidasi di kantor, merasa diremehkan atau diacuhkan oleh rekan kerja dan bos
dapat menjadi penyebab perasaan tak berdaya karena merasa tak memiliki peranan
penting di dalam perusahaan. Kondisi ini berakibat pada penurunan motivasi kerja karena mengganggap diri mereka
kurang kompeten dalam menjalankan tuntutan pekerjaan.
Selanjutnya bagaimana cara agar dapat mengatasi Burn Out ?
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi kelelahan dalam bekerja atau burn out, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Usahakan Tugas dan Beban Kerja Sesuai Dengan Kontrak Awal
Coba bandingkan tugas yang anda kerjakan sehari-hari dengan uraian pekerjaan yang ada pada kontrak awal bekerja. Terkadang tugas dan tanggung jawab yang dibebankan pada Anda porsinya terlalu berlebihan dari yang seharusnya anda kerjakan sehingga mengakibatkan sering mengalami kelelahan.
2. Beri Batasan Yang Jelas Pada Diri Anda
Ketika mulai merasakan burn out, mungkin saatnya anda memutuskan untuk mengambil cuti. Merasakan liburan sejenak untuk memulihkan kesehatan fisik, maupun kesehatan mental. Ketika sedang libur, jangan pernah menelepon atau memeriksa email kantor. Fokus pada diri sendiri dan ciptakan waktu yang berkualitas untuk memanjakan diri Anda serta orang-orang terdekat Anda.
3. Kelilingi Diri Dengan Energi Positif
"Menerima energi positif dari orang lain adalah pengalaman yang menggembirakan, demikian juga dengan mengekspresikan energi positif tersebut kepada orang lain" kata Leiter. Oleh karena itu ketika sedang merasakan burn out, ciptakan energi postif disekitar Anda, bisa dengan berolahraga atau dengan berkumpul dengan orang orang terdekat. Hal ini efektif untuk saling menyebarkan dan menarik dukungan antara satu sama lain dan merupakan cara mengatasi burn out yang baik. Mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang berpikir serta bersikap positif dapat membuat Anda tetap fokus, segar kembali, dan berenergi sepanjang hari. Hal ini tentu membantu mengoptimalkan semangat dan produktivitas kerja Anda.
Kelelahan dan stres dalam
bekerja atau burn out bukanlah hal
yang bisa disepelekan, karena dapat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja
maupun kualitas hidup. Jika anda sedang mengalami burn out segeralah bergegas untuk mengatasinya. Sebaliknya, jika
saat ini anda dalam kondisi yang baik-baik saja maka lakukan upaya
pencegahan dengan mengelola waktu dengan
bijak, dan menciptakan suasana kerja yang positif agar dapat tetap bersemangat
dalam bekerja.
Penulis : Yenni Ratna
Pratiwi
Sumber :
Rosyid, F, Haryanto,1996, Penghambat Produktifitas Yang Perlu Dicermati, Buletin Psikologi , Tahun IV ,Nomor I 19-25.